🌸

3 0 0
                                    

"Ummm... Ternyata kak Saga masih jago membuatnya" puji Van setelah menyantap satu potong paha ayam, gadis itu mengangkat kedua jempolnya.

Tentu saja Saga yang mendapatkan apresiasi kini menaik turunkan alisnya narsis.

"Siapa duluuu, cium sini" Saga memonyongkan bibirnya, refleks Van memukul bibir lancang itu dengan tulang ayam.

Tukkk!

"Sembarangan!" Untung saja Van bertindak cepat, jika tidak mungkin Vano akan mengamuk ditempat.

Lihat saja, bibir pemuda itu kini sudah maju beberapa centi.

"Awww... Dasar cebol!"

"Biar! Wlekkk"

Saga melirik Vano, pemuda itu kemudian melihat orang di hadapannya dengan seksama.

"Lo... Cemburu ya..." Ujarnya tiba-tiba. Akhirnya ia membuka suara untuk yg pertama kalinya untuk Vano. Ya meski di bumbui nada meledek.

"Menurut lo"

"Keliatan sih wkwkwk... Santai bro, udah gw anggep adek nih. E tapi kalo mau jadiin gw suami kedua juga hayukkk"

"Punya duit?"

"Anjayyy sangar juga bawa-bawa duit"

"Van suka yang berduit katanya" Vano mengendikan bahunya, ia lanjut memakan sepotong ayam ditangannya.

"Lah? Bener Pan?"

"Iya dong..."

"Bwehhh matre bener"

"Biarin! Jaman sekarang mah nyari cowo harus yang efrot!"

"EFFORT ANJING! EFFORT! GILA! GATEL KUPING GW DENGER EFROTTT! EFROTTT!"

"Biarlah... Suka-suka aku! Ga terima! Ku aduin Vano nanti!"

"Kiidiin Vini ninti!"

"Vanooo!"

"Hmmm"

"Pfftt mampus!"

"Huaaa Vano... Kak Saga kayak taiii" rengek Van, gadis itu kini sudah nangkring dipangkuan Vano. Kedua tangannya melingkar di leher pemuda itu, dengan kepala yang sudah mendusel ke leher sang suami.

"Gausah didengerin, lanjut makan. Apa mau ku suapin?" ucap Vano kelewat santai, bukan... Sebenarnya pemuda itu hanya ingin Van segera turun. Hah... Lehernya mungkin kini sudah terkena minyak bekas ayam.

"Ih! Jadi kamu belain dia?"

"Engga sayang..."

"Alah! Ga percaya! Sayangnya mana?"

Cupppp

Vano mengecup bibir Van sekilas, tentu saja gadis itu merasa kegirangan.

Sedangkan Saga?
PAKE NANYA!

doi sudah melotot dengan wajah merah padam!
Sialan!

Dia kan jadi kepingin!

"Bocah bangsat!" Cecar Saga yang dihadiahi juluran lidah Van dan smirk mengejek dari Vano.

"Hiyaaaa
Kak Saga pingin yaaaaa"

"Najis!"

"Eleh... Mangkanya cari cewe kak! Ngumpet Mulu di kedai!"

"Males"

"Males apa emang gaada yang mau? Kiw!"

"Dih!"

"Iya kan? Hummm"

"IYA ANJAY! GAADA YANG MAU! PUAS LO!"

"WKWKWK"

"Siapa juga yang mau sama cowo yang belum mapan" ujar Saga miris, Van yang tadinya tersenyum lebar pun kini mengerucutkan bibirnya sedih.

Gadis itu menatap mata Vano yang kini juga tengah menatapnya.

"Ekhem! Gimana kalo Lo kerja di tempat gw" ujar Vano tiba-tiba, pemuda itu tau betul maksud dari tatapan sang istri.

Membalas Budi tidak ada salahnya kan?
Dulu Saga sangat berjasa padanya dengan menjaga Van sehingga gadis itu bisa menjadi seperti sekarang.

"Ha?"

"Vano ngajak kak Saga buat gabung ke perusahaannya. Gimana? Mau?"

"T-tapi gw" Saga menatap ragu sepasang pasutri itu.

"Santai, Lo bisa belajar dari awal. Orang-orang gw yang bakal urus itu" ujar Vano.

"Tapi Oma?"

"Gw bakal rekrut pegawai baru disini, hitung hitung buat gantiin Lo dan nemenin Oma selama Lo kerja. Setuju?"

"Oke gw coba" Van mengacungkan dua jempol untuk Saga, ia lega sekali. Akhirnya ia sedikit demi sedikit bisa membalas kebaikan Saga meski itu melalui Vano.

"Terimakasih" ucap Van, ia menatap Vano dengan mata berbinar.

"Anything for you"

"Sayangnya mana?"

CUPPPP

"BANGSATTTT! GW GULUNG JUGA NIH BUMI! TAI GAJADI SEDIH GW!"

13 AUGUST 2024

Because U Are My Home (Fast Update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang