12. Curiga

651 74 2
                                    

🐺

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🐺

Penelusuran kini akan dilakukan, mereka akan pergi menyusuri hutan, dari yang dekat dan semakin dalam, Lalisa kini berada di atas kereta yang di tarik para wolf.

"Apa mungkin kita bisa menemukan di tengah hutan Alpha? Aku merasa sedikit sulit jika tidak berpencar." Ucap Lalisa membuat Jeka mengerti.

"Kalian, berpencar!" Mendengar perintah alpha lantas mereka berpencar sesuai dengan arahan sebelumnya.

Lalisa kini tengah mengamati sekeliling tempat, ia harus jeli agar tidak melewatkan sesuatu yang bisa membantu memecahkan teka-teki ini. "Tampaknya kamu kelelahan Luna?" Tanya Jeka yang sadar dengan wajah Lalisa yang pucat.

"Tidak begitu lelah, mungkin semalaman aku memikirkan masalah ini jadi kekurangan istirahat." Ucap Lalisa. "Istirahatlah, kami akan menemukannya sesegera tidak perlu memaksakan." Lalisa menggeleng.

"Tidak Alpha, yakinlah." Akhirnya Jeka menyerah istrinya memang sangat keras kepala, tapi ia begitu mencintainya dan tidak bisa berbuat kasar.

Mereka terus menelusuri hutan untuk menemukan sesuatu yang bisa menjadi bukti. Sedangkan kini Rose dan Jerim sedang mencari berdua itulah titah Lalisa uang ia inginkan, tidak tau saja ada hal lain dibalik itu, Lalisa yakin Jerim butuh waktu.

"Jerim! Apa kau gila mengendus leherku?" Kesal Rose yang sedari tadi diikuti Jerim dari belakang.

"Aku merasa jika kau mate ku Rose, aroma mu memabukkan dan itu sangat candu untukku. Bolehkan kita menjadi pasangan?" Rose membulatkan mata.

"Kau sungguh tidak romantis, Lalisa saja mendapatkan seorang Alpha yang bisa tangguh di depan Alpha lain." Ucap Rose dengan kesal.

"Maksudmu aku harus menjadi Beta tangguh di depan Beta lain?" Rose mengangguk membuat Jerim terkekeh. "Tidak masalah, aku akan langsung membuatmu menjadi milikku, kita akan pergi menemui Ayah mu untuk peresmian secara langsung, lagi pun aku mengenal ayahmu ia tau siapa aku dan aku pun begitu, jadi tidak perlu ada hal yang di khawatiran kecuali kau yang harus pandai menerima." Rose menganga. "Jadi kau dan ayahku??"

Jerim mengangguk. "Ya, itu benar."

Matilah Rose kau merasa jika Jerim hanya Beta biasa yang tidak terkenal, nyatanya ayah nya saja mengenal Jerim.

"Hmm, aku tidak akan memberikan kepastian jika belum kau menemui ayah, aku hanya mengingatkan bahwa ayah adalah seseorang yang pandai dan juga tidak bisa di Kecoh, aku kenal jika kau pria rubah." Jerim menggeleng.

"Aku serigala, bukan rubah!" Rose mengangkat bahu acuh.

"Kita lihat saja nanti, kau serigala sejati atau seekor rubah yang pandai manipulasi." Ucap Rose melenggang pergi, namun saat ia berjalan tidak sengaja kakinya menginjak sesuatu.

THE WOLF (Lizkook/Jirose)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang