PART5

76.5K 5.4K 88
                                    

#SUAMI_KECIL
#PART5

~~~

"Gue mau kita putus," ujar Arleta dengan suara pelan. Gadis itu menunduk, tidak berani menatap pemuda yang tepat di hadapannya.

Pemuda itu tersenyum remeh. "Karena perjodohan itu?" tanyanya. "Cih, Lo nggak ada bedanya dengan cewek matre di luaran sana. Lo nerima perjodohan itu dan mutusin gue hanya karena harta'kan? M*rahan!" maki nya.

Arleta tidak menyangka bahwa pemuda yang selama 2 tahun berstatus sebagai pacarnya mengatakan hal seperti itu padanya. Hatinya terasa sakit saat mendengarnya, ia kecewa.

Taruna Arkasya, pacar Arleta sejak kelas 1 SMA. Pemuda yang Arleta anggap sebagai orang yang tepat untuknya kelak. Namun, sebuah ekspektasi tidak sesuai dengan realitanya.

Arleta tersenyum miris, "Lo nggak usah sok tahu, kalau nggak tahu. Gue pikir, Agra itu nggak pantas jadi suami gue, ternyata Lo lebih nggak pantas."

~~~

Arleta menghapus jejak air mata di pipinya, mengingat kejadian di mana ia memutuskan hubungannya dengan Runa, membuatnya kembali menangis. Bagaimana bisa lelaki itu menghinanya dengan begitu kejam.

Arleta menatap sekeliling kamarnya, suami kecilnya belum pulang dari sekolah. Sedangkan dia, memilih bolos karena kejadian tadi. Itu merupakan pertama kalinya Arleta bolos sekolah. Gadis yang terkenal dengan otak di atas rata-rata itu bolos hanya karena putus cinta. Satu perkara yang tidak wajib untuk dicontoh.

"Gue bingung." Arleta menutup wajahnya menggunakan bantal, mengingat ia sudah menikah, membuatnya tertekan. Ditambah,  orang tuanya sudah lepas tangan dengan masalahnya. "Gue mau mati rasanya," gumamnya.

Brugh. Arleta tersentak, langsung terduduk dari posisi berbaringnya. Grep, sepasang tangan melingkar di pinggangnya.  Arleta yang masih mencerna situasi, hanya terdiam tanpa suara atau pergerakan.

"Jangan mati Ta. Kenapa, Tata marah sama aku?! Kenapa ngomong gitu? Kalau ada masalah jangan milih mati buat diselesaikan. Tata ngerti itu'kan?" Pertanyaan beruntun itu membuat Arleta terhenyak, gadis itu membalas pelukan dari Agra.

Memang apa salahnya dengan umur? Toh, dewasa tidak tergantung umur tapi pemikiran seseorang. Arleta sadar akan hal itu.

"Lo tahu nggak, gue mutusin cowok gue demi Lo." Arleta terisak. "Maafin gue, karena masih nangisin dia." lirih Arleta. Dapat ia rasakan gelengan kepala Agra, cowok itu mengeratkan pelukannya.

"Nggak Ta, nggak pa-pa. Aku janji bakalan lebih dewasa lagi. Biar nggak malu-maluin sama buat kamu susah. Kata Mamah, aku nggak boleh kekanakan dan egois lagi, nggak boleh manja lagi, harus kuat sama berani biar bisa lindungin kamu."

Arleta tersenyum, melepaskan dekapannya. Gadis itu menatap wajah suami kecilnya dengan intens membuat pipi Agra menampakkan semburat merah.

"Ta ... perut aku geli kalau kamu natap kaya gitu." Agra menunduk malu. Arleta tertawa gemas, Agra yang memiliki pipi chubby, bulu mata lentik, hidung kecil, dan bibir mungil membuat cowok itu terlihat begitu menggemaskan.

"Imut banget sih ... jadi pengen cubit," ujar Arleta mencubit pelan pipi Agra.

"Tata ... aku bisa pingsan kalau digini'in. Jantung aku nyeri," cicit Agra dengan pipi dan telinga yang semakin memerah.

"Iya Sayang," ucap Arleta yang sengaja membuat Agra memalingkan wajahnya. Cowok itu berlari menuju kamar mandi, Arleta berbahaya untuk jantungnya.

Gelak tawa Arleta pecah, ternyata menggoda suami kecilnya semenyenangkan itu. "Cepetan mandinya, ntar kita jalan-jalan!"

Entahlah, Arleta juga merasa bingung. Saat bersama Agra, dengan cepat ia melupakan kesedihannya.

***

Arleta menuruni anak tangga dengan menggandeng tangan Agra menuju ruang tamu. Gadis itu tersenyum saat melihat Mamah mertuanya sedang tersenyum memandangi mereka.

"Alhamdulillah ... anak-anak Mamah udah mulai akrab sekarang. Mamah seneng lihatnya." Arleta dan Agra hanya tersenyum canggung saat mendengar perkataan Arumi.

"Mah, Leta sama Agra izin, yah. Mau jalan-jalan," ucap Arleta. Arumi mengernyit menatap anak dan menantunya.

"PR kalian udah kelar?" tanya Arumi, tidak penting memang. Namun wanita itu tahu persis bagaimana hebohnya putra bungsunya itu saat menyadari belum mengerjakan tugas sekolah.

"Ish Mamah ... kan, Agra sekarang punya Tata, kalau Agra nggak ngerti bisa nanya Istri!" sombong Agra yang membuat Arleta tersenyum geli.

"Gaya mu Cil! Masa Lo manfaatin istri. Wah, Ta? Lo mau di gituin?  Kalau gue yah, udah cari suami baru kalau gitu!" kompor Koko yang baru pulang dari sekolah.

"Bilang aja Abang iri. Aku punya istri cantik, Abang nggak. Jomblo lagi," ejek Agra yang membuat Koko mendelik. 

"Udah-udah, kalian jadi jalan nggak? Sana berangkat," lerai Arumi.

Arleta dan Agra mengangguk. Saat hendak keluar rumah, Agra berhenti di samping Koko yang menatapnya kesal.

"Pamit yah Bang, aku mau kencan dulu."

"Ade nggak ada akhlak!"

BERSAMBUNG

NOTE: lihat profile ku, di sana ada Agra😂😂😂😂

Suami Kecil | Completed |Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang