Kepercayaan

37 6 0
                                    

Masih di kamarnya di lantai atas, Leon berdiri di balkon dan menerima telepon dari kantor.

Beberapa hari tidak muncul di kantor Leon harus pergi untuk memeriksa berkas.

Niat Leon ingin menyusul Luna ke Milan harus ditunda.

Tiba di kantor, wakil direktur menemuinya.

"Pengiriman kargo ke Selatan tertunda di bea cukai. Mereka curiga kita menyelundupkan senjata dan narkoba. Desas-desus pembunuhan di Teluk Meksiko mengatakan ada orang dari blue bird terlibat. Mungkin ini alasan mereka".

Leon menyimak tapi tidak sepenuhnya serius.

" Suruh kepala bagian pengiriman untuk mengatur waktu dengan bea cukai malam ini. Aku akan datang sendiri".

"Baiklah Leon. Tapi berita itu tidak benar kan? ".

Leon menatapnya dingin tanpa ekspresi.

" Lanjutkan pekerjaanmu. Jangan memikirkan hal yang konyol! ".

Wakil ditektur keluar dengan muka merah. Malu dan kesal datang bersamaan.

Leon mengambil ponselnya dan menghubungi Zolah.

" Pastikan pengamanan untuk  Luna di perketat. Tolong selidiki Claudia. Sadap ponselnya! ".

" Ada yang terjadi? ".

" Aku akan memberitahu nanti. Aku sibuk sekarang".

Di Milan, Luna memutuskan untuk tidak datang ke agensi.

Seluruh tubuhnya terasa remuk. Setelah pertengkaran dengan Leon, lalu tiba-tiba Leon pergi dan perempuan yang menjawab ponsel Leon semalam membuat hati Luna hancur.

Seharian ia uring-uringan di apartemen hingga rasa lapar memaksanya untuk mencari makan.

Pada akhirnya ia keluar dan menghidupkan mobil untuk mencari makan.

Setelah membeli beberapa makanan cepat saji di mobil yang berjualan di pinggir jalan Luna membawa mobilnya ke parkiran pusat perbelanjaan.

Sambil mengunyah setiap potongan makanan di mulutnya Luna memperhatikan hiruk- pikuk orang dan mobil yang keluar masuk di Plaza de Milano.

Banyak  hal yang datang dan pergi. Semuanya berada di luar jangkauan aku. Mungkin aku hanya perlu mengabaikan segalanya, dan semua akan baik-baik saja.

Luna bergumam lalu minum cola yang dibelinya tadi.

Setelah puas melihat segalanya secara konyol, Luna merasa lebih baik. Seluruh perasaannya seperti mendapat energi baru.

Hari berangsur gelap, ia memutuskan untuk pulang kembali ke apartemen.

Baru saja ia parkir di basemen, ponselnya berdering dan itu dari Dominic.

" Apa kau masih di Amalfi? Cutimu tinggal 3 hari lagi".

Dengan malas Luna menjawab Dominic.

" Ada apa? ".

" Claudia baru  pulang dari Napoli. Dia bilang dia punya kabar gembira. Dia begitu bersemangat. Aku penasaran tapi dia ingin mengatakannya saat kau pulang. Rencananya ada dinner".

"Aku sudah di Milan".

" Kalau begitu telpon Claudia dan beritahu dia. Aku tak sabar mendengar berita gembira itu".

"Baiklah".

Luna menutup ponselnya dan berjalan masuk dengan rasa penasaran.

Napoli?

NOT EASY FOR LUNA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang