😄KAYAKNYA NGGAK JADI END😍
Setuju nggak?
***
"Tata ... bobo yuk!" Arleta meremat piama yang ia kenakan. Rasa gugup itu menggerayangi dirinya.
"Ayok."
Arleta membaringkan tubuhnya ke atas tempat tidur dengan kaku. Mengambil salah satu guling lalu ia menaruh di antara dirinya dan Agra. Membuat sang empu menatap tajam guling itu.
Agra melempar guling itu ke sembarang arah, lalu menggeser tubuhnya hingga tidak ada jarak antaranya dan Arleta. Membalikkan tubuh Arleta yang membelakanginya, lalu mendekapnya.
"Jangan menjauh. Malam ini kamu milik aku seutuhnya, Arleta Dwina."
***
Arleta meneguk salivanya dengan susah payah, menatap ngeri suaminya yang terlihat berbeda malam ini. Mulai dari tatapan matanya, nada suaranya yang terkesan mendominasi dan perlakuan lembut yang membuat Arleta merinding.
"Aga, ak- aku. Aaa!" Arleta yang belum selesai dengan ucapannya, ditarik paksa oleh Agra. Pemuda itu mengukung Arleta di bawah tubuhnya.
"Kamu kenapa, hmm?" tanya Agra dengan intonasi suara rendah dan berat. Membuat Arleta yang sedari tadi mengumpulkan keberanian, makin kalang kabut.
Arleta tidak pernah menyangka, suami kecilnya yang imut dan manis akan berubah menjadi pria buas seperti ini. Ia mencoba lepas dari kungkungan Agra, namun yang terjadi tidak sesuai ekspektasinya.
"Aga ... lep- mmh."
Sesuatu yang lembab dan kenyal terasa menempel di bibir Arleta, bahkan benda kenyal itu bergerak lembut di area bibirnya. Agra, pria itu, sedang mencium (melumat) bibir istrinya dengan rasa rindu dan cintanya yang selama ini ia redam.
Satu suara isakan terdengar jelas di kamar kedap suara itu, yang tak lain berasal dari pria tampan kita, Agra.
"Aga, hey kenapa?"
"Tata ... apa kamu merasakan yang sama seperti aku?" tanya Agra dengan lirih. "Selama ini kamu pasti menderita, seperti aku yang menderita karena kamu pergi."
Arleta tersenyum kecil lalu mengelus rahang kokoh suaminya yang tepat di atas wajahnya dan sedang menatapnya.
"Bahkan sedetik pun, aku nggak pernah bisa lupain kamu. Tentang kenangan yang hanya beberapa bulan kita jalani. Tapi itu udah lebih dari cukup buat aku."
Agra menatap dalam mata berembun milik istrinya, dengan penuh kasih sayang dan kelembutan pemuda itu mengecup kedua mata Arleta.
"Maaf, maaf udah jadi suami nggak berguna buat kamu, maaf karena aku yang jadi alasan penderitaan kamu selama ini." Agra menelusupkan kepalanya di ceruk leher istrinya.
Isakan makin sering didengar oleh Arleta, bahkan gadis itu merasakan pundaknya yang basah oleh air mata suaminya.
"Aku udah lupain itu Ga, yang penting sekarang udah baik-baik aja. Aku bahagia," ujar Arleta dengan mengelus lembut rambut Agra.
Seketika, tangisan Agra mereda. Pemuda itu menatap Arleta lembut, lalu kembali mencium istrinya itu.
"Apa sekarang aku boleh, meminta hakku?"
Beberapa saat kemudian, Agra tidak memperoleh jawaban. Pemuda itu mengangguk paham, lalu kemudian ia berniat beranjak.
"Maafin aku, aku udah maksa kamu, bahkan nyium tanpa izin. Pasti kamu nggak nyaman," ujar Agra dengan lirih. Kentara di mimik wajahnya ada rasa kecewa dan rasa bersalah.
Belum sempat Agra beranjak dari tubuh Arleta, tubuh kekar Agra ditarik dan kembali ke posisi awal.
Arleta, pelakunya hanya tersenyum malu dan pipi yang memerah.
"Aku ... aku siap."
Satu kalimat dari Arleta membuat Agra memperlihatkan semburat bahagia. Malam ini Arleta benar-benar menjadi milik Agra seutuhnya.
Waktu bahkan tak terasa berputar di pikiran mereka berdua, tanpa sadar sudah menjalankan kegiatan mereka sampai jam 02:43 dini hari. Agra benar-benar membuat Arleta tak berdaya hanya sekedar meminta berhenti.
Agra merapikan, kekacauan di dalam kamar mereka, lalu menyusul istrinya yang sudah terlelap.
"Maaf udah buat kamu sakit dan begadang, dan terima kasih. Terima kasih udah jaga diri kamu hanya untuk aku, suamimu. I love you."
"Ya Allah, mungkin aku terlampau tidak tahu diri jika meminta kepamu. Aku, pendosa ini ... memohon agar dapat membahagiakan keluarga kecilnya hingga akhir hidupnya."
Aaaaa malu😂😍
Itu yang minta extra part 18+ awas kau😷😌
.
KAMU SEDANG MEMBACA
Suami Kecil | Completed |
Novela Juvenil"Pak, Bapak ini salah paham! Saya sama anak ini tidak berbuat aneh-aneh. Lagian mana mau saya sama anak SMP." Seorang gadis cantik berseragam SMA sedang meronta, saat itu ia sedang diseret para warga karena tidur di pos ronda bersama seorang cowok...