"Jangan pura-pura gak tahu, kakak kelas kalian kemarin ada yang mati kan?" Jennie, Joy dan Yerin terdiam. Mereka tidak bisa menyangkal. Doyoung merunduk, meyetarakan matanya dengan mata Jennie.
"Kalian pikir dengan sekolah nutupin kasus itu, anak-anak sekolah ini gak akan ada yang tahu? kelas kalian itu kelas terkutuk. Dan bentar lagi, kalian juga bakal mati."
"Anjingg!" tanpa ampun Jennie langsung menonjok rahang Doyoung. Semua orang terkejut, pukulan seorang pemain voli tidak bisa di remehkan.
"Lo...?!" Doyoung mendekat ingin mebalas Jennie.
"Mau ngapain lu?" Jeon Wonwoo datang menghadang, menatap Doyoung dengan tatapan dingin dan cukup mengintimidasi.
"Kalian gak papa?" tanya Daniel pada 3 teman perempuanya. Mereka bertiga cuma menggelengkan kepalanya pelan.
"Apa-apaan nih, cemen banget main keroyokan." ujar Hoshi.
"Udah keroyokan lawan cewek lagi." Hanbin menimpali.
"Gue lagi sibuk dan gak ada waktu buat ribut sama kalian, gue harap kalian juga gak cari gara-gara sama kita." ujar Wonwoo.
Doyoung tersenyum miring, "Kenapa? lo siapa bisa nyuruh-nyuruh gue hah?"
"Denger, lo tahu kan lo berurusan sama siapa? kalau guru sampe tahu masalah ini, gue yakin kalian sendiri yang bakal rugi." Ya, Hoshi tahu betul jika guru tahu persoalan ini kelas MIPA 2 tetap yang akan di bela. Sekali lagi, itu adalah previlage dari kelas unggulan.
"Gue gak peduli mau lu ngehina gue atau kelas gue, tapi gue gak akan tinggal diem kalau ngusik apalagi nyentuh cewek MIPA 2. Gue rasa, lo juga gak mau kalau terjadi apa-apa sama temen-temen cewek lu itu kan?" ujar Wonwoo masih dengan tatapan mengintimidasinya.
Doyoung hanya bisa diam. Tanganya mengepal kuat, tampak jelas kalau ia sedang menahan emosi.
"Jangan pernah ganggu cewek dari kelas MIPA 2, siapapun itu, atau temen-temen cewek lu bakal ngerasain hal yang lebih parah." Hanbin ikut memberi ketegasan.
Wonwoo berbalik mentap 3 teman perempuanya. Jennie tampak masih menyimpan amarah.
"Udah udah, waktu kita terlalu berharga buat beginian." Ujar Wonwoo sembari mengelus pucuk kepala Jennie, lalu menariknya pergi.
Yang lain pun langsung mengikuti langkah Wonwoo dan Jennie.
"Tunggu!!" Teriakan Doyoung menghentikan mereka.
"Gue akuin, gue emang gak bisa nyentuh kalian di sekolah ini."
"Terus lo mau apa hah?" tanya Daniel.
"Lawan gue di luar sekolah, lepas embel-embel kelas unggulan kalian. Kalau kalian menang, gue gak akan ngusik kalian selama kalian di gedung IPS. Tapi kalau kalian kalah, kalian harus keluar dari gedung ini, gimanapun caranya. Gimana?"
Sowon dan Seongwoo membaca tulisan itu dengan seksama. Tidak ada huruf miring, atau huruf kapital yang mencurigakan. Surat ini tidak seperti surat-surat teror yang sebelumnya. Kata-katanya terlalu acak dan aneh.
Pagi ini Jisoo mendapat surat lagi, tapi surat ini sedikit berbeda dari biasanya. Kini Seongwoo, Sowon, Jisoo dan Taehyung tengah duduk di bangku taman di bawah pohon beringin. tempat favorit mereka selain kantin dan gazebo.

KAMU SEDANG MEMBACA
MIPA 2
Mystery / ThrillerKelas MIPA 2, kelas unggulan yang tiap tahunnya hanya diisi peringkat 10 besar secara pararel satu angkatan. Masuk kelas unggulan, berarti masa depan terjamin. Bagimana tidak, selama 3 tahun kedepan siswa unggulan akan mendapat fasilitas terbaik, gu...