───────────────────
#35 ; Daun Maple yang Kembali Pulang, start.
───────────────────Kazuya duduk di rerumputan tak jauh dari sungai yang banyak rubahnya. Malam sangat damai, hewan-hewan malam bersuara merdu. Malam-malam begini memang cocoknya overthinking, tidak lama setelah Yoru no Yuki selesai.
Kazuya bertatapan dengan satu rubah, tanpa sadar mulutnya berbicara.
"Hmm, kamu sendirian? Keluargamu ada di sana, lho." Gadis itu menunjuk ke belakang, tempat banyak rubah berkeliaran. Namun rubah yang satu ini entah mengapa nyasar di hadapannya.
"Oh, kamu mau menyendiri dari keluargamu? Sama dong. Aku juga tengah lari dari kakakku."
"Entah kenapa, aku takut menemuinya. Aku ini sumber masalah, haha, ibuku saja mati menukarkan nyawanya demi aku. Padahal apa pentingnya aku? Harusnya ibu lebih memikirkan nyawanya sendiri."
Rubah di hadapannya duduk mendengarkan cerita Kazuya, melihat respon tersebut, Kazuya kembali berbicara, "Kamu dilahirkan untuk tugas tertentu, tidak? Kalau aku iya. Tidak lama lagi aku harus membimbing Cahaya Inazuma menyelesaikan permasalahan serius... Jika semuanya sudah berakhir, aku akan mati."
"Hehehe, benar-benar definisi terlahir untuk menyelesaikan tugas, 'kan?"
Hening sejenak, Kazuya menghela napas.
"Aku tidak bisa menyalahkan ibu, jika aku tidak lahir, Inazuma akan dalam bahaya. Tapi aku belum siap mati..."
"Kenapa ibu harus membuat perjanjian seperti itu dengan Dewa Waktu?" Gadis itu menenggelamkan wajahnya di lututnya.
"Sebenarnya aku tidak mau mati..."
"Kamu bilang apa barusan?"
Kazuya terlonjak, menoleh ke belakang, matanya terbelalak melihat sosok Kazuha yang menatapnya tak percaya. Keduanya sama-sama syok, Kazuya sudah ancang-ancang untuk berlari. Apakah sejak tadi Kazuha mendengarnya?
"Kaedehara Kazuya! Kakak meminta penjelasan darimu!" Sebelum sempat berlari, tangan Kazuha mencengkeram kuat lengan Kazuya. Kazuha jelas mendengar semua ocehan adiknya pada seekor rubah sejak awal.
"P-penjelasan apa, sih?! Lepasin, Kak!!"
"Kakak dengar semuanya. Apa maksudmu ibu membuat perjanjian dengan Dewa Waktu!? Kenapa kamu harus mati!?"
Kazuya berdecak, salahnya memang ember ke hewan. Mana dia tahu ada Kazuha di belakangnya?
"Kalau Kakak emang dengar, harusnya gak perlu aku jelasin lagi."
Kazuha terdiam, tatapannya yang seperti orang susah semakin terlihat susah saja. Kazuya menjadi tidak enak, sekarang tatapan muka orang susah itu melembut padanya.
"Jelaskan semuanya pada kakak, ya?"
Tidak ada pilihan lain, akhirnya Kazuya menjelaskan semuanya dalam kalimat yang singkat. Respon yang tidak ia duga adalah pandangan sang kakak yang semakin menggelap tiap ia bercerita, dan ketika ia mengakhiri ceritanya, cengkeraman Kazuha semakin menguat.
"Kak, sakit loh ini."
"Kalau begitu, kamu tinggal lari dari tanggung jawabmu, 'kan?"
Kazuya terdiam, kalimat yang keluar dari mulut Kazuha terdengar sebagai ancaman baginya. Apa yang direncanakan Kazuha? Kenapa muka-muka orang susah itu menghilang digantikan dengan wajah seram psikopat?!
KAMU SEDANG MEMBACA
Lightning's Glow || Genshin Impact ft.Reader ✓
FanfictionLahir dari sisa kekuatan Raiden Makoto dan bantuan kecil dari Dewa Waktu, Istaroth, [Name] ditemukan saat bayi oleh Yae Guuji yang membawanya kepada Raiden Ei. Tumbuh dan berkembang di dalam Plane of Euthymia membuat [Name] memiliki rasa penasaran...