💩PROLOG 💩

154K 7K 183
                                    

#SUAMI_KECIL
#PROLOG

***

Hujan deras mengguyur bumi, membasahi tanah yang nampak kering. Udara sejuk membuat sebagian orang memilih tidur dan menghentikan kegiatan.

Seorang gadis berparas manis sedang meniup dua belah telapak tangannya, hanya sekedar ingin mengurangi rasa dingin di tubuhnya.

Ia bernama Arleta Dwina, gadis manis bermata bulat. Berusia 18 tahun dan masih duduk di bangku SMA kelas 12.

"Kenapa bisa hujan sih, kan baju putihnya bisa kutuan."

Pos ronda menjadi satu-satunya tempat berteduh untuknya. Sudah hampir senja, hujan belum juga reda.

"Permisi, aku boleh duduk di sini?" Seorang cowok berseragam putih biru berdiri tepat di hadapan Arleta dengan tubuh yang bergetar.

Wajah imut, hidung yang tidak begitu mancung, dan pipi yang memerah. Persis seperti bayi, imut dan terlihat menggemaskan.

"Ya Allah ... kalau gue adopsi bisa nggak si?" batin Arleta.

"Kak?!"

"Eh, ehehe ... boleh. Duduk aja," jawab Arleta dengan gugup.

Keheningan menemani dua remaja berbeda umur itu. Arleta sesekali mendengus karena anak SMP yang duduk di sampingnya sepertinya sangat pendiam.

"Gila nih anak, imut-imut tapi dingin. Pengen negor tapi gengsi. Ya kali negor duluan. Seorang Arleta?"

***

"Pak, Bapak ini salah paham! Saya sama anak ini tidak berbuat aneh-aneh. Lagian mana mau saya sama anak SMP."

Seoranggadis cantik berseragam SMA sedang meronta, saat itu ia sedang diseret para warga karena tidur di pos ronda bersama seorang cowok, lebih tepatnya anak SMP yang terjebak hujan bersamanya.

"NGGAK USAH ALESAN!"

"BENAR!"

"IYA TUH!"

"JAMAN SEKARANG ANAK SD AJA UDAH HAMIL DULUAN!"

Warga tidak ada yang percaya padanya.

"Pokoknya, kalian harus kami nikahkan! Supaya tidak ada zinah lagi di desa ini!"

"Pak! Bahkan saya nggak tahu nama dia," Arleta mencoba untuk kembali menjelaskan. "woy! Lo ngomong dong. Jelasin ke warga, kalau kita nggak ngapa-ngapain." Gadis itu menatap tajam cowok berseragam SMP itu dengan tajam.

Bukan menjawab, anak itu hanya terdiam dengan mimik datar.

"Percuma, mereka nggak akan percaya."

BERSAMBUNG.

Suami Kecil | Completed |Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang