31. Dinner Invitation

10.3K 652 155
                                    

TAMING THE DEVILISH HUSBAND chapter 31 - Dinner Invitation

Helenina terbangun ketika mendengar suara berat Arthur mempersilakan seseorang untuk masuk. Entah siapa, namun ketika orang itu berbicara, Helenina mengenali suaranya.

Dia adalah Celia.

Jadi Helenina mengurungkan niatnya untuk membuka mata dan pura-pura masih tertidur. Walau kenyataannya dia merasa sangat malu dengan posisinya, tapi dia berhasil menahan diri.

Semua perkataan yang Arthur dan Celia katakan tidak terlewat sedikit pun dari indra pendengaran Helenina. Dia mendengarkan semuanya tanpa terkecuali.

"Jangan lupa bahwa selain bekerja untukmu, aku juga adalah simpananmu, Arthur, teman bermainmu di atas ranjang. Datanglah padaku kalau istrimu ini tidak cukup memuaskanmu. Hm?"

Itu adalah ucapan terakhir Celia sebelum Arthur mengusirnya keluar dari ruangan. Helenina menyerah dengan kepura-puraannya dan dia pun menggeliat pelan, lalu membuka mata. Helenina melirik ke arah Celia yang tengah diseret keluar oleh dua orang penjaga.

Setelah pintu kembali tertutup, Helenina mengalihkan pandang.

"Kau bangun?"

Suara Arthur menyita perhatiannya. Dia mendongak, menatap suaminya itu, lalu tersipu malu.

"Aku tidak bermaksud mengganggu pekerjaanmu," kata Helenina pelan. "Sebaiknya aku pergi."

Saat dia hendak turun dari pangkuan Arthur, pria itu menangkapnya dari belakang dan menahannya lagi di tempatnya sebelumnya.

"Aku tidak bilang kau boleh pergi," ucap Arthur.

Helenina merasakan dada Arthur bergetar saat setiap kali dia bersuara. Dan hal tersebut mengirimkan desiran aneh ke tubuh Helenina, karena menyadari seberapa dekat dan intimnya posisi mereka saat ini.

Namun Helenina terbayang dengan ucapan terakhir Celia. Dia tidak bisa mengenyahkannya begitu saja dari kepala.

Arthur yang sepertinya menaydari ekspresi di wajah Helenina sekarang, berkata, "Kau harus berhenti berpikir terlalu keras, Nina. Dan istirahatlah lagi. Kali ini, tidak akan ada yang mengganggumu, akan kupastikan itu."

Nina tidak butuh istirahat lagi. Tadi pun dia ketiduran karena ternyata berada di pangkuan Arthur dan bersandar di dadanya terasa begitu nyaman, tidak seperti yang Helenina pikirkan.

Saat mereka tidak lagi bersuara dan Arthur kembali fokus dengan pekerjaannya, Helenina tergoda untuk memberi tahu apa yang sebenarnya terjadi semalam. Apakah Arthur akan percaya padanya? Atau apakah Arthur akan mengerti dan peduli? Helenina tidak akan tahu kalau dia tidak mengatakannya langsung, bukan?

Namun akhirnya Helenina mengurungkan niatnya. Dia teringat bahwa semalam Arthur sedang pergi. Apakah Arthur pergi bersama Celia? Simpanannya yang cantik itu tampaknya tidak menyukai Helenina, dan hal tersebut adalah wajar. Namun untuk mengatakan sebuah undangan langsung kepada Arthur ke atas tempat tidurnya, Helenina jadi merasa cukup tidak nyaman di dada, seperti panas yang mirip dengan amarah.

Helenina pun menyadari bahwa dia juga tidak menyukai Celia, atau mungkin semua wanita simpanan yang Arthur miliki.

Entah kenapa Helenina bisa merasa seperti ini, dia pun tidak mengerti. Dilingkarkannya tangannya ke balik punggung Arthur—walau tidak sepenuhnya berhasil karena badan pria ini yang lebar. Helenina memeluknya, merasakan otot-otot kencang Arthur bergerak sementara dia mengetik sesuatu di atas keyboard laptopnya.

"Arthur," panggil Helenina.

"Hm."

"Aku berat."

Arthur terkekeh tanpa nada humor. "Kau harus makan lebih banyak untuk mengatakan itu padaku."

TAMING THE DEVILISH HUSBANDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang