12

361 58 37
                                    

Chaeyoung tidak berselera untuk makan. Dia juga tidak mengantuk meski tubuhnya lelah, dan pikirannya terkuras habis sebab memikirkan kejadian yang dilihatnya beberapa jam lalu.

"Sungguh menyedihkan. Aku mengajaknya berkencan tapi dia—" Tidak sanggup meneruskan kalimatnya, Chaeyoung membuang napas kasar. "Tuhan, apakah ini adil? Mengapa beberapa pria tampan berkelas di luar sana justru lebih tertarik pada buah pisang dibanding dengan grapefruit?"

Seringai Jungkook terpampang jelas dalam ingatan Chaeyoung. Bagaimana aktor itu menatap tajam dirinya dengan senyum angkuh seolah mengatakan Kim Taehyung is mine, juga kedua tangan yang memeluk erat tengkuk Taehyung, Chaeyoung sangat membencinya.

"Pantas saja Tn. Kim selalu berdalih setiap kali aku mengajaknya berkencan. Ternyata dia—" Pelipis wanita cantik itu berkedut. "Sial! Kenapa aku menjadi kesal?" Meneguk sekaleng bir dingin lalu meremas kaleng kosong tersebut hingga penyok. "Aku tidak terima. Kim Taehyung sialan itu sudah mencuri ciuman pertamaku, tapi pria yang mendapat jackpot itu justru seorang—" Sebuah pekikan keras keluar dari mulut Chaeyoung, manik hazelnya membola, tubuhnya tegak berdiri saat sesuatu menarik konklusinya. "Bodoh! Park Chaeyoung, kau sungguh bodoh! Kenapa aku tidak menyadarinya sejak awal?"

"That's what we call kissing. Good night, Chaeyoung-ssi."

"Hanya jika ... anda bisa membuat saya jatuh cinta."

"Saya mungkin tidak akan pernah melepaskan anda. Dan akan saya pastikan kalau anda akan menjadi milik saya, Chaeyoung-ssi."

"Selama ini Tn. Kim berusaha meminta pertolongan padaku, tapi aku selalu mengabaikannya. Ciuman itu, kata-kata itu ... semua itu adalah sinyal SOS darinya." Kedua tungkainya bergerak lalu-lalang tak tentu arah. "Tn. Kim membutuhkan bantuanku." Seakan tepukan tangan para penonton, dia merasa begitu bangga dengan pemikirannya. "Benar! Tn. Kim bukanlah seorang gay. He's straight. Dia bahkan selalu membela si jelek Wonyoung setiap kali aku mencelanya. Maafkan aku, Tn. Kim. Aku tidak tahu kalau kau begitu menderita karena terjebak rayuan Jeon sialan itu."

Wanita brunette itu mendramatisir keadaan. Satu tangannya menutup mulut, berpura-pura meredam tangis dengan air matanya yang tak terlihat.

"Tapi, tenang saja, Tn. Kim. Aku pasti akan menyelamatkanmu." Air mata yang tak kunjung bergulir di pipi diusap jemari lentiknya, lantas ia menghembuskan napas kasar melalui hidungnya. "Aku tidak akan membiarkanmu terpeleset kulit pisang, atau mendapat pukulan pisang bertubi-tubi. Aku tidak akan membiarkanmu jatuh terjerumus dalam lembah hina itu, Tn. Kim." Kaleng penyok dilemparnya, lalu kembali berujar. "Tunggu saja, Bedebah Jeon. Aku pasti akan membuat perhitungan denganmu. Tidak akan kubiarkan kau menodai kesucian Tn. Kim, apalagi merebutnya dariku."

Kedua kelopak mata Chaeyoung tertutup, memikirkan cara untuk menjauhkan Taehyung dari Jungkook. Akan tetapi, apakah Chaeyoung mampu menangani dua penghalang sekaligus?

Di satu sisi, ada Jang Wonyoung, gadis centil yang selalu berusaha menarik perhatian Taehyung, dan menggodanya. Di sisi lain, ada Jeon Jungkook, aktor papan atas yang pandai berkamuflase dan mempunyai banyak penggemar. Salah langkah sedikit saja, Chaeyoung bisa menjadi sasaran bully fans Jungkook. Namun, bukan Park Chaeyoung namanya jika dia tidak punya rencana anggun untuk memenangkan hati seorang Kim Taehyung.



whαt's wrσng wíth sєcrєtαrч kím



"Sempurna."

WHAT'S WRONG WITH SECRETARY KIMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang