Hari ini Jerim dan Rose tengah berjalan menyusuri setiap hutan. "Rose, apakah kamu...mau menjadi Luna ku?"
"Bagaimana jika aku re-ject?" Jerim membulatkan mata.
"Tidak! Bagaimana bisa kau mengatakan hal itu dengan santai, kau tau sendiri kan apa akibatnya jika menolak takdir yang ditentukan moon goddess?" Rose seketika cemberut.
"Lalu mengapa kau menanyakan hal itu lagi?" Tanya Rose.
Jerim nampak gugup, lalu ia menoleh lantas mengambil kedua tangan Rose lalu ia pun menciumnya. "Walau Ayah mu adalah seorang Alpha tapi aku yakin jika dia tidak akan menolak aku sebagai menantunya."
"Percaya diri sekali, memang kau punya apa Beta?" Tanya Rose.
"Tentu saja memiliki cinta dan takdir, memang siapa yang bisa menolak untuk sebuah takdir dan keharusan lagian Ayahmu mengerti aku seperti apa." Rose menghela nafas. "Ya, kau memang sudah mengikatku." Jerim seketika menatap penuh binar.
"Kau sudah mencintaiku?"
"Terpaksa aku menyetujui perkataan mu." Jerim seketika menekuk wajahnya mendengar kata terpaksa, hei cinta tidak bisa dibuat, kecuali memang untuk Rose ia harus mencintainya apapun yang terjadi, memang Beta egois.
"Aku faham, bagaimana jika sekarang kita ke pack Wolf castle? Untuk meminta berkat Ayahmu." Rose nampak mengetuk dagunya.
"Kerja aku dulu jika bisa!!" Rose pun segera berganti menjadi serigala Rere lantas berlari membelah jalan, Jerim yang tidak mau kalah lantas berubah menjadi serigala Jerry.
Mereka pun saling berlomba Rere yang berlari menghindar sedangkan Jerry nampak mengejarnya, jarak yang semakin dekat membuat Jerry menyeringai ia lantas berbelok membuat Rere yang sudah merasa tidak ada yang mengejar ia menengok ke belakang.
"Kemana dia?"
Rere pun nampak berbalik mencari keberadaan Jerim namun sayang tidak mendapatinya, saat hendak menoleh seekor serigala mengigit leher belakangnya membuat Rere langsung duduk dengan menopang kepalanya.
Rere merintih mendapati dirinya sudah di klaim selesainya serigala itu menjilat tengkuk Rere lalu berjalan memutar hingga berada di depan Rere.
"Auuuuuu...." Rere nampak menundukkan kepalanya, menatap serigala Jerry sudah berdiri gagah di depannya.
"You are mine." Ucapnya dengan aura dominan membuat serigala Rere tidak bisa berkutik lagi.
"Ikut aku!" Ucap Jerry lantas berlari menjauh membuat Rere mengikuti serigala Jerry.
"Apa ada hal yang mencurigakan?" Tanya Ayah Rose.
"Tidak ada, semua stabil karena para Wolf telah mendapat pelatihan. Serius jika dihadapkan oleh musuh diluar juga beberapa Rogue yang tamak." Ucapnya membuat Ayah Rose menghela nafas.
"Firasat ku akhir-akhir ini sedang tidak menentu, mengapa demikian?" Gumamnya.
Tidak berlangsung lama seseorang memberi kabar jika putrinya datang membuat Ayah Rose bergembira lalu ia pun menuju ke arah anaknya lalu memeluk dengan senang. "Apa kabar sayang?"
"Ayah, aku sungguh bingung." Ayah Rose menatap bingung.
"Kenapa?"
"Aku...pulang membawa suami hiks..." Ayah Rose menatap gelisah karena putrinya menangis. "Apa kamu dipaksa hmm?" Rose menggeleng.
"Itu karena dia mate ku tapi aku tidak menikah di depanmu, bahkan dia menandai ku dengan begitu egois, Ayah maafkan putrimu hiks..."
"Maafkan aku Ayah, karena tidak bisa menahannya lagi, aku takut seseorang merebut mate ku aku bisa gila tanpanya." Mendengar suara yang di kenal Ayah rose lantas menoleh mendapati Jerim, Beta dari pack Black Raider mendekat ke arahnya.
"Jerim?" Jerim mengangguk lalu bersimpuh di depan mertuanya.
"Tidak mengapa tapi karena putriku sudah menangis karena serigala mu maka sebaiknya kalian segera bersiap, Ayah akan umumkan pada rakyat tentang pernikahan kalian, jujur Ayah juga butuh penerus untuk pack ini." Rose maupun Jerim nampak saling memandang.
"Ayah yakin? Apakah Luna sudah menyetujuinya?" Tanya Rose.
"Ah kau benar, tapi Ayah yakin karena penerus Luna akan diserahkan pada pack Black Raider."
"Ayah lupa, Jika Luna tidak akan bisa mengandung kembali." Seketika ayah Rose bungkam mendengarnya ia melupakan semua hal itu, membuat dirinya seketika gelagapan.
Rose tersenyum lalu memegang kedua tangan ayahnya. "Ayah tidak apa, ayah lupa karena mungkin ayah sedang banyak pekerjaan, tapi yakinlah bahwa Luna akan tetap menjadi Luna." Ayah Rose nampak menahan kesedihannya.
"Tidak tau apa yang akan terjadi setelah Lalisa terbangun dari masa kritisnya, ayah sudah membayangkan betapa hancur perasaanya." Ucap Ayah Rose dan di setujui oleh Rose sendiri.
"Luna kuat, Luna tidak mungkin menjadi lemah dengan ujian dari moon goddess." Ayah Rose menyetujui ucapan putrinya lantas ia pun membawa putri dan menantunya untuk peresmian hubungan mereka.
Para rakyat nampak senang karena Beta yang dulu kini sudah berubah menjadi Alpha, memimpin dengan baik bahkan putrinya pun akan melakukan hal yang sama demi kejayaan pack ia telah mendapatkan mate yang sesuai dengan takdirnya.
"Ayah Rose bahagia jika Ayah bahagia." Ayah rose mengangguk.
"Jagalah putriku dengan baik Beta, dia tidak pernah terluka selama aku melindunginya dan tugasmu kini melindunginya dan aku mempercayakan putriku satu-satunya padamu." Jerim mengangguk.
"Serahkan putrimu dengan penuh kepercayaan maka aku akan selalu menjaganya dalam suka dan duka, dia mate ku jika dia terluka maka aku akan merasakan hal yang sama dengan luka itu." Ayah Rose menepuk bahu Jerim. "Aku percaya."
Jerim dan Rose saling menautkan kedua tangannya lalu Jerim menarik Rose untuk pergi setelah mendapat kepercayaan orang tua Rose.
"Aku tidak melihat orang tuamu Jer?"
Jerim menatap Rose. "Orang tuaku sudah tiada." Mendengar itu Rose meneguk ludah dengan kasar.
"M-engapa?"
"Dulu aku ditemukan oleh kedua orang tua Alpha, mereka membawaku dan aku tinggal di pack mereka, Jeka dan aku tumbuh bersama sedari kecil sehingga kami sudah seperti saudara, kami selalu bersama hingga kini maka dari itu aku ditunjuk sebagai Beta, kepercayaan kedua Pack." Jelas Jerim.
"Rose maaf jika aku tidak jujur asal-usul ku, aku takut kamu menjauh dan jijik padaku." Rose tersenyum lalu memeluk Jerim dengan hangat dalam dekapannya.
"Aku tidak akan pernah melihat seseorang dari masalalu, tapi aku melihatnya dimasa sekarang yang mau berubah dimasa mendatang masalalu biarlah menjadi cerita, tetapi kamu yang sekarang sudah membuatku percaya ketulusan cinta, dan aku melihat ketulusan itu dari perlakuan dan matamu maka aku tidak akan pernah mempermasalahkan dari mana dan seperti apa masalalu mu."
"Aku tetap mate mu, bukankah kamu yang sejak awal mengatakan mate adalah takdir dari moon goddess, maka aku percaya dan aku percaya takdirku memang berlabuh bersamamu." Mendengarnya Jerim meneteskan air mata dan membawa Rose dalam dekapannya yang begitu erat.
"Aku tidak akan pernah melepas mu Rose, kamu milikku, dan selamanya akan tetap sama, terimakasih masih mau menggenggam uluran tanganku." Rose pun ikut menangis dan mengangguk mendapati ucapan suaminya.
TBC.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE WOLF (Lizkook/Jirose)
WerewolfKematian dari keturunan Black Raider akhirnya digantikan oleh anak mereka bernama Jeka sang Alpha yang murni, ia dilahirkan pasangan dari pack Black Raider dan itu sudah menjadi ketentuan kerajaannya. Jeka di kenal sebagai alpha terkejam dan paling...