25. Teruslah Bersamaku Apa Pun Situasinya

2.2K 531 37
                                    

Yuhuuu ... selamat hari Senin.

Awal minggu baru nih, tetap semangat, kan? Neng Didi indehaus buat bikin kalian lebih semangat bareng cowoknya yang preman serem.

Oh iya, mau ingetin kalian, episode 7 podcast eike Dear Precious Me dengan topik My Precious Hobby bisa kalian dengerin di Spotify ya. Kalo kalian kepingin jadiin hobi kalian sebagai pilihan utama dalam hidup, eike share soal hobi eike yang akhirnya sekarang menghasilkan, baik secara materiil, maupun psikologis. Mau ikutan? Langsung cuss ke Spotify,  podcastnya Winnyraca.

Now, enjoy

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Now, enjoy.

BAGIAN DUA PULUH LIMA: TERUSLAH BERSAMAKU, APA PUN SITUASINYA.

"Jangan galak-galak, dia pacarku, Ra," kata Diana, membuat Ora menoleh sambil mengangkat alis tinggi-tinggi. "Kenalin, ini Mas Tyo. Dia yang ngasih berkas keuangan yang kita bahas barusan."

Ora mengerjap, mencerna penjelasan Diana. Lalu dia mengangkat dagu tinggi, dan kembali menatap Tyo yang tampak lega saat Diana ikut campur menengahi. "Ah, begitu rupanya. Kenapa Anda tidak langsung jawab saja? Apakah Anda punya alasan tersendiri?" tanyanya lagi, membuat kelegaan Tyo kembali pergi.

Diana tertawa geli. "Astaga, Ra. Sudah kubilang dia pacarku, kamu masih curiga juga?" ujarnya.

Ora mengangguk mantap. "Ya. Karena kamu menjelaskan dia pacar kamu berbarengan dengan informasi kalau dia yang memberikan berkas keuangan itu. Wajar kalau aku memeriksa motif dan latar belakangnya, bukan?" jawabnya, bergeming.

Tyo terkesan dengan sikap teman Diana itu, sementara kekasihnya sendiri malah sekarang terbungkuk-bungkuk menertawakan situasi yang dihadapinya. Sambil tersenyum tipis, dia pun bangkit dan mengulurkan tangannya untuk berjabatan.

"Maaf karena membuat Anda harus mengorek keterangan dari saya. Nama saya Inspektur Satu Anugerah Prasetyo, saat ini saya sedang bertugas di intel polisi, jadi tidak bisa sembarangan membuka identitas diri saya," katanya, tegas dan sopan.

Ora melihat pada tangan yang disodorkan, dan dengan anggun menjabatnya. "Deborah Dinata, saya pengacara dan biasa melakukan pemeriksaan silang, jadi, maaf, saya tidak akan meminta maaf karena melakukan pemeriksaan silang terhadap Anda."

Tawa Diana makin menjadi. Astaga ... dua orang paling menakutkan versi Bejo ternyata memang benar-benar di luar dugaan. Pasti seru kalau mereka diduetkan dan disuruh bicara dengan Bejo tanpa adanya Diana.

*****

"Aku senang kamu punya teman seperti Bu Deborah, Mas Rizky, serta ayahnya. Mereka adalah tipe teman yang tidak banyak bicara, tapi memilih bertindak sesuai dengan idealisme," kata Tyo sambil menyetir dengan kewaspadaan seperti biasa.

Saat itu dia dan Diana sedang dalam perjalanan menuju ke janji wawancara Diana berikutnya, pengacara tenar yang disewa oleh pihak walikota, lawan dari Ora di pengadilan.

Diana, Sang Pemburu BadaiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang