بسم الله الرحمن الرحيم
•H a p p y R e a d i n g•
(づ ̄ ³ ̄)づ
Hasby dan Hifza saat ini masih berada di kantin. Perempuan itu baru saja menghabiskan makanan pada piringnya. Sesekali ia melihat ke arah suaminya, lalu, tersenyum dan tertawa kecil karena melihat ada sebutir nasi yang menempel pada dagunya. Tak lama Hasby pun melihat ke arah Hifza, ia merasa aneh melihat tingkah istrinya itu.
"Kenapa senyum-senyum gitu?"
"Nggak. Siapa yang senyum-senyum?" elak Hifza.
"Terus yang tadi itu apa kalau bukan senyum?"
"It-"
"Mas tahu deh. Pasti kamu senyum karena ngeliat suaminya yang ganteng ini kan," potong Hasby dengan kepedean tingkar dewa.
Refleks Hifza tertawa setelah mendengarnya. Tidak habis pikir, ternyata Hasby memiliki tingkat kepedean yang sangat tinggi.
"Mas geeran banget deh. Sebenarnya aku se-"
"Bilang aja kalau Mas ini ganteng," sela Hasby seraya membenahkan rambutnya.
"Bukan itu, Mas."
Wajah Hasby yang tadinya cerita sontak cemberut, "Jadi Mas nggak ganteng, ya?" imbuhnya.
"Nggak gitu juga. Mas ganteng kok, ganteng banget malah."
Hifza mendekatkan wajahnya kepada sang suami. Dia berniat untuk mengambil sebutir nasi yang ada pada dagu suaminya tetapi tiba-tiba niatnya terhenti, di karenakan Hasby yang tiba-tiba mencium keningnya.
Cup
"Ngapain sih, Mas?!" ujar Hifza. Hifza menghapus bekas kecupan Hasby. "Malu tau, untung aja nggak ada yang lihat," lanjutnya.
"Bukannya kamu ma-"
Tangan Hifza meraih sebutir nasi yang menempel pada dagu siaminya itu.
"Aku mau ambil ini," ucapnya seraya menunjukkan sebutir nasi yang baru saja berhasil ia singkirkan dari dagu suaminya.
Seketika Hasby merasa malu, "Duh kan, Mas kepedean banget," pungkasnya. "Afwan, Zaujati," bujuk laki-laki itu.
"Nggak perlu minta maaf, Mas nggak salah. Seharusnya tadi aku langsung ambil aja," jelas Hifza.
Sesekali Hifza melihat ke arah ponselnya yang bergetar. Ia melihat terdapat beberapa notifikasi masuk yang mungkin tidak terdengar olehnya tadi.
Ternyata ada chat dari Nawa. Setelah di pikir-pikir semenjak dia menikah dengan Hasby, mereka berdua sudah jarang bersama. Pasti Nawa menghubunginya untuk mengajak main. Kemudian dia mengetikkan jarinya membalas chat.
Hifza sedikit memurungkan wajahnya. Ia ingin meminta izin pergi menonton bersama sahabatnya. Namun, ia juga takut kalau Hasby akan melarangnya. Sesekali Hifza melihat ke arah Hasby.
"Mas Suami...," panggilnya lirih.
Seketika Hasby menoleh setelah mendengar panggilan itu, "Na'am Zaujati," balasnya.
Hening sejenak. Hifza membisu, bingung bagaimana caranya untuk meminta izin kepada sang suami. Tetapi Hasby peka akan bisunya. Hasby mendekatkan tanganya lalu menggenggam tangan Hifza.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐆𝐔𝐒 𝐇𝐀𝐒𝐁𝐘 𝐌𝐘 𝐇𝐔𝐒𝐁𝐀𝐍𝐃 [TERBIT]
Spiritual𝐒𝐩𝐢𝐫𝐢𝐭𝐮𝐚𝐥 - 𝐑𝐨𝐦𝐚𝐧𝐜𝐞 END dan sudar terbit di perbit Firazmed.pub. Publish Ulang. "Menjadi TNI memang mimpiku sejak kecil, lalu apakah aku harus mengakhiri mimpi itu sampai di sini dan fokus pada tanggung jawabku saja?" -Arkanza Shafwa...