Malam ini suasana begitu ramai, apalagi sang Luna mengundang sang pemenang dalam sayembara itu.
"Siapa namamu?" Tanya Lalisa.
"Mohon menjawab Luna, nama saya adalah June, saya wolf biasa." Lalisa tersenyum lantas menatap Jeka.
"Jika Alpha tidak keberatan bolehkah kita mengangkat June sebagai pengawal ku?" Jeka seketika terkejut mendengarnya karena istrinya biasanya tidak akan meminta sesuatu seperti ini.
"Kamu yakin Luna? Bukankah kamu tidak terlalu suka seseorang menjagamu?" Tanya Jeka.
"Hmm, aku ingin apalagi besok akan ada perayaan besar untuk acara penerus kita jadi aku ingin seorang pengawal, apa kamu keberatan?" Jeka tersenyum dan menggeleng.
"Demi keselamatanmu dan putra kita aku tidak akan keberatan, jadi June apa kamu bersedia menjadi pengawal istriku?" June nampak meneteskan air mata mendengar sebuah tawaran itu.
Lalisa nampak sedikit terkejut dengan June yang menangis lantas Lalisa memberikannya sebuah sapu tangan. "Apa yang membuatmu menangis June?"
June seketika menghapus jejak air matanya. "Mohon maaf sebelumnya karena saya telah lancang menangis di depan Alpha dan Luna, tapi saya benar-benar bahagia, selama saya tinggal di pack orang hanya menganggap saya pemburu dan warga miskin, tapi dengan jamuan ini saya merasa bangga walau saya memiliki julukan demikian." Lalisa tersenyum lantas memberi sebuah kotak pada June.
"Ini??"
June nampak syok mendapati sebuah cincin berharga yang dikeluarkan oleh seorang Luna. "Pakai untuk membangun rumahmu sendiri, saya akan membawakan beberapa anak buah untuk ikut membangun rumah baru yang lebih layak." Mendengar itu seketika June bersujud di depan Lalisa.
"Saya tidak tau harus mengatakan apa lagi, Alpha dan Luna sungguh baik hiks...saya benar-benar merasa buruk karena belum memberikan yang terbaik untuk Pack." Ucap June.
Jeka mengangguk lantas menggenggam tangan sang Luna. "Maka dari itu, kau harus siap mati untuk Luna, jagalah selagi aku tidak bersamanya dalam keadaan tugas." June mengangguk.
"Siap Alpha, saya akan menyerahkan hidup mati saya hanya untuk mengabdi pada anda dan Luna." Ucap June dengan serius.
Lalisa mengelus perutnya yang membuncit lantas menoleh pada June. "June, jika nanti putraku tumbuh besar kau harus ada disampingnya aku mempercayakan mu untuk menjaganya, putraku sesuatu yang berharga diberikan oleh Dewi dan aku patut menjaganya dengan baik."
June tersenyum haru, sebegitu sayang sang Luna hingga masa depan putranya sudah ditentukan dengan baik. "Beri apapun yang menurutmu baik, karena aku dan Alpha suatu saat akan pergi dan tidak bisa bersamanya hingga ia dewasa." Jeka dan June menatap Lalisa yang nampak menangis.
Jeka pun memeluk Lalisa karena tidak mengerti dengan ucapan sang istri. "Maksudmu berbicara begitu apa Luna?"
"Hiks...aku tidak tau berapa banyak musuh kita di luar sana Alpha, aku takut jika sampai putra kita menjadi ancaman para musuh, lebih baik aku saja..."
KAMU SEDANG MEMBACA
THE WOLF (Lizkook/Jirose)
WerewolfKematian dari keturunan Black Raider akhirnya digantikan oleh anak mereka bernama Jeka sang Alpha yang murni, ia dilahirkan pasangan dari pack Black Raider dan itu sudah menjadi ketentuan kerajaannya. Jeka di kenal sebagai alpha terkejam dan paling...