🌸

8 1 0
                                    


"Oma, hari ini aku ijin pergi ke perpustakaan ya?" Gadis itu mensejajarkan diri dengan oma yang kini terduduk di kursi roda, ia menyatukan kedua tangannya sambil memasang tampang memohon.

"Hei... memangnya kapan aku pernah melarangmu cucuku, pergilah... belajarlah dengan giat disana" seperti biasa, oma dengan senyum hangatnya membuat hari-hari Van tampak lebih baik.

"Aaaa, oma memang terbaik! Em tapi yang nanti menjaga-"

"Hush! Tidak usah dipikirkan, Biar nanti Saga yang menangani. Cucu oma yang cantik ini harus belajar, dirimu masih sangat muda. Sesekali luangkan waktumu untuk belajar, dimana pun tempatnya dan kapan pun itu. Ingat, mempelajari ilmu adalah hal nomor satu! Ya sudah, pergilah. Jangan sampai nanti tidak mendapatkan kursi kosong disana, Have a nice day..."

"Too..." Vanny melambaikan tangannya, gadis itu kemudian dengan riangnya keluar dari pintu kedai. Ia menghampiri sepeda Saga yang memang biasa di parkir didepan sana, ah pemuda itu. Selalu saja meletakkan barangnya merata-rata, untung saja sepeda yang masih lumayan bagus ini tidak pernah hilang.

"Kak Saga, Van minjem sepeda ya. Makasih..." bisiknya jail, sambil terkekeh ia langsung mengayuh sepeda itu menjauhi kedai.

🌸

Tringgg

"Selamat datang, ah ternyata Vanny. Di sebelah sana, ada buku dengan materi baru untukmu. Ambilah" ucap pemuda jangkung yang berdiri dibelakang meja pelayanan, pemuda menawan itu menunjuk kearah beberapa rak yang hanya berjarak kira-kira sepuluh langkah dari sana.

"Benarkah, woahhh Kak Hiro memang luar biasa hehe. Terima kasih, aku akan membacanya" balas Vanny antusias, ia langsung berlari kecil menuju rak yang di maksud oleh pemuda yang bernama Hiro tersebut.

"Ya ya ya... Aku tau itu" gumamnya, Hiro lalu kembali ke kegiatannya. Menyortir buku dan memberinya stampel.

Jujur saja, setelah kepindahan Van ke daerah ini. Gadis itu memang tidak melanjutkan sekolahnya, ia memilih untuk turut ikut membantu oma dan Saga mengelola kedainya. Dan di waktu-waktu yang cukup luang seperti ini, Van akan pergi ke perpustakaan milik Hiro untuk mengejar ketertinggalan materi.

Untung saja pemilik perpustakaan itu amat baik, pemuda itu selalu mencarikan beberapa referensi buku dengan materi terbaru untuk Vanny. Ia sangat tahu apa yang di ingin kan oleh gadis itu, maka dari itu Van sudah menganggapnya seperti kakak sendiri.

Tringgg

"Selamat datang"

Tak lama setelah kedatangan Vanny, terdengar suara bel dan sambutan dari Hiro. Pertanda perpustakaan itu di datangi oleh orang lain selain mereka berdua.

"Aku mencari buku tentang bisnis, apakah ada?" Seseorang dengan suara Bariton itu bertanya.

"Oh, tentu saja ada. Disana, disebelah kiri rak yang bertuliskan buku Materi"

"Hm, terima kasih"

"Sama-sama"

Tap... tap... tap...

Langkah orang itu mulai mengikis jarak, di karenakan kakinya yang panjang. Ia dapat dengan cepat sampai di rak yang di maksud oleh Hiro, namun seperti de javu. Anehnya setelah sampai disana, jantungnya mendadak berdebar cepat.

Ia refleks menyentuh dadanya dan tersenyum kecut.

Tak jauh berbeda, gadis yang kini tengah membaca buku itu pun tiba-tiba merasakan debaran yang sama. Hal itu membuat dirinya seketika hilang fokus untuk membaca dan memilih untuk menyenderkan tubuhnya pada rak yang berada tepat di sebelah kirinya, tanpa di duga pemuda itu pun melakukan hal yang sama.

Namun tidak ada yang sadar dari keduanya, bahwa mereka bersandar pada rak yang sama, dan juga titik yang sama. Hanya saja tidak satu pun dari mereka tergerak untuk berbalik arah, hingga tak ada yang menyadari keberadaan satu sama lain.

|20 NOVEMBER 2022|

Because U Are My Home (Fast Update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang