18. Pain (⚠️)

23.7K 678 18
                                    

TAMING THE DEVILISH HUSBAND chapter 18 – Pain

Helenina tidak tahu apa yang telah terjadi. Setelah sensasi dahsyat itu berakhir, dia menunduk dan menatap Arthur dengan mata sayunya yang dipenuhi oleh gairah.

"Kau mendapatkan pelepasan pertamamu. Selamat, Nina!" kata Arthur, menyengir lebar di antara paha Helenina. Mata pria itu berbinar, seolah dia benar-benar merasa bangga.

"Pelepasan ... pertama?" Helenina membeo dengan napas memburu tajam.

Arthur mengangguk, lalu menggunakan ibu jarinya lagi untuk mengusap milik Helenina yang masih berdenyut hebat. Kelembutan wanita itu membuat Arthur terkejut, tapi dia tahu bahwa Helenina belum cukup siap baginya, belum cukup basah, dan belum cukup gila dia buat.

"Benar. Kau menyukainya?" kata Arthur, sembari membayangkan hal-hal yang mungkin bisa dia lakukan untuk membuat Helenina semakin menyukai hal ini tanpa Arthur harus bertanya lagi.

"...!" Sementara itu, Helenina lebih memilih mengubur dirinya sendiri saat ini juga daripada harus menahan malu yang begitu besar dengan menjawab pertanyaan suaminya tersebut.

Tapi oh, tentu saja Helenina menyukainya. Namun sensasi ini masih membuatnya bingung dan kewalahan.

"Arthur," lirih Helenina, sembari menahan sebuah suara yang mendesak lolos dari bibirnya saat pria itu tidak berhenti menyentuhnya di sana.

"Hm?" gumam Arthur. Kini tatapan pria itu tengah terfokus di tempat tangannya berada.

"Kenapa ... ke-kenapa kita melakukan ini?" Helenina memejamkan mata dan merintih tertahan.

"Kenapa? Kupikir kau sudah tahu cara membuat anak. Atau kau lupa?"

Helenina menggeleng dengan frustrasi. Tidak, bukan seperti ini cara yang ditunjukkan oleh buku yang Helenina baca. Di buku itu tidak menjelaskan apa pun mengenai semua yang telah Arthur ajarkan padanya selama ini. Bahkan tidak mendekati sedikit pun.

Helenina digenangi perasaan bingung sekaligus juga penasaran yang membuatnya tanpa sadar membiarkan Arthur melakukan lebih padanya.

Lagi, pria itu mendaratkan bibirnya di milik Helenina, menciumnya dengan cara pria itu mencium bibirnya tadi; dalam dan keras—mengikutsertakan lidahnya juga.

"Ahhh!" Suara yang sangat asing dan memalukan akhirnya lolos dari bibir Helenina dan dia tidak bisa menahan diri, benar-benar tidak bisa saat rasanya kewarasannya perlahan terkikis oleh kelihaian lidah pria itu.

"Hm. Kau benar-benar menggairahkan di bawah sini, Nina. Basah dan hampir siap untukku." Tiupan napas Arthur saat dia berbicara tepat di sana, membuat tubuh Helenina gemetar.

Namun sebelum dia sempat bereaksi apa pun lagi, Arthur kembali mendaratkan lidahnya di tempat itu, ditambah dengan satu jarinya yang mendesak masuk ke dalam.

Helenina merintih panjang. Air mata mengalir di pipinya ketika dia memejam dengan kuat dan mendapatkan pelepasan yang lain.

"Shit!" Arthur mengumpat, menatap dalam ketidakpercayaan. "Kau benar-benar sempit dan ...!" Dia tidak menyelesaikan ucapannya karena pemandangan Helenina yang mencapai puncak langsung menyita perhatiannya.

Arthur lalu segera bangkit, berdiri menjulang di hadapan wanita itu.

Setelah cukup tenang, Helenina membuka matanya perlahan, hanya untuk memejamkannya lagi saat tiba-tiba saja sebuah ciuman yang kasar mendarat di bibirnya. Keterkejutannya dibungkam oleh bibir Arthur yang menciumnya dengan tergesa-gesa dan tanpa kelembutan. Kemudian pria itu mengangkatnya, dan membawanya ke ranjang.

TAMING THE DEVILISH HUSBANDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang