───────────────────
#07 ; Pengkhianatan, Cinta, dan Kasih Sayang, start.
───────────────────Ketika sang Shogun menebas Musou Isshin, bahkan seorang pengembara sekali pun akan bertekuk lutut di hadapan Yang Kuasa.
Aether terbaring tak sadarkan diri setelah beberapa saat masuk ke dalam kesadaran Plane of Euthymia. Bukan karena berada di dalamnya, namun karena justru di dalamnya ada Ei yang menyambutnya dengan hangat.
"Yang Mulia Shogun!" Izumi menghentikan Raiden Shogun yang akan mendekat, Raiden Shogun mengerutkan keningnya tidak senang. Meski Izumi adalah adik kandung dari sahabatnya, Miko, ia tidak mau menoleransi sebuah pengkhianatan.
"Tuan Izumi?!" Thoma terkejut, ia adalah orang yang memberi izin pada Izumi saat seorang pengembara bernama Akuma datang ke kediaman Kamisato untuk memanggil Izumi atas nama [Name].
"Meski kamu diberikan kewenangan, kamu tidak punya hak untuk menentang keabadian."
Izumi menggigit bibirnya, posisinya sudah dalam bahaya sejak awal, jadi untuk apa dibatalkan? Menolong tidak boleh setengah-setengah.
Ia menoleh pada Thoma, "Lari, Thoma! Bawa pengembara itu!"
"Tuan Izumi????"
"LARI!!"
"Tangkap dia," perintah Raiden Shogun menunjuk Izumi yang menghalanginya, para pasukan langsung berlari ke arah Izumi untuk menangkapnya, namun sebelum tertangkap dan diikat, Izumi menyerang Raiden Shogun dengan kertas-kertas jimat miliknya untuk mengulur waktu, tentunya dengan mudah dihindari oleh Raiden Shogun tanpa perlu banyak bergerak.
Nekat, benar-benar nekat. Kini sudah pasti Izumi akan diusir dari Yashiro Commission. Sebelum itu, apakah nyawanya sendiri akan selamat??
"Kamu... menentangku? Apakah kamu siap dengan konsekuensinya?" Raiden Shogun berbicara di depan penduduk Inazuma. Izumi jelas tahu kesalahannya dan ia tidak mungkin bisa lari, terlebih statusnya sebagai Menantu Keluarga Kamisato.
"Aku anggap jawabannya iya."
Sebelum Musou Isshin menebas tubuhnya, ada selaan pendek dari seseorang yang Izumi jelas kenal.
"Yang Mulia."
Siapa lagi yang bisa menyela Raiden Shogun selain Panglima kesayangannya sendiri, [Name]? Bahkan Kujou Sara saja tidak akan pernah berani melakukannya.
"[Name], aku sudah menunggumu."
Gadis dengan surai sama seperti sang dewa menundukkan kepalanya hormat, gadis ini berwibawa, bermartabat, tatapannya tegas dan tak terbantahkan, serupa dengan sang dewa.
"Yang Mulia, izinkan saya menangani Izumi."
"...Kamu sadar dia sudah menentang keabadian?"
"Ya, untuk itu, saya akan memberikannya hukuman lain."
Seperti yang diduga dari kesayangan sang dewa, Raiden Shogun menghilangkan Musou Isshin dari tangannya dan menatap [Name] yang setengah bersimpuh di hadapannya. "Aku mendengarkan."
"Terima kasih, Yang Mulia." [Name] bangkit dan melirik seluruh warga Inazuma yang menonton. Kemudian ia menatap Izumi yang duduk terikat di lantai kayu depan patung Omnipresent God. Ingin ia menghela napas, namun jika ia menghela napas sekarang, ia akan dianggap tidak profesional dan kompeten.
"Izumi, atas pengkhianatanmu pada keabadian, sebagai ganti kepalamu, aku memberikanmu dua hukuman. Dengarkan baik-baik."
Izumi mengangkat kepalanya, serius, [Name] mau menyelamatkannya?
KAMU SEDANG MEMBACA
Lightning's Glow || Genshin Impact ft.Reader ✓
FanfictionLahir dari sisa kekuatan Raiden Makoto dan bantuan kecil dari Dewa Waktu, Istaroth, [Name] ditemukan saat bayi oleh Yae Guuji yang membawanya kepada Raiden Ei. Tumbuh dan berkembang di dalam Plane of Euthymia membuat [Name] memiliki rasa penasaran...