19. Pleasure (⚠️)

24.3K 762 15
                                    

Yes, adegannya belum berakhir gaes. Hahaha!

Mau liat visualnya Arthur dan Helenina? Cusss ke Instagram Asia ya, namanya @deltaxia 🖤

***

TAMING THE DEVILISH HUSBAND chapter 19 – Pleasure

Arthur melepaskan kulumannya dari payudara Helenina untuk bangkit bertumpu pada kedua tangannya, menunduk ke bawah untuk melihat kejantanannya yang mendorong masuk ke kewanitaan istrinya.

Wanita itu merintih. "Sa-sakit!" katanya.

Arthur dengan susah payah menarik napas dan mengembuskannya kasar. Kenikmatan menyebar dengan cepat ke tubuhnya, mengirim getaran sampai ke tulang punggungnya. Dia terancam akan mendapatkan pelepasannya saat itu juga. Namun sebuah penghalang di dalam milik wanita itu—yang dia tahu apa—menghentikan pergerakannya.

"Ssshhh! Tenanglah, Nina. Buka matamu dan tatap aku!" perintah Arthur dengan nada lembut dan penuh rayu.

Helenina pun membuka matanya. Manik biru safir itu basah oleh genangan air mata. "Ini sakit, Arthur! Ku-kumohon ...!" lirih Helenina.

Arthur memejamkan matanya sesaat, untuk menenangkan dirinya sendiri. "Sial! Ini begitu sempit," gumamnya sangat pelan.

"A-Arthur! Kumohon ... hentikan! Ini—"

"Tidak!" sela Arthur, memberikan Helenina gelengan kepala yang membuat raut wajah wanita itu semakin menggelap dan air matanya meluncur semakin banyak.

Arthur mendorong masuk sedikit lagi, berhenti tepat saat Helenina mulai memekik dan memukul-mukul dadanya dengan membabi buta.

"Nina! Nina, tenanglah."

"Ta-tapi—"

"Untuk pertama kali memang akan terasa sakit, tapi aku janji rasanya akan membaik. Bahkan jauh lebih baik. Sekarang, Sayangku, kau harus menenangkan dirimu."

Helenina membuka matanya yang semula terpejam karena kejutan rasa sakit tadi. Dia mendongak menatap wajah Arthur, suaminya itu mengernyit dan ekspresinya yang juga tampak seolah sedang menahan sakit.

"Tenang, Nina. Tarik napas dalam-dalam, dan hembuskanlah dengan pelan."

Helenina awalnya ragu, dia hanya ingin semua ini berakhir dengan cepat dan pergi sejauh mungkin. Dia ketakutan, cemas, dan benar-benar tegang.

"Percaya padaku," kata Arthur.

Dan Helenina pun percaya padanya. Dia menarik napas dalam-dalam, dan mengembuskannya pelan persis seperti yang Arthur katakan. Helenina melakukannya berulang kali sampai dia merasa lebih rileks.

Arthur terus menenangkannya. "Ya, seperti itu. Kau melakukannya dengan benar, Nina. Sayangku, kau—aarghh!"

Tubuh Helenina kembali menegang saat mendengar suara geraman pria itu.

Arthur menggeleng. "Tidak. Tidak apa-apa!"

Helenina mengernyit. Kenapa Arthur memiliki ekspresi seperti itu di wajahnya? Apakah ini juga terasa menyakitkan bagi pria itu?

"Nina," panggil Arthur.

Helenina mengerjapkan matanya yang basah, menunggu.

Arthur kemudian berkata lagi, "Aku akan melakukannya dalam sekali hentakan untuk mengurangi rasa sakitnya. Kalau rasanya tidak tertahankan, kau bisa berteriak, menggigitku, atau melakukan apa pun, tapi ... tapi percayalah padaku. Mengerti?"

Helenina mengangguk pelan. Sekarang setelah beberapa saat, rasa sakitnya telah berkurang dan Helenina merasa penasaran apa yang akan terjadi selanjutnya.

TAMING THE DEVILISH HUSBANDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang