PART6

68.2K 4.8K 67
                                    

#SUAMI_KECIL
#PART6

***

Berada di pusat perbelanjaan kota, Arleta dan Agra sesekali tertawa karena saling melempar candaan. Bahkan mereka tak peduli menjadi bahan perhatian pengunjung mall.

Arleta berbinar saat melihat berbagai macam aksesoris untuk gadis seumurnya. "Aa ... imut banget," seru Arleta saat melihat bandana berbentuk telinga kelinci.

Agra yang sedari tadi hanya mengikuti Arleta hanya bisa tersenyum melihat tingkah gadis itu. Cowok kecil itu memegangi perutnya yang tiba-tiba bergemuruh.

"Tata?"

"Mmm," dehem Arleta masih Asyik memilih beberapa jepitan dan ikat rambut.

"Ta ... lapar!" rengekkan Agra membuat perhatian Arleta teralihkan. Gadis itu menatap wajah suami kecilnya yang nampak memelas. Ya Allah suami siapa ini?

"Ya ampun Ra, Lo lapar? Ngomong dong." Arleta menjawil hidung Agra gemas. "Ya udah, ayok!" ajaknya.

Agra berjalan beriringan dengan Arleta, sesekali ia menatap tajam cowok-cowok yang terang-terangan menatap istrinya kagum. Ingin rasanya Agra melempari orang-orang itu, berani sekali menggoda Arleta dan lebih parahnya di depan mata Agra.

"Tata, sini!" Agra menahan tangan Arleta, lalu merogoh saku celananya.

"Nah!" serunya, Agra tersenyum saat ia sudah menyematkan tali masker ke telinga Arleta.

"Loh, kok pake masker sih?" tanya Arleta bingung, namun tidak melepaskan masker itu. Gadis itu mengernyit saat Agra tidak menjawabnya, hanya menatap tajam ke depan.

"Astagfirullah, kalau gini caranya nggak lama gue cari suami baru." Agra menatap Arleta tajam lalu mendengus kesal. Dengan langkah cepat cowok itu meninggalkan Arleta yang melongo tak percaya.

"Haih ... kekanakan, cemburuan, egois nggak mudah dihilangin. Yang udah tua aja nggak menjamin, orang itu bersifat baik."

***

Beberapa minggu berlalu, Arleta dan Agra mulai akrab satu sama lain, bahkan Arleta sudah tahu bagaimana sifat labil suami kecilnya itu. Meskipun begitu, ia tetap mencoba lebih menghormati Agra.

Terkadang Agra marah hanya karena masalah sepele, tetapi cuma sekejap. Setelah Arleta menasehatinya, Agra akan lebih paham dan mengerti. Bahkan terkadang Agra langsung meminta maaf atas sikapnya. Manis bukan?

"Tata, PR-nya susah ... guru yang ngasih nggak ngotak. Nyamain otaknya dengan murid, mana dia nyuruh nyari referensi dari sumber lain. Dia guru bukan, sih?"

Arleta menghentikan aktivitas mencatatnya, lalu beralih menatap Agra. Rengekkan yang berujung curhat itu membuat Arleta gemas sendiri.

Memang, sekarang guru-guru kebanyakan memberikan materi pembelajaran, lalu menyuruh muridnya mencari referensi dari sumber lain. Miris sekali bukan, makan gaji buta. 

"Trus Lo mau apa?" tanya Arleta lembut. Bahkan gadis itu tidak lagi mempermasalahkan tentang pandangan teman-temanya. Toh, tidak ada untungnya. Selama ia masih bisa belajar dan bersekolah Arleta tetap senang.

Agra menguap, lalu membaringkan tubuhnya ke lantai, dengan berbantalkan paha Arleta.

"Ta, tahu nggak?" 

"Gimana gue bisa tahu, kalau Lo nggak cerita Ra," omel Arleta.

Agra tertawa kecil, tangan mungilnya ia gunakan untuk menusuk-nusuk pipi Arleta. "Dua hari yang lalu aku ditembak cewek," ujarnya.

Arleta menatap suaminya itu tajam sedangkan Agra menampakkan cengiran kecilnya. Sepertinya cowok itu berhasil membuat istrinya kesal.

"Trus, Lo terima?" tanya Arleta penasaran.

Agra terdiam sejenak sembari mengetuk dagunya jari seolah sedang berpikir.

"Jawab Ra!"

Agra tertawa keras lalu memeluk pinggang Arleta erat. "Aku cuma becanda Ta, Kamu cemburu?"

"Sialan Lo! Gue nggak cemburu! Gue cuma nggak mau Lo enak-enak pacaran, sedangkan gue mutusin cowok gue demi Lo," kilah Arleta. Entahlah, ia hanya tidak rela. Perhatian suami kecilnya itu terbagi.

"Jadi, Tata belum move on?" tanya Agra dengan suara dingin.

"Mangkanya, bantu gue lupain dia," cicit Arleta sambil mengusap rambut Agra. Arleta terkadang menyesal memutuskan hubungannya dengan Runa, tetapi apa bisa ia menjalin hubungan dengan statusnya sudah menjadi istri orang lain.

"Caranya gimana?" tanya Agra, menatap serius Arleta yang kembali fokus mencatat.

"Buat gue cinta sama Lo, Ra."

BERSAMBUNG

NOTE; Karena UTS mangkanya terlambat post.

Suami Kecil | Completed |Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang