───────────────────
#29 ; Petunjuk Satu-satunya, start.
───────────────────Terbangun karena kebisingan yang ada di sekitarnya, [Name] bangkit dari posisi berbaring. Apa yang terjadi? Apakah ia baru saja pingsan?
"[Name]! Kau bangun! Paimon harus memberitahu Miko!" Peri kecil itu terbang keluar, sang Cahaya Inazuma menatap Aether yang ada di sampingnya.
"...Apa aku pingsan?"
"Iya, Ei menangkapmu dan membawamu kemari. Sacred Sakura layu tepat saat kamu tumbang," terang Aether cukup jelas. [Name] terbelalak, tak percaya dengan informasi yang ia terima.
"Layu!?"
Segera gadis itu melangkah keluar, Aether berjaga-jaga jika [Name] kembali jatuh. Dalam hidupnya [Name] tidak pernah merasakan pingsan, apakah layunya Sacred Sakura telah memengaruhi dirinya?
Di luar, ia melihat pohon ajaib itu telah kehilangan seluruh kelopak sakuranya. Hanya batang ranting yang mulai berubah hitam dan rapuh.
"[Name], kamu bangun. Bagaimana perasaanmu?" Yae Miko datang bersama Izumi setelah dipanggil oleh Paimon. Selama [Name] pingsan, mereka belum mendapatkan informasi apa-apa tentang kejadian ini.
"Aku sudah merasa lebih baik. Kenapa Sacred Sakura layu?"
"Itu adalah hal yang harus kami tanyakan padamu. Sacred Sakura layu bersamaan dengan kamu pingsan. Apa yang terjadi, [Name]?" tanya Yae Miko khawatir.
[Name] meringis, beberapa kali kepalanya berdenyut. Aether dan Izumi reflek memegangi kedua bahu [Name] yang tiba-tiba melangkah mundur.
"Aku... aku tidak tahu, setelah keluar dari Kesadaran Raiden Makoto, kepala dan tubuhku mulai terasa sakit. Sebelum aku pingsan, sakit itu semakin menjadi dan membuatku kehilangan kesadaran. Aku pikir karena kesadaran terakhir Makoto telah menghilang, itu sedikit memengaruhiku. Tapi aku tidak tahu Sacred Sakura juga terpengaruh."
"Masalah serius ini... yang dibilang Makoto kepadamu, ya?"
"Iya, dirinya juga mengatakan bahwa aku tidak perlu khawatir, karena akan ada yang membantuku nantinya. Tapi tetap saja..."
Yae Miko berpikir keras. Mencoba mengambil beberapa kesimpulan. "Kalau begitu..."
"Miko, kami pikir kami akan bertanya pada orang di luar Inazuma," ujar Aether, Paimon menatapnya. "Kamu akan melakukannya?"
Bertanya pada Archon lain, Yae Miko dapat menduga hal itu. "Tadinya aku mau menolaknya karena bolak-balik negara itu jauh. Akan tetapi kita tidak memiliki petunjuk lain, jadi aku akan minta tolong saja. Tolong ya, Pengembara."
"Aku akan ikut dengannya," kata Akuma tiba-tiba muncul lagi. [Name] melirik, ia butuh Akuma untuk mencari informasi, namun seperti yang dikatakan Yae Miko, tidak ada petunjuk. Ia berat hati menyetujui Akuma untuk pergi.
"Berhati-hatilah, kalian."
❖
Hampir dua minggu terlewati, tanah Inazuma semakin kehilangan kesuburannya, pohon-pohon ikut layu sedikit demi sedikit. Seluruh masyarakat Inazuma merasa khawatir dengan hal ini, para miko masih mencari informasi dari buku-buku kuno, Tri-Commission turut serta membantu menyelidiki hal yang terjadi.
Ei menatap punggung [Name] yang menatap Inazuma dari balkon Tenshukaku. Baru tahu jika seseorang seperti [Name] juga dapat merasakan sakit dan tumbang.
"[Name], mari pergi ke Kuil Agung Narukami."
Keadaan [Name] sudah jauh lebih baik, tidak ada lagi rasa sakit dari tubuh dan kepalanya. Namun mengapa layunya Sacred Sakura masih menyebar? Hampir setengah dari pohon itu berubah menjadi hitam dan rapuh.
Kedua pemimpin Inazuma ini rajin menengok Sacred Sakura, memastikan bahwa layunya pohon tersebut belum mencapai akar paling dalam.
"Nona [Name], Yang Mulia, Anda datang." Izumi menyambut kedatangan mereka. Memimpin jalan keduanya menuju depan pohon Sacred Sakura yang terlihat sangat mengkhawatirkan. Ada Heika juga di sana, berdiri sambil berpikir.
"Ada petunjuk?" tanya Ei, Izumi menggelengkan kepalanya. Yae Miko datang menghampiri dengan menampilkan wajahnya yang sedikit depresi.
"Astaga, kepalaku pusing sekali memikirkan hal ini. Hmm? Apa itu?" Mereka menoleh ke belakang, Akuma yang juga baru datang. Bukannya bersama Aether dan Paimon, justru bersama Kaedehara Kazuya.
"Loh, Kazuya, kamu kembali?" tanya Yae Miko, penulis yang dulu pernah ia coba rekrut namun gagal dan menghilang tanpa kabar selama dua bulan ini.
"Panjang ceritanya, dan itu tidak penting. Yang terpenting sekarang, aku punya petunjuk tentang cara memulihkan Sacred Sakura."
"Kamu punya!?" Tak hanya Yae Miko, Ei, Heika, Izumi, [Name] dan miko yang lewat pun terkejut mendengar hal ini.
"Yah, harusnya aku ada di sini sudah lama, tapi ada sedikit masalah dan kakiku baru saja sembuh dari patah pergelangan kaki. Jadi maafkan aku. Langsung saja ke intinya, Nona [Name], Anda adalah kunci untuk menyembuhkan Sacred Sakura." Kazuya menatap [Name] serius, Yae Miko sudah menduga hal ini.
"Aku? Kenapa aku?"
"Kamu adalah penopang Sacred Sakura. Kamu berbagi kekuatan yang sama untuk Sacred Sakura tumbuh. Kekuatan dari Raiden Makoto, dan kekuatan dari dewa waktu, Istaroth."
Seakan tersambar petir di siang hari, [Name] terbelalak.
"Kamu tidak mengada-ada, bukan?" Ei bertanya, bagaimana mungkin seorang gadis pengembara biasa tiba-tiba datang mengatakan fakta tersebut. Fakta bahwa [Name] tercipta dari Raiden Makoto hanya beberapa orang yang tahu, belum lagi Kazuya mengatakan [Name] tercipta dengan bantuan Istaroth. Semakin tidak masuk akal saja.
Kazuya tersenyum, "Anda bisa memegang ucapan saya. Saya tahu hal-hal yang sedikit diketahui orang lain. Termasuk tentang Anda yang menanam benih Sacred Sakura di dalam Kesadaran Raiden Makoto."
Oke, Ei terdiam mendengarnya.
Yae Miko tertarik. Ia bertanya, "Jadi kamu tahu beberapa rahasia kecil. Menarik, tapi bagaimana kami dapat mempercayaimu?"
"Mudah saja. Kalian tidak punya petunjuk lain selain aku, ketika layunya Sacred Sakura sampai pada akarnya yang paling dalam, Inazuma akan kembali diselimuti kegelapan dan meracuni semua mahluk hidup di atasnya."
"Baiklah, kamu cukup pandai berbicara. Apa yang harus kami lakukan?" Yae Miko tidak mau membuang waktu, ancaman yang disebutkan Kazuya cukup mengkhawatirkan bagi Inazuma. Tidak seorang pun di sini yang dapat membiarkannya.
Kazuya mengangkat tangannya, menunjukkan tiga jarinya. Jujur saja ia cukup gugup dikelilingi orang penting di Inazuma sekarang, namun ia harus menahan rasa gugupnya untuk menjelaskan.
"Tiga hal yang harus dilakukan sebelum memulihkan Sacred Sakura. Sudah menjadi dua karena Aether sudah menyelesaikan yang pertama. Pertama yah, kalian harus menyucikan kembali Sacred Sakura di tiga tempat. Aether sudah melakukannya, terima kasih sudah meringankan beban kami."
"Yang kedua?" tanya [Name].
"Yang kedua..."
───────────────────
#29 ; Petunjuk Satu-satunya, -deleted scene.
───────────────────"Loh, Kazuya, kamu kembali?" tanya Yae Miko, penulis yang dulu pernah ia coba rekrut namun gagal dan menghilang tanpa kabar selama dua bulan ini.
"Engga, aku tidak kembali. Ini hanya arwahku saja. Aku datang untuk menghantui kalian~"
"Woi, serius dikit."
───────────────────
#29 ; Petunjuk Satu-satunya, end.
───────────────────ak harus ngetik apa ya di sini hmmz...
oh iya, buku ini akan tamat di ch...
gk ngetik apa-apa ah biar kalian penasaran.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lightning's Glow || Genshin Impact ft.Reader ✓
FanfictionLahir dari sisa kekuatan Raiden Makoto dan bantuan kecil dari Dewa Waktu, Istaroth, [Name] ditemukan saat bayi oleh Yae Guuji yang membawanya kepada Raiden Ei. Tumbuh dan berkembang di dalam Plane of Euthymia membuat [Name] memiliki rasa penasaran...