Kini Rere tengah membelah hutan, ia mencari bau dari sang Luna hingga menunjukkan bau itu di dekat danau, seketika Rere berbalik untuk ke arah sana, melihat itu Rere terkejut karena sang Luna sedang melawan para Rogue.
"Lalisa?"
Rere tanpa ampun menerjang para Rogue ikut membantu membunuh mereka yang berniat melukai sang Luna, Lily yang melihat adanya Rere seketika senang walau sedikit sedih karena ia rasa tidak akan membuat Rose senang mendapatinya sudah tidak berguna.
Crakk
Setelah itu para Rogue tumbang membuat Rere senang membawa Lily ke tepi karena kakinya sepertinya terluka dan memang benar, luka menganga yang begitu jelas.
Kini Lily berubah menjadi Lalisa, Rose pun yang sudah berubah ikut membantu membawa daun obat yang berada di sekitar sana.
"Terimakasih Rose."
"Sama-sama Luna." Ucap Rose dengan tersenyum hangat.
Lalisa menggeleng. "Aku bukan Luna lagi Rose, aku sudah cacat aku tau kau juga mengetahuinya, bahkan sebelum aku tau." Ucap Lalisa dengan senyum getir.
"Tidak semua benar, karena kau tetap Luna kami Lalisa. Ouh aku senang bisa mendapatimu." Lalisa menatap penuh bingung karena Rose nampak lega menemukannya, bukankah Lalisa sudah tidak dibutuhkan lagi.
"Ada apa Rose!"
Rose menghela nafas. "Alpha berubah menjadi werewolf." Seketika tubuh Lalisa menegang sempurna apa! Werewolf bukankah itu salah satu bawahan iblis karena wolf mereka murni menjadi wolf biasa bukan werewolf.
"Bukankah werewolf dibawah tekanan devil?" Rose mengangguk. "Jerim mengatakan jika Alpha memiliki kutukan sebelumnya." Lalisa merasa khawatir.
"Lalu apa negatifnya dari hal itu?" Tanya Lalisa cemas.
"Alpha akan membantai 1000 wolf agar ia bisa berubah seperti sebelumnya tapi...itu hal sulit karena menjadi werewolf emosional nyantidka bisa dihentikan kecuali...."
"Kecuali?"
"Oleh Mate nya, tapi Jerim bilang itu juga sangat berbahaya mengingat jika werewolf sulit untuk dihentikan apalagi itu kutukan." Lalisa meneguk ludah dengan kasar.
"Biarpun aku mati aku akan tetap berusaha apalagi aku sangat mengkhawatirkan pada rakyat, jadi dimana Alpha?" Rose mengangguk.
"Ikut aku!" Lalisa mengangguk lantas ia berubah menjadi Lily dan mengikuti Rere, Lalisa merasakan kecemasan yang kian meningkat, ia takut Jeka kelepasan dan membahayakan siapapun, ini salahnya tapi ia juga merasa perlu menyendiri apalagi setelah mengetahui apa takdirnya, bahkan para rakyat ikut mengusirnya lalu untuk apa ia tetap mempertahankan diri sebagai seorang Luna.
Tanpa berlama mereka akhirnya sampai di pack Black Raider, terlihat disana sangat rusuh, rumah-rumah para wolf sudah hancur beberapa mayat wolf tergeletak tidak bernyawa bahkan bayi wolf sudah terpisahkan antara bagian kaki dan atasnya.
Serigala Lily pun berubah menjadi Lalisa, lantas Lalisa berjalan mencari keberadaan Jeka, nampak suasana kian mencengkram, pack nya sudah seperti tempat mati tidak berpenghuni, Lalisa pun beserta Rose berpencar mencari tempat yang cocok jika ada hal yang bersangkutan dengan Jeka.
"Rose aku akan pergi ke mansion dan kau pergi ke sisi mansion, jika ada sesuatu tolong berikan peringatan, aku akan segera mendekat!" Rose mengangguk.
Lantas Lalisa segera berubah menjadi serigala Lily begitupun Rose berubah menjadi serigala putih Rere mereka saling menyebar guna mencari Jeka lebih cepat.
Dan disini Rose telah tiba di sisi mansion keadaan lebih kacau bahkan ia melihat Jeka yang nampak sedang mendekat ke arah para wolf yang ketakutan setelah di pojokan, tanpa berlama Rose segera mengaum membuat Jeka yang sedang serius menjadi teralihkan, kini mata itu menatap tajam pada serigala Rere.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE WOLF (Lizkook/Jirose)
WerewolfKematian dari keturunan Black Raider akhirnya digantikan oleh anak mereka bernama Jeka sang Alpha yang murni, ia dilahirkan pasangan dari pack Black Raider dan itu sudah menjadi ketentuan kerajaannya. Jeka di kenal sebagai alpha terkejam dan paling...