"Nn. Park, hari ini—"
"Tidak sekarang, Tn. Kim."
Chaeyoung mengabaikan sekretaris sekaligus PA-nya, Kim Taehyung, dan berlalu menuju meja kerjanya. Bersamaan dengan napas kasar yang entah sudah berapa kali ia hembuskan, CEO cantik itu mendudukkan bokongnya dengan kasar pada kursi kebesarannya.
Taehyung yang melihatnya pun hanya diam, namun benak pria bersurai eboni itu menerka suasana hati atasannya, berdasar penampilan dan raut wajahnya. Sekon berikut, dia menghembuskan napas panjang, dan berjalan menghampiri Chaeyoung.
"Saya akan memesankan tempat di Shinsegae—"
"Tidak perlu." Potong Chaeyoung, tanpa melirik sekretaris yang sudah berdiri di depan mejanya.
"Baik, Nona," sahut Taehyung, kemudian membungkuk dan undur diri.
Kali ini Chaeyoung turut menghela napas panjang, mengerjap lemah lalu menguap. Sedikit menyesal, sebab membiarkan si maniak drama seperti Tzuyu menginap di rumahnya semalam dengan dalih akan berbagi hukuman, lantaran Chaeyoung positif kalah di taruhan pertama. Akan tetapi kenyataan yang ada, perempuan berdarah Cina itu justru menyuarakan dengkuran nyaring tepat di pundak Chaeyoung.
"Hah ... aku tidak percaya mereka membuatku begadang semalaman hanya untuk menonton drama konyol itu."
Chaeyoung menyandarkan kepala di meja kerjanya. Beberapa kali ia meniup rambut poninya yang mulai memanjang, mencoba menghilangkan rasa kantuknya.
"Boohoejangnim, anda harus mencari sekretaris baru. Saya akan berhenti."
Itu adalah petikan dialog dari drama yang semalam ditonton Chaeyoung. Tapi, mengapa dari sekian banyak dialog dan adegan, justru dialog itu yang pertama mengusik pikiran Chaeyoung?
"Kalau aku jadi Kim Miso ... aku juga akan melakukan hal yang sama," gumam Chaeyoung melantur. "Memangnya siapa yang akan tahan dengan bos tiran seperti Youngjoon?"
"Youngjoon?" Suara Taehyung yang tiba-tiba menggema di ruangan Chaeyoung, membuat CEO cantik itu sedikit terlonjak.
Padahal wanita brunette itu bergumam lirih, akan tetapi Taehyung masih bisa menangkap komentar Chaeyoung akan drama yang semalam ditontonnya, sungguh amat menakjubkan pendengaran Taehyung.
"Yak! Apa kau tidak bisa mengetuk pintu? Kau mengagetkanku!" Chaeyoung bersungut-sungut.
"Saya sudah mengetuk pintu, tapi Nona tidak menjawab, jadi saya memutuskan untuk masuk," jawab Taehyung santai. "Yeonnip-Cha, bisa mengatasi pendarahan berlebih saat menstruasi, hingga mengatasi kulit berminyak sekaligus mencegah jerawat," terangnya sembari meletakkan nampan dengan seduhan daun muda tanaman teratai dalam teapot kaca kecil di atas meja. "Ini sample cookies yang akan kita bawa untuk mengunjungi istri Tn. Min," katanya menambahkan, saat memindahkan piring berisikan cookies almond, cokelat dan oatmeal, dari nampan ke meja. "Anda bisa meminumnya sekarang, Nona." Imbuhnya setelah menuangkan teh ke dalam cangkir. "Saya sengaja membuatnya tidak terlalu panas."
"Terima kasih." Chaeyoung telah duduk di sofa, bersiap menikmati morning tea dengan harapan kantuknya lenyap saat itu juga.
Dampak dari memaksakan netranya terjaga hingga fajar menyingsing memang tidak main-main. Sebab wanita brunette itu harus kehilangan satu jam untuk memanjakan tubuhnya di pagi hari, hingga kini penampilannya tampak sedikit berantakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
WHAT'S WRONG WITH SECRETARY KIM
FanfictionBuntut dari kalah taruhan dengan duo sahabatnya, mengharuskan seorang Park Chaeyoung menonton K-drama yang dibencinya, apalagi kalau bukan What's Wrong With Secretary Kim. Chaeyoung yang mendadak terkena kutukan "tidak bisa berhenti memikirkannya" s...