31. THE END

2.9K 150 0
                                    

بسم الله الرحمن الرحيم

Assalamu'alaikum sobab👋Akhirnya hari ini aku berani ngelesaiin cerita ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Assalamu'alaikum sobab👋
Akhirnya hari ini aku berani ngelesaiin cerita ini. Untuk kalian pembaca setia GHMH sampai jumpa di ceritanya gus Arkan yang bakal berbeda dari cerita gus Hasby🤗

💗💗💗💗

Pasutri sedang berjalan dengan santai di gang perumahan yang amat sepi. Kalau biasanya mereka melakukan rutinitas itu di pagi hari, kini, mereka melakukannya di sore hari karea hujan yang mengguyur kota itu saat pagi. Di usia kandungan istrinya yang hanya tinggal menunggu hari, Hasby sebagai seorang suami terus berada di sisi istrinya. Ini adalah kelahiran anak pertamanya. Tidak, tepatnya kelahiran pertama kedua anaknya. Itulah sebabnya dia selalu menjaga istrinya.

Hasby meraih tangan Hifza, langkahnya terhenti saat itu juga. "Mau duduk dulu?" tanya Hasby yang kemudian meliat ke arah kursi yang berada tidak jauh darinya dan istrinya. Hifza yang tadinya merasa cemas karena suaminya sontak membuang napas lega. "Kirain ada apa tiba-tiba berhenti di sini, Mas," balas Hifza. "Nggak apa-apa, aku nggak merasa capek kok, Mas. Aku mau lihat rumah Cia gimana?" lanjutnya menjawab.

"Rumah Cia?" pernyataan istrinya itu membuat Hasby sontak mengerutkan keningnya tak percaya. "Kamu yakin, Sayang?" tanya Hasby memastikan. Seketika Hifza langsung mengangguk seraya tersenyum. Hasby sedikit tidak percaya, terlebih lagi Cia dan istrinya itu tidak bisa akur akhir-akhir ini. Namun, itu sudah menjadi keinginan sang pujaan hatinya dan dia harus menuruti permintaannya.

"Yasudah kalau gitu."

Keduanya berjalan seraya berpegangan tangan. Entah apa yang ada di pikiran perempuan itu hingga ingin menemui Cia. Sepanjang perjalanan Hasby merasakan kekhawatirannya kepada sang istri. Taku, sungguh, Hasby merasa takut bahwa kedua perempuan itu akan bertengkar saat nanti bertatap muka.

Di belahan daerah lainnya ada seorang laki-laki yang memakai hoodie hitam keluar dari sebuah rumah. Lalu tidak lama kemudian, seorang perempuan pun keluar dari rumah lainnya. Kedunya sudah berpakaian rapi seperti akan pergi ke suatu tempat untuk urusan yang penting. Farhan melihat ke arah perempuan itu seraya tersenyum simpul.

"Berangkat?"

"Ayo."

Keduanya berjalan dengan jarak kisaran satu meter jauhnya. Tidak ada sepatah kata pun mereka ucapkan kepada satu sama lain. Mereka hanya diam membisu seraya melihat ke kanan dan kiri menikmati pemandangan.

"Hasby?" keduanya berhenti ketika melihat Hasby dan Hifza tengah berjalan menuju mereka. Cia dan Farhan saling melihat. Mereka berdua merasa aneh mengapa pasutri itu datang ke tempat tinggal mereka.

𝐆𝐔𝐒 𝐇𝐀𝐒𝐁𝐘 𝐌𝐘 𝐇𝐔𝐒𝐁𝐀𝐍𝐃 [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang