#02 ; Anak yang Tumbuh dalam Naungan Dewa

4.3K 686 168
                                    

────────────────────
#02 ; Anak yang Tumbuh dalam Naungan Dewa, start.
────────────────────

[Name] benar-benar lahir dari kekuatan seorang Archon. Ia tidak memerlukan makan dan minum untuk terus tumbuh dan berkembang. Namun walau begitu, Ei tetap memberinya makan dan minum, yang manis-manis sih, tidak sesuai standar umum memberi makan bayi. Untungnya [Name] adalah bayi yang kuat. Strong, beliau gak akan mati cuma karena dikasih makan Ei yang aneh-aneh.

"[Name]," panggil Ei pelan, sang pemilik nama menoleh ke asal suara dan menghampiri dengan langkah kecil kakinya.

"Ei, kenapa?"

Nada itu, nada yang sama yang digunakan Makoto untuk berbicara. Ternyata anak ini benar-benar tercipta langsung oleh Makoto dan secara tidak langsung mendapatkan sedikitnya kepribadian serta kekuatan Makoto.

"Miko akan berkunjung."

"Benarkah? Yay!"

Ei tersenyum tipis, ia sendiri yang menyuruh [Name] untuk langsung memanggil nama aslinya tanpa embel-embel di belakang. Ia ingin merasakan nostalgia karena gadis kecil ini kadang-kadang memanggil namanya dengan nada yang persis tepat seperti Makoto.

Lima tahun telah berlalu semenjak Ei pertama kalinya menawarkan diri untuk mengurus [Name] dengan tangannya sendiri di dalam Plane of Euthymia. Sesekali [Name] akan dibawa oleh Yae Miko keluar untuk berjalan-jalan.

Contohnya sekarang.

"[Name], aku datang lho! Mana pelukan untukku?"

"Mikoo!"

Gadis kecil itu berlari memeluk sosok Yae Miko yang datang. Untuk menyembunyikan penampilan [Name] yang terkadang sedikit mencolok, Yae Miko menutupi rambutnya dengan kain putih. Keduanya tidak mau Inazuma gempar hanya karena melihat penampakan anak kecil yang mirip dengan Yang Mulia Narukami Ogosho.

"Jika ada yang menjahatimu, Inabikari saja," kata Ei sedikit sesat, yakali anak orang main diulti aja.

"Kalau begitu sampai jumpa, Ei, aku harap kau tidak kesepian karena aku mengambil [Name]. Hihihi~" Yae Miko keluar dari Plane of Euthymia sambil menggendong [Name] yang melambaikan tangannya pada Ei.

"Dadah, Ei!"

Sesaat setelah keluar dari Tenshukaku, Yae Miko berbisik pada [Name], "[Name] tahu tidak, nama lain Ei adalah Raiden Shogun, dan Ei itu adalah Archon Electro?"

"Archon Electro?"

"Iya. Bisa melakukan apa saja terhadap petir, dan bukannya Ei punya senjata yang keren?"

"Musou Isshin?"

"Betul, jadi kamu harus memanggilnya dengan sebutan Yang Mulia Shogun."

"...Yang Mulia... Shogun.." Gadis kecil itu terlihat kebingungan, untuk melampirkan contoh nyata, Yae Miko berniat menunjukkannya secara langsung. Jadi wanita itu mendekati sebuah kedai makanan dan bertanya setelah memesan.

"Bagaimana kamu memanggil Raiden Shogun?"

Penjual kedai itu kebingungan, "Yang Mulia Shogun? Kenapa bertanya pertanyaan seperti itu, Nona Guuji?"

Yae menoleh pada [Name] yang memerhatikan, "Lihat? Sebutlah Yang Mulia Shogun. Kalau tidak nanti semua orang di Inazuma bisa marah kepadamu."

"Heeh?! Kok begitu? Tuan, memangnya tidak boleh memanggil Archon Electro dengan namanya?" [Name] kecil panik bertanya pada sang penjual makanan, Yae Miko tertawa keji dalam hati.

Penjual itu sedikit terkejut, biasanya anak-anak kecil di Inazuma selalu diceritakan hal-hal hebat tentang Yang Mulia Shogun dan sudah belajar menghormatinya bahkan sebelum bisa belajar merangkak. Ia berjongkok di depan [Name] untuk memegang pundaknya pelan dan berkata lembut, "Tidak boleh, Nak. Kita sebagai masyarakat Inazuma harus menghormati Yang Mulia Shogun."

"Dengar itu, [Name]? Mulai sekarang panggil Yang Mulia Shogun, oke?" Yae Miko menepuk pundak [Name] setelah itu meninggalkan [Name] berdiri sambil memegangi bungkus dango.

Gadis kecil itu menghela napas sedih, padahal yang menyuruhnya memanggil Ei dengan sebutan nama adalah Ei itu sendiri. Namun melihat semua orang yang kini melihatnya aneh sambil berbisik-bisik membuatnya sedih.

"Kamu nggak apa-apa?" Suara lembut seorang remaja terdengar di telinga [Name], ia menoleh dan mendapati pemuda yang lebih dewasa darinya memperhatikannya.

Pemuda itu seperti memiliki kemiripan dengannya, rambut ungu dan mata ungu yang serupa dengannya itu seakan menjelaskan sesuatu. Kain ungu yang dipakai sang pemuda tertiup angin menabrak kain putih yang dipakai [Name].

"Kakak... siapa?"

"...Kunikuzushi. Kamu...?" Kunikuzushi juga nampak terkejut dengan wajah [Name] yang familiar. Niatnya ia ingin menghibur anak kecil yang dibisik-bisik oleh warga di jalan. Namun setelah melihat rupa [Name], ia ragu dengan keputusannya.

"[Name]. Kak Kuni mau dango? Aku punya banyak."

Mereka berdua duduk di bawah pohon sakura sambil memakan dango tiga warna. Kunikuzushi dan [Name] saling bertatap-tatapan tanpa malu dan canggung. Yae Miko yang mendapatkan anak asuh Ei dan anak buangan Ei saling bertatap-tatapan berduaan, mengusap dagunya sambil berpikir.

"Lucu juga dilihat-lihat."

Jika Kunikuzushi tahu bahwa [Name] adalah anak yang diasuh oleh Ei padahal [Name] hanyalah keponakan Ei, sementara Kunikuzushi sendiri secara tidak langsung adalah putra Ei sendiri namun Ei membiarkannya begitu saja, apakah ia akan marah?

Wah, menarik. Namun ia tidak akan melakukannya.

────────────────────
#02 ; Anak yang Tumbuh dalam Naungan Dewa, deleted scene.
────────────────────

"Heeh?! Kok begitu? Tuan, memangnya tidak boleh memanggil Archon Electro dengan namanya?" [Name] kecil panik bertanya pada sang penjual makanan, Yae Miko tertawa keji dalam hati.

Penjual itu sedikit terkejut, biasanya anak-anak kecil di Inazuma selalu diceritakan hal-hal hebat tentang Yang Mulia Shogun dan sudah belajar menghormatinya bahkan sebelum bisa belajar merangkak. Ia berjongkok di depan [Name] untuk memegang pundaknya pelan dan berkata lembut, "Tidak boleh, Nak. Kita sebagai masyarakat Inazuma harus menghormati Yang Mulia Shogun."

Yae Miko menggendong [Name] dan berterima kasih pada penjual tersebut, sang penjual mengangguk dengan senyum. "Maklumkan saja anak-anak Nona Guuji, tidak perlu memarahinya," katanya yang mengira [Name] dibawa Yae Miko agar dinasehati sopan pada dewa mereka.

"Hahaha, tentu saja. Bukan salah dia memanggil Yang Mulia Shogun seperti itu."

"Memangnya itu anak siapa, Nona Guuji?"

"Yang Mulia Shogun."

Penjual itu trauma dan bersujud berkali-kali pada patung Raiden Shogun.

────────────────────
#02 ; Anak yang Tumbuh dalam Naungan Dewa, end.
────────────────────

cie ketemu wawan. baru di awal kemaren banyak yg udah komen mau nikah sm sepupu mau nikah sm sepupu, iya boleh soalnya wawan anak ei, ei adik makoto, jadi gapapa nikah dah klen sana.

ketik 1 untuk menikah dgn kunikuzushi/scaramouche/balladeer/wanderer

Lightning's Glow || Genshin Impact ft.Reader ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang