11

328 62 28
                                    

"Perlakukan dia sebagai seseorang yang spesial dalam hidupmu." Seketika Chaeyoung bangun dan menegakkan tubuh. Kedua alisnya saling bertaut saat membaca artikel di ponsel. "Maksudnya selama ini aku tidak memperlakukannya dengan baik? Artikel macam apa ini?"

Chaeyoung melempar ponselnya ke sisi samping, lalu kembali merebahkan tubuhnya sembari merentangkan kedua tangan. Terhitung sudah dua jam lamanya dia berselancar di dunia maya hanya untuk mencari cara jitu menaklukan hati seorang Kim Taehyung, namun hasil masih nihil.

Padahal riwayat pencariannya penuh dengan kata kunci seperti, cara menaklukan hati seorang pria, bagaimana membuat pria jatuh cinta, tipe wanita yang disukai pria berkelas, trik menarik lawan jenis seperti dalam drama, atau, cara membuat pria bertekuk lutut di hadapan wanita, akan tetapi, sepertinya Chaeyoung melupakan dua hal penting yang menjadi alasan utama mengapa ia rela membuang dua jam waktunya secara cuma-cuma. Dia lupa menulis what is love, dan kiss definition and meaning sebagai kata kunci utama dalam pencariannya.

Kalau saja dia menulis dua kata kunci itu sejak awal, mungkin kini dia dapat menerka bagaimana perasaan Taehyung, atau setidaknya, dia dapat mendeskripsikan dengan tepat bagaimana perasaannya pada Taehyung.

"Ini lebih sulit dari dugaanku." Chaeyoung menghela napas panjang. Baginya, memenangkan suatu proyek atau investor jauh lebih mudah, dibanding memenangkan hati seorang Kim Taehyung. "Haaah ... kalau terus seperti ini aku bisa kehilangan Tn. Kim."

"Hanya jika ... anda bisa membuat saya jatuh cinta."

"Kenapa tidak langsung mengiyakan ajakan kencanku, Tn. Kim?" Dia kembali membuang napas panjang. "Bagaimana caranya aku membuatmu jatuh cinta kalau aku sendiri tidak tahu apa itu cinta? Aagghh! Kau benar-benar membuatku gila."

Chaeyoung menendang udara layaknya anak kecil yang sedang merajuk. Rasa kesal dan frustrasi yang dirasakan telah menyita fokusnya hingga ia tidak mendengar ketukan pintu kamarnya.

* Cklek

"Apa yang sedang kau lakukan, Rosie?"

Chaeyoung menegakkan tubuh seketika saat Ny. Han menghampirinya.

"T-tidak ada, Bi," jawab Chaeyoung kikuk. "Emm ... apa Bibi perlu sesuatu?"

"Tidak. Aku hanya ingin memberikan ini." Ny. Han menyodorkan sebuah kotak kecil pada Chaeyoung. "Hadiah dari calon tunanganmu." Dia membuang napas panjang saat mendapati kedua alis Chaeyoung tampak terajut dengan netra terpaku pada kotak berwarna biru. "Akan kuletakkan di meja aksesoris," ujarnya, lalu berjalan menuju walk in closet.

"Terima kasih, Bi." Vokal Chaeyoung sedikit meninggi guna memastikan wanita paruh baya itu mendengarnya. "Untung bibi tidak lihat." Dia membuang napas lega. "Akan sangat memalukan kalau sampai bibi tahu," gumamnya lirih, namun sesekon kemudian kedua alisnya kembali terajut, menimbang sesaat untuk bertanya perihal masalahnya sebelum akhirnya bersuara. "Emm ... Bibi."

"Ya?" jawab Ny. Han sembari berjalan menghampiri Chaeyoung.

"Bagaimana cara Bibi membuat paman jatuh cinta?"

Kening Ny. Han terlipat dengan tatapan menyelidik terkunci pada sosok wanita brunette yang masih duduk di ranjang. "Kenapa kau menanyakan hal itu? Apa ada seseorang yang kau sukai?"

WHAT'S WRONG WITH SECRETARY KIMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang