29

185 36 12
                                    

"Memangnya apa saja yang bisa kau ajarkan padaku, Kim-ssaem?" Kaki Chaeyoung bergerak mundur, lalu tangannya dibawa ke belakang guna menarik knop pintu.

Taehyung menarik pinggang Chaeyoung hingga menyentuh dadanya, membawa serta tubuh kecil wanita brunette itu masuk ke dalam kamar setelah pintu terbuka. Dia tahu dimana kini mereka berada, sebab nuansa ruangan tempat dirinya menuntun Chaeyoung menuju ranjang, sama dengan kamar pribadi di ruangan CEO Cloud Nine.

"Tidak seharusnya kau membawaku kemari, Nona muda." Bariton Taehyung terdengar lebih rendah.

"Kenapa? Apa kau takut, Kim-ssaem?" Tangan Chaeyoung terulur melepas kacamata Taehyung, melemparnya, lalu bergerak nakal di dada pria itu.

"Tidak." Kali ini bariton yang mengalun lirih itu terdengar lebih seksi di rungu Chaeyoung.

"Kalau begitu apa yang kau tunggu? Aku siap menerima pelajaran apapun darimu, Kim-ssaem." Dua kata terakhir diucapkan Chaeyoung dengan sensual.

Tentunya kita bisa menebak buah dari aksi Chaeyoung, karena kita tahu sekretaris dari CEO Cloud Nine itu akan selalu mengimbangi aksi yang disuguhkan atasannya.

"Kau tahu apa yang akan terjadi jika kita melanjutkannya." Vokal Taehyung yang rendah hampir terdengar seperti bisikan.

Setelah ciuman yang cukup menguras napas, dan dorongan pelan dari tangan Taehyung untuk menjatuhkan Chaeyoung di atas ranjang, kini tubuh wanita brunette itu berada di bawah kungkungan Taehyung.

Alih-alih memberikan jawaban, Chaeyoung menganggukkan kepala. Dia masih berusaha mengontrol laju napasnya, sementara manik hazelnya terus melekat pada obsidian Taehyung.

Sejenak Taehyung mengagumi paras merona Chaeyoung. Mengamati setiap ukiran wajah yang begitu sempurna di matanya. Lalu, saat obsidiannya berada pada satu titik yang tampak kontras dengan kulit putihnya, hasrat Taehyung kembali terpantik dan detik itu pula, bibirnya mengunci ranum Chaeyoung.

Pergerakan bibir mereka tidaklah seliar sebelumnya. Kali ini, pria bersurai eboni itu hanya mengulum lembut bibir si wanita, lalu melepasnya selang beberapa detik.

"Kau harus istirahat."

Netra Chaeyoung membulat saat Taehyung menyuarakannya.

Bagaimana Taehyung bisa mengatakan hal itu di saat mereka mungkin akan melangkah pada aksi yang lebih liar?

"Istri presiden komisaris akan menemuimu besok pagi, jadi aku tidak ingin kau sampai terlambat," ujar Taehyung merampungkan, lalu menarik tubuhnya duduk di tepi ranjang.

Chaeyoung mengerjapkan mata beberapa saat sebelum turut duduk di samping Taehyung. "Kurasa aku memang harus belajar banyak darimu." Satu alis Taehyung terangkat. "Kau bisa mengubah atmosfer di sekeliling kita dengan begitu mudah. Maksudku, tadi kita sedang berciuman lalu tiba-tiba kau membahas urusan pekerjaan saat aku berpikir kita mungkin akan melakukan—" Wajah Chaeyoung menyembulkan rona merah. Dia malu untuk melanjutkan ucapannya.

"Sex?" Taehyung membantu merampungkan dengan enteng, lalu tersenyum miring. Obsidiannya mengamati perubahan air muka Chaeyoung sesaat, sebelum ia mendekatkan wajahnya lalu berbisik di telinga Chaeyoung. "Apa kau begitu menginginkannya? Kau tahu, Chae, setelah kita melakukan—"

WHAT'S WRONG WITH SECRETARY KIMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang