🌸

19 0 0
                                    

"Sekarang sudah jelas kan honey?"

Klik...

Vero mematikan rekaman suara itu, pemuda itu melempar handphonenya ke sembarang arah. Kemudian ia kembali mendekati Lala yang kini terbaring mengenaskan dengan tangan dan kaki yang diikat, posisi gadis itu diikat secara terlentang di tempat tidur.

Wajahnya pucat...

Semakin pucat pula ketika dirinya mendengar dengan jelas percakapan antara orangtuanya dengan Vero, bahkan mereka duluan yang menawarkan Lala untuk ditukarkan dengan sejumlah saham.

Lala meraung sedih, airmatanya banjir.

"Hiks... Mereka jahat...
Mereka ga sayang Lala"

Vero menatap Lala iba, kedua tangan besarnya menangkup wajah gadis itu. Mengusap airmatanya.

Gadis itu masih beruntung karena Vero yang menerima tawaran itu, jika orang lain?
Kembali ke poin pertama, Vero akan berusaha untuk merebut miliknya.

"Udah jangan nangis... Lo aman sama gw"

"Tapi kaka nyiksa aku"

"Huh... Itu karena Lo ga nurut"

"Aku ga kenal kaka, jadi buat apa aku harus nurut" Lala memalingkan wajahnya, menghindari tatapan Vano.

Vano meraup wajahnya kasar.

"Gw bahkan udah lama kenal lo"

"Aku gak"

Vero berdecak.
"Kalo ngomong itu tatap orangnya"

"Gamau"

"La..."

"Gamauuuu" kekeh gadis itu.

"Oke, gw bakal turutin semua kemauan Lo"

Seketika mata Lala berbinar, ia langsung menghadap Vero.

"Bener?"

"Hum"

"Lala cuma pengen pulang"

"Kecuali itu"

"Loh... Katanya semua!"

"Kecuali itu Lala"

"Sama aja! Nyebelin!"

"Jalan-jalan mau?"

"Hung" gadis itu tampak berfikir, didalam otaknya sudah terangkai skenario jika mereka berada diluar nanti. Dirinya akan berlari sekencang kencangnya untuk kabur.

Ya sepertinya ide bagus!

"Hum yaudah... Lepasin iketannya, Lala mau mandi"

Dengan cepat Vero membuka semua ikatan yang dirinya buat.
"Udah"

"Kakak keluar dulu"

"Ngapain?"

"Aku kan mau mandiiii"

"Yaudah... Mandi tinggal mandi aja"

"Kak!"

"Cium dulu"

"Gamau"

"Oh yaudah"

"Nyebelin!"

Cuppp

Lala mencium sekilas pipi Vano, gadis itu kemudian langsung ngacir ke kamar mandi.

Vero terkekeh, kemudian ia keluar dari kamar.

Sementara dikamar mandi, Lala sedang bercermin. Ia bergidik melihat  wanita seram yang kini menatapnya balik.

"Huh... Lala jadi jelek" ia mengamati penampilannya, sungguh seperti gelandangan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 08 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Because U Are My Home (Fast Update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang