#25 ; Masalah Serius

1.2K 237 9
                                    

───────────────────
#25 ; Masalah Serius, start.
───────────────────

"Jadi Ei yang sekarang menanam Sacred Sakura di dalam bawah sadar itu, lalu mengakar di Inazuma masa lampau... Tidak peduli bagaimana kamu menjelaskannya, ini benar-benar luar biasa." Yae Miko membuka obrolan setelah Aether dan Paimon bercerita.

"Semua ini berkat kekuatan Makoto. Pemahamannya tentang keabadian jauh lebih tinggi daripada aku. Keabadian adalah konsep yang menghubungkan kita dengan waktu. Saat kamu mulai menyentuh keabadian, konsep waktu menjadi suram." Ei melipat kedua tangannya di depan dada, melihat kembali saat-saat berada di dalam Kesadaran Raiden Makoto.

Aether membalas, "Aku melihat banyak hal luar biasa di dalam tempat itu. Waktu terus maju dan mundur di saat yang bersamaan."

Yae Miko, "Tempat di mana waktu menjadi tak berarti dan tidak bisa dipahami dengan logika biasa... Jadi, itu 'kekacauan' yang kurasakan. Mungkin itulah alasan kenapa kamu bisa kembali di waktu yang tepat tanpa ada masalah apa pun. Dan sekarang, tanda-tanda, kekacauan benar-benar sudah hilang."

Ei menatap Yae Miko sambil berkata, "Aku masih belum paham sepenuhnya, tapi instingku mengatakan kalau alasan dari segalanya adalah benih itu."

"Hmm, yah menurutku ini bukan karena kekuatan Makoto saja." Yae Miko berkata misterius, Ei dapat langsung menyadari apa yang dimaksud.

"Aku paham maksudmu. Mungkin Makoto mendapatkan kekuatan (Istaroth) yang lebih besar juga dalam hal ini. Tapi apa pun itu, solusi darinya berhasil menyelamatkan kita semua. Tanpa Sacred Sakura, Inazuma pasti akan ditelan sepenuhnya oleh bencana dan kekotoran ratusan tahun lalu."

Yae Miko melipat kedua tangannya, menatap Ei secara langsung. "Aku tahu bahwa kamu selalu bilang ada yang spesial pada Sacred Sakura, tapi bagiku Sacred Sakura memang selalu ada di situ. Sebelumnya, kamu sudah mencoba membuktikan padaku bahwa ada hubungan antara Sacred Sakura dan kesadaran Makoto. Tapi sayangnya,kamu tidak pernah berusaha membujukku, ya kan?"

"Tidak, tapi sekarang aku paham kenapa. Itu karena Sacred Sakura pada saat itu belum ditanam."

Paimon menyambung, "Emm, kalian merasa engga sih kalau pohonnya sekarang jadi kelihatan beda?" Berbeda dari yang ada di dalam saat mereka menanamnya, iya.

Yae Miko menjawabnya bercanda, "Sacred Sakura ditanam dalam wilayahku, jadi pastinya bentuknya menyerupai bentuk yang kusuka."

"Ugh... kamu ini..." Paimon tidak habis pikir lagi.

"Aku bercanda. Pohon ini sudah melewati banyak hal sejak pertama kali tumbuh. Kita harus berterima kasih pada para Kitsune yang sudah merawatnya sekian lama sehingga bisa jadi seperti sekarang. Dan ya pastinya ada kerja kerasku juga ya. Bisa dibilang bahwa waktu yang berlalu antara saat kamu keluar dari alam itu dan saat kamu kembali cukup singkat. Lalu pada saat yang sama, pertempuran berabad-abad telah terjadi di dalam sana, ya kan?"

Yae Miko sekarang menatap Aether lurus.

"Pengembara, jika tebakanku benar... kamu mengulang-ulang harapanmu di dalam hati, benar kan?"

Aether berkedip, tidak menyangka akan ditebak tepat sasaran. "Iya, memang kelihatan jelas sekali, ya?"

Percakapan kembali dilanjutkan, namun [Name] sama sekali tidak berbicara sepatah kata apa pun. Sejak keluar dari Kesadaran Raiden Makoto, sesuatu di dalam dirinya ada yang berubah. Sesuatu hal yang membuat beberapa bagian tubuhnya sakit, sesuatu yang membuat kepalanya pusing. Hanya saja ia tidak tahu apa itu.

"[Name], tumben kamu diam saja?" Yae Miko bertanya, yang menjawab adalah Paimon.

"Mungkin dia kepikiran dengan yang dikatakan Raiden Makoto."

Tidak, [Name] yakin bukan hal itu yang menyebabkannya seperti ini.

"Hoo, memangnya apa yang dikatakannya?" tanya Yae Miko sekali lagi.

Sejujurnya Ei juga penasaran, apakah hal itu memang betul-betul membuat [Name] kepikiran sampai seperti ini? Ia telah melihat [Name] tumbuh, dan iya yakin hal seperti itu tidak akan mengganggunya.

"Katanya akan ada masalah serius yang akan dihadapinya, membuatnya bingung sampai mau menangis," kata Paimon terdengar asal, tidak salah sih, tetapi ya tidak benar juga.

[Name] menatap kosong, "Bukan.., bukan itu..." Ia memegangi kepalanya yang terasa semakin nyeri, awan gelap menyatu di atas mereka, langit yang tadinya cerah berubah menjadi mendung. Oke, hal ini cukup membuat Yae Miko dan Ei khawatir.

"[Name], kamu baik-baik saja?" tanya Ei.

"Kamu marah dengan ucapan Paimon? Aku akan memukulnya untukmu." Aether menghibur, Paimon meliriknya seakan dia adalah seorang pengkhianat besar.

"Kepalaku..." Tepat setelah [Name] mencengkeram kepalanya sendiri, kelopak sakura berguguran. Bukan berguguran dengan warna merah muda, tetapi dengan warna kecokelatan seakan telah layu.

"Apa...?!" Yae Miko menatap ke arah Sacred Sakura, sementara Ei berlari menangkap [Name] yang tak sadarkan diri. Tumbangnya [Name] bersamaan dengan Sacred Sakura yang mulai layu dari ranting teratas.

"GUUJI!! Sacred Sakura... Apa yang terjadi!?" Tak hanya mereka, Izumi dan para miko mendatangi mereka dengan panik. Tak dapat dipungkiri bahwa dalam hatinya Yae Miko juga tengah panik. Masalah satu telah usai, sekarang masalah baru?

Apakah ini yang disebutkan Makoto masalah serius untuk [Name]?

Yae Miko dan Ei saling berpandangan dan mengangguk.

"Siapkan tempat perawatan untuk [Name], aku menitipkannya di sini, Pengembara, bisa tolong jaga [Name] sampai ia sadar? Aku harus segera kembali ke Tenshukaku." Ei memerintah seorang miko, lalu berbicara pada Aether, keduanya mengangguk mengerti. Yae Miko sibuk memerintahkan para miko untuk mencari tahu apa yang terjadi pada Sacred Sakura dengan membaca buku-buku kuno.

Paimon, "Apa yang sebenarnya terjadi?!"

Aether menggelengkan kepalanya, dirinya mengekor Ei yang menggendong [Name] masuk ke dalam ruangan di Kuil. Setelah membaringkannya, Ei segera bergegas keluar lagi, meninggalkan Aether dan Paimon bersama [Name].

"Katakan, pengembara. Apakah kira-kira Archon lain tahu tentang masalah ini?" tanya Akuma yang tiba-tiba saja muncul di samping Aether, tak ada kata terkejut bagi Aether, pemuda itu melirik.

"Menurutmu mereka tahu sesuatu?"

"Aku hanya bertanya. Kamu yang pernah bertemu mereka. Jika seandainya ada petunjuk, aku mau ikut bersamamu."

───────────────────
#25 ; Masalah Serius, —deleted scene.
───────────────────

"Katanya akan ada masalah serius yang akan dihadapinya, membuatnya bingung sampai mau menangis," kata Paimon terdengar asal, tidak salah sih, tetapi ya tidak benar juga.

"Ohh begitu, sini [Name], menangis saja. Kamu bisa menangis sambil memeluk dadaku seperti saat kamu kecil." Yae Miko tersenyum misterius.

Aether dan Paimon, "Woy?"

───────────────────
#25 ; Masalah Serius, end.
──────────────────

krn ak lagi senank nih double up, xixixi

Lightning's Glow || Genshin Impact ft.Reader ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang