01. The Wed

25.5K 1.2K 3
                                    


Sebuah upacara pernikahan seharusnya dilaksanakan hari ini, tepatnya seharusnya tujuh menit yang lalu. Ruang pesta telah dihias menjadi sedemikian megah dan elegan, bernuansa putih yang disentuh oleh warna hijau dari tumbuh-tumbuhan dan bunga-bunga yang jumlahnya sangat banyak sehingga setiap kali Helenina Baron menarik napas, indera penciumannya akan dipenuhi dengan aroma yang manis dan menggoda dari bunga-bunga itu.

Para tamu yang jumlahnya lebih dari seribu orang telah hadir mengisi setiap kursi yang ada, menunggu sang mempelai wanita muncul dari pintu mahoni itu, berjalan menyusuri altar bersama sang wali, sebelum diserahkan ke hadapan suaminya yang berdiri di atas tiga undakan tangga di hadapan pastor.

Namun, kini sebelas menit telah berlalu. Dengan gelisah, Helenina melirik ke arah arlojinya. Saat itulah tiba-tiba saja dia merasakan sebuah cengkeraman kencang di pergelangan tangannya.

“Nona Helene, Anda dipanggil oleh Tuan Baron.”

Tanpa menunggu respon Helenina, pelayan wanita itu langsung menariknya pergi, mengundang tatapan beberapa tamu undangan yang hadir di sana.

“Apa terjadi sesuatu?” tanya Helenina, merasakan bahwa ada sesuatu yang tidak beres.

Tapi pelayan wanita itu tidak menjawab pertanyaannya, sampai langkah mereka terhenti di ruang pengantin, di mana ternyata di sana telah ada ayah dan ibunya dan beberapa orang yang tampaknya adalah para bodyguard. Mereka berbicara serius dan berhenti saat menyadari kehadiran Helenina.

Pandangan Helenina tertuju ke seisi ruangan, seolah mencari seseorang.

“Helene, kemarilah!” itu suara tegas milik ayahnya, yang berhasil membuat Helenina berjengit dan langsung patuh mendekati pria itu.

Ada aura kemarahan yang sangat pekat. Atmosfer di sekitar mereka memberat dan Helenina merasakan dirinya menarik napas dalam-dalam sebelum menjawab, “Y-ya, Ayah?”

“Kau akan menggantikan Rosaline menuju altar. Sekarang, ganti pakaianmu dan bersiaplah secepat mungkin!”

“...!” Barulah saat itu juga Helenina mengangkat pandangannya dan menatap Thomas Baron dengan mata membelalak.

Apa maksudnya ini?

“Kau tuli?! Cepat pergi dan bersiap-siap!” bentak pria itu yang sontak membuat Helenina berjengit dan dengan refleks menundukkan tubuhnya sebelum melangkah pergi mengikuti pelayan.

Helenina tidak tahu apa yang terjadi. Ke mana perginya sang pengantin wanita?

“Nona Rosaline tiba-tiba menghilang di kamarnya pagi ini. Tuan Baron telah mencarinya dan sengaja tidak memberi tahu siapa pun untuk meminimalisir berembusnya rumor yang memalukan.”

“A-apa? Rosaline ... menghilang?” Helenina membeo dengan ekspresi terhenyak, dia bahkan tidak sadar saat baju pengantin dibawa ke arahnya, sementara pakaiannya sendiri mulai dilucutkan.

Kenyataannya, Helenina terlalu terkejut untuk mencerna apa yang terjadi.

Hal selanjutnya yang dia tahu adalah suara lonceng pernikahan yang berbunyi, sementara dirinya berdiri di samping sang pengantin pria.

Arthur Rutherford namanya, Presiden Direktur Rutherford Corp.. Selain itu, Helenina tidak tahu apa pun mengenai pria ini. Ah, Helenina bahkan tidak tahu bagaimana rupanya. Helenina terlalu terbiasa menundukkan kepala, merasa rendah dan kecil setiap saat, sehingga dia jarang memperhatikan wajah orang-orang di sekitarnya. Bahkan untuk menatap pria yang kini akan menikah dengannya saja, Helenina tidak punya cukup nyali.

Di bawah pengawasan tatapan tajam ayahnya di kursi tamu paling depan, Helenina dipaksa untuk menjadi si sempurna Rosaline Baron. Tidak ada yang Helenina bisa lakukan tentang hal itu. Adiknya melarikan diri di hari pernikahannya sendiri, reputasi keluarga mereka terancam kalau sampai orang-orang tahu mengenai hal itu, dan bagaimana respon Arthur Rutherford nantinya?

TAMING THE DEVILISH HUSBANDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang