───────────────────
#11 ; Goyahnya Kepercayaan Jenderal Shogunate, start.
───────────────────"...M-miko... dia....?" Paimon menunjuk [Name] dengan tangan bergetar, wajah [Name] masih menampakkan ekspresi dinginnya yang sangat amat tidak membantu untuk kesan pertama Aether padanya.
"Ya, ini adalah [Name], satu-satunya orang yang bebas masuk-keluar dan pernah tinggal di dalam Plane of Euthymia."
"Hii!" Paimon bersembunyi di balik punggung Aether, dari auranya saja terlihat [Name] sedang dalam keadaan hati yang tidak bagus.
"Meski aku sudah menyiapkan Latihan Anti-Raiden Shogun untukmu dari ingatanku, bukankah lebih baik dilatih langsung Panglimanya sendiri? [Name] ini dididik langsung oleh Raiden Shogun, lho. Ayo, [Name], kenalan sama mereka." Yae Miko menepuk pundak [Name] bagaikan seorang ibu yang ingin anaknya berkenalan dengan teman baru.
Aether dan Paimon meneguk ludah, sedikit ketar-ketir hanya ditatap oleh [Name]. [Name] mengambil napas panjang, masih menenangkan dirinya dari sisa pertarungan sengit melawan Scaramouche.
"Aku [Name], Cahaya Inazuma."
"I-ini Aether, Pengembara, l-lalu Paimon adalah Paimon...!"
Yae Miko tertawa mendengar respon Paimon, "Nah, nah. [Name], mereka akan membantumu menyadarkan Ei dan mencabut dekrit-dekrit yang kau benci itu."
"Heh??!"
"Kenapa kalian terkejut begitu? Bukannya kalian sudah pernah bertemu [Name] sebelumnya??" Yae Miko menatap heran Aether dan Paimon yang nampak tak percaya dengan apa yang baru saja ia katakan.
"Tidak, tidak, tidak, bukankah Cahaya Inazuma ada di pihak Raiden Shogun!?" Paimon kembali berbicara.
"Secara formalitas, iya. Namun untuk krisis yang terjadi akhir-akhir ini, [Name] menolaknya dengan keras. Ia bahkan turun tangan sendiri untuk meredam krisis warga Inazuma, kalian pernah, lho, bertemu dengannya. Ayo, [Name], jangan pasang wajah galau begitu mentang-mentang ditinggal Kunikuzushi lagi, lihat pekerjaanmu akan berkurang drastis dengan bantuan Pengembara ini."
[Name] menarik napas panjang sebelum berbicara, "Maaf, Miko benar. Kita sudah pernah bertemu sebelumnya, Aether, Paimon. Aku akan sangat menghargai bantuan kalian." [Name] menyunggingkan senyum tipis, Yae Miko bertepuk tangan, "Nah, begitu dong!"
"Memangnya kita pernah bertemu [Name]?" tanya Paimon pada Aether yang menggelengkan kepalanya, Aether berpikir sebelum menebak-nebak kapan ia pernah bertatap muka dengan sang Panglima.
"Oh, aku Hikari, kemarin-kemarin kita bertemu di pantai Nazuchi. Kalian ingat?"
Paimon melotot, Aether bergidik, jadi mereka sudah sok kenal sok dekat dengan sang Panglima tanpa disadari!?
"BOHONG!"
"Serius, nih."
[Name] merubah warna rambut dan matanya, setelah itu memakai masker dan menunjukkannya pada Aether serta Paimon. Terbukti memang Hikari adalah [Name] itu sendiri.
"Wah, Paimon tidak menyangka."
"Sama. Jadi selama ini...?" Aether menggantungkan kalimatnya, [Name] menganggukkan kepalanya, telah mengira apa yang ada di pikiran Aether.
"Aku membantu krisis di Inazuma dan tidak pernah turun langsung ke medan perang. Bukan maksudku menyombongkan diri, tetapi mereka semua bukanlah tandinganku. Aku tidak suka leher orang tak bersalah menyentuh Inazuma no Hikari, pedang ini diperuntukkan untuk orang-orang yang bersalah."
KAMU SEDANG MEMBACA
Lightning's Glow || Genshin Impact ft.Reader ✓
FanfictionLahir dari sisa kekuatan Raiden Makoto dan bantuan kecil dari Dewa Waktu, Istaroth, [Name] ditemukan saat bayi oleh Yae Guuji yang membawanya kepada Raiden Ei. Tumbuh dan berkembang di dalam Plane of Euthymia membuat [Name] memiliki rasa penasaran...