25

225 37 26
                                    

"Dia adalah mantan kekasih Tae oppa."

Rasa kesal Chaeyoung terkumpul jadi satu dan dilampiaskan melalui kepalan tangannya.

* Buk

Satu pukulan keras mengenai punching mitt, mendorong tubuh Jimin ke belakang. Belum sempat fokus dan mengatur posisinya, tendangan Chaeyoung mengenai paha Jimin.

"Tunggu, Chaeng!" Dengan napas tersengal, Jimin menuju pojokan ring.

"Kenapa, Jim? Kau sudah menyerah?" Chaeyoung menyeka keringat di dahinya.

"Yak! Kau hanya memintaku membantumu latihan, bukan bertanding!" Jimin keluar dari ring, melepas punching mitt sembari berjalan menuju Yoongi dan Hoseok.

"Ck, payah," cibir Chaeyoung, lalu meneguk air dalam botol minumnya. "Oppa! Ayo! Sekarang giliranmu!"

Hoseok menunjuk dirinya. "Aku?"

Chaeyoung mengangguk. "Berikan punching mitt-nya pada Hoseok oppa, Jim!"

"Dengan senang hati." Jimin melempar punching mitt. "Siap-siap saja kau babak belur, Hyung." Menghempaskan bokongnya di samping Yoongi.

Hoseok meneguk ludah, namun dia tetap memakai barang yang diberikan Jimin dan berjalan menuju ring.

Sesi latihan kickboxing kedua Chaeyoung dimulai. Kali ini yang menjadi korbannya adalah Hoseok, setelah Jimin menyerah karena rasa sakit dan kelelahan.

"Yoonjung eonnie adalah kekasih pertama dan terakhir Tae oppa. Mereka memutuskan berpisah secara baik-baik saat Tae oppa akan berangkat wamil."

"Itu artinya sebelum Tn. Kim bergabung dengan Cloud Nine." Teriakan kesakitan Hoseok tak membuat Chaeyoung mengurangi kekuatan tendangannya. "Sial! Kenapa rasanya jadi menyebalkan?"

"T-tunggu dulu, Chaeng! Kau terlalu cepat. Aku tidak bisa mengimbangimu." Hoseok takut terkena pukulan lagi.

Chaeyoung tidak mendengarkan. Tidak, lebih tepatnya, saat ini rungu wanita brunette itu hanya dipenuhi oleh informasi yang sengaja dibeberkan Jennie untuk membuat panas dirinya.

"Meskipun sudah berpisah, hubungan mereka tetap terjalin dengan baik. Bahkan terkadang Tae oppa mengantar Yoonjung eonnie pergi ke tempat kerja, atau menemaninya saat dia sedang sendirian di rumah."

Hoseok sudah mulai kelelahan, namun Chaeyoung masih melancarkan pukulan dan tendangan.

"That's what we call kissing."

"Untuk apa mengajariku soal ciuman itu? Kalau pada akhirnya kau juga melakukannya dengan wanita lain." Rasa kesal Chaeyoung mulai menanjak.

"Saat anda berhasil membuat saya jatuh cinta ... saya mungkin tidak akan pernah melepaskan anda."

"Kenapa harus mengatakannya kalau tidak berniat membuka hati?" Hoseok mengaduh saat pukulan Chaeyoung justru mengenai pipinya. Namun lagi-lagi rungu Chaeyoung seolah tuli saat rengekan Hoseok mengudara.

Meski fisiknya tengah mengasah salah satu kemampuan seni bela dirinya, namun pikiran wanita itu masih menyelami memori kebersamaannya dengan Taehyung. Alhasil Chaeyoung sebenarnya tidak fokus dengan apa yang sedang ia kerjakan.

WHAT'S WRONG WITH SECRETARY KIMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang