Sebuah telepon

39 7 0
                                    

Makan malam yang disiapkan Leon begitu sempurna tapi bagi Luna ini adalah bencana.

Rebecca mencurigai sikap tak biasa diantara Luna dan Leon tapi ia tak bisa mencari tau lebih banyak sebab ini adalah privasi mereka berdua.

Keesokan paginya sesuai rencana Luna akan pulang ke Amerika dan Rebecca akan pergi ke Paris. Mereka tengah bersiap untuk meninggalkan hotel Grand.

Sampai di bandara Rebecca lebih dahulu pergi ke hanggar karena ia akan menggunakan jet pribadi miliknya. Sedangkan Luna memilih penerbangan komersial karena sewaktu datang ia bersama Rebecca.

Sebelum memesan tiket ponselnya berdering. Itu dari Matteo.

"Ayah dengar kau ada di Milan. Bisakah kau mampir ke Sisilia? Ada yang ingin ayah bicarakan ".

"Tapi ayah...aku tak bersama Xander. Aku janji begitu aku tiba di sana aku akan kembali secepatnya".

"Jika itu yang kau cemaskan maka ayah akan mengurusnya. Kau datang saja ke Sisilia dan Xander akan ada di sini juga".

"Baiklah ayah. Aku akan memikirkan itu ".

Luna tidak jadi memesan tiket. Ia pergi ke kursi dan duduk di sana. Banyak hal yang ada di pikirannya.

Bagaimana jika aku bertemu Leon lagi?

Entah kenapa Luna merasa Leon semakin berani padanya. Pelukan dan kecupan Leon membuatnya sedikit takut. Hanya ada dua hal yang ia duga.

Pertama, Leon mulai curiga jika ia adalah Luna.
Kedua, Leon menyukainya sebagai Sandra.

Luna menarik napas panjang kemudian berdiri dan pergi ke bagian tiket. Ia meminta satu tiket penerbangan ke Sisilia. Ia sudah memutuskan itu .

Ia baru tiba saat menjelang sore. Dengan taksi ia pergi ke mansion Matteo .

"Selamat datang Nyonya".

Ucap penjaga gerbang dengan hormat. Walau baru bertemu sekali pada beberapa bulan lalu tapi mereka sudah mengingat Luna dengan baik.

Luna tersenyum dan melangkah masuk ke rumah utama. Suasana tampak sepi jadi ia memutuskan pergi ke kamar Matteo.

Tak ada orang didalamnya jadi Luna keluar dan pergi ke kamar Leon untuk meletakkan tasnya.

Kemudian ia keluar dan pergi ke dapur. Kepala pelayan yang melihatnya langsung menunduk hormat.

"Tuan dan nyonya ada urusan sebentar. Aku akan menelepon sekarang".

"Tidak perlu paman. Aku akan menunggu di atas. Aku perlu sedikit istirahat. Beri tahu aku kalau mereka pulang".

Luna meminta segelas air putih dan meneguknya lalu berbalik pergi. Ia tertidur di kamar Leon. Aroma kamar ini membuatnya merindukan Leon.

Luna baru bangun saat bunyi suara ketukan disambung dengan ucapan makan malam dari kepala pelayan .

Dengan bergegas ia bersiap dan turun. Namun ia tak menemukan Matteo dan Carina.

"Maaf Nona tapi Tuan Besar akan pulang terlambat. Anda diminta untuk tidak melewatkan makan malam".

"Terima kasih ".

Luna harus makan karena ia lapar. Ia mencoba menghubungi nomor Matteo setelah makan namun nomor itu tidak aktif. Ia kemudian menelepon Bertha untuk menanyakan tentang Xander namun ponsel itu juga tidak terhubung.

Mungkin mereka sudah tidur.

Pikir Luna lalu kembali ke kamar dan berbaring. Ia benar-benar butuh istirahat panjang.

NOT EASY FOR LUNA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang