🌸

17 1 0
                                    


Hai~
Masih ada orang kah?

Maap
Aku telah mengghosting kalian lebih dari setahun😂



"VANO KAMU NGAPAIN?!!!"
Suara menggelegar terdengar dari mulut pintu, bersamaan dengan munculnya Agatha yang memandang kaget putranya.

"Ha? Eh memangnya kenap-"

Shit!

"Cangkemmu kenapa! Mau kamu apain ha anak orang?!"

"Enggg" bibir Vano kelu, ia kehabisan kata-kata. Dirinya juga tak habis pikir, kenapa ia mencondongkan badannya sampai sedekat ini, bikin rusuh saja.

"Ngapain kamu deket-deket?! Mau cari kesempatan pas Van tidur? Iya?" Telinga Vano ditarik Agatha kuat, sampai pemuda itu mengaduh.

"Shh sakit mak"

"Tau rasa kamu ha! Balik ke kamar sekarang!" Perintah Agatha telak, lihat sekarang. Muka ibu dua orang anak itu terlampau mengerikan.

"Hum" sahut Vano, ia berlalu sambil menggosok-gosok telinganya yang serasa ingin copot.

"Ckckck dasar anak jaman jigeum" Agatha menggerutu, lalu perhatiannya beralih kepada Van. Wanita itu berniat mengganti kain kompresan yang sedari tadi bertengger di dahi Van.

"Suhunya masih belum turun, hah... banyak yang dia lalui diusia yang masih belia. Kuat ya nak"

Cuppp

Agatha mengecup pipi Van dengan penuh kasih sayang, kemudian dirinya beranjak keluar dari sana.


🌸~

"Bego! Vano gila!" Pemuda itu geger sendiri didalam biliknya, posisinya sekarang dia sedang berpose tengkurap dikasur. Dengan kepala tenggelam didalam bantal, kedua tangannya pun tak kalah heboh dengan memukul-mukul kasur persis seperti adegan picisan yang biasa terjadi di dalam sinetron.

Biasanya cewe ke laki...
Yang dialognya kek gini nih...
"Ihhh kamu apaan sih"
/sambil dua tangannya mukul-mukul manja😍

Hoekkkk😳

Skip! Anjir skip!

"Halah! Bodoamat! Yang penting gw ga ngapa-ngapain... haha ngapain juga panik hahaha...
Ya tapi kan... ANJING!"

Vano yang cool mendadak berlagak macam Bekantan mau melahirkan, miring kanan miring kiri. Kontraksi pak?

BRAKKKK

"Heh! Bangke Biawak! Lu bisa diem kagak! Heboh bener!!! Lu abis dicipok banci perempatan?!" Vero mendadak muncul setelah menggebrak pintu kamar kembarannya, wajah bantal itu tidak bisa berbohong. Pemuda itu terlihat sudah sangat mengantuk, tapi mulut frontalnya masih saja tidak dapat di kondisikan.

Malah makin parah anj_-

"Cipok! Cipok! Mata lu gede sebelah noh!" Teriak Vano balik, enak saja si kampret.

"Ga peduli anjweng! Lu bisa diem ga? Ganggu orang tidur aja! Norak lu!"

"Terserah gw Kambing!"

"Ga bisa gitu ya Babi!"

"Bisalah! Orang ini kamar gw!"

"Suaranya sampe dikuping gw ya tai!"

"Terus?"

"ARGHHH! PANO TAI ANJING!!! GW TATTO JUGA YA PANTAT LU!" Vero mencak-mencak, emosinya udah tingkat tinggi. Buset, pala kembarannya kejedot apaan sih sampe jadi bawel begini? Biasanya mah dia yang paling kalem. Sekalinya cerewet kok malah mulutnya minta di sumpel pake teplon!

"Nih... nih..." Vano yang daritadi masih tengkurep malah nepuk-nepuk bokongnya santai, wahhh ngode nih minta di depak:v

BUAGH!!!!

Nah kan_-

"AS- PERO AYAN!!!! AWAS LU!"

"Awokawokawok bye!"

Brakkk!

"Dasar kembaran kurang asupan! Klo bukan dia yang dulu dorong gw pas berojol! Udah gw amplas tu gigi!"



|16 JUNI 2022|

Because U Are My Home (Fast Update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang