Sempurna. Satu kata itu selalu mewakili bagaimana sosok CEO Cloud Nine di mata PA-nya.
Dalam balutan setelah kantor berwarna hitam, tatanan sederhana surai brunette ala pretty ponytail dengan helaian rambut yang menutupi ikat rambutnya, membuat wanita cantik itu terlihat rapi sekaligus elegan.
Dia bertaruh polesan lipstik merah cranberry pada bibir mungilnya yang berisi, akan menarik atensi pria manapun yang menatapnya. Taehyung memang tidak berlebihan dalam hal itu.
Pewarna bibir yang dipilih Chaeyoung pagi ini memang mampu menyihir seorang pria, bahkan mungkin menggugah hasratnya. Ditambah tatapan tajam wanita itu saat kedua bola mata hazelnya melesat, dan menatap lurus ke dalam mata lawan bicaranya. Oh, siapapun pria itu pasti akan meneguk ludah, atau menarik kedua sudut bibirnya ke atas seperti yang dilakukan Taehyung sekarang.
Tanpa melepas senyum, kaki jenjang Taehyung berjalan menghampiri Chaeyoung yang menyandarkan punggung di pintu mobil dengan kaki menyilang dan tangan dilipat di dada.
"Selamat pagi, Nn. Park," sapa Taehyung. "Maaf, saya tidak tahu kalau anda akan datang sepagi ini."
Mengabaikan sapaan Taehyung, tangan Chaeyoung terulur ke depan. "Ini!" Sebuah kotak yang berisi kacamata diberikan pada Taehyung. Rupanya, dalam jepitan tangannya yang tersembunyi, Chaeyoung menyimpan kacamata pengganti untuk PA-nya. "Aku tidak tahu apakah ukuran lensanya tepat, karena aku hanya meminta mereka membuatkan yang sama persis dengan milikmu."
"Terima kasih, Nona." Taehyung menerimanya dengan senang hati, dan sebuah senyum kembali tergurat di wajahnya yang berseri.
"Ayo! Aku tidak ingin kita terlambat." Berbalik menghadap pintu mobil, Chaeyoung menariknya handle pintu untuk membukanya.
"Terima kasih, Chaeyoung-ssi. Kau baik sekali."
Sialnya, yang mengatakan pujian itu adalah Jeon Jungkook, yang menyerobot masuk ke dalam mobil dan duduk manis di kursi belakang supir.
"Kau?!" Wajah Chaeyoung merengut. Kedua alisnya bertemu saat dia mendesah kesal. "Turun dari mobilku sekarang, Jeon!"
"Tidak, terima kasih." Tolak Jungkook dengan menyunggingkan senyum manisnya. "Hari ini kita akan berangkat bersama, karena aku juga akan pergi ke Cloud Nine."
"Kau bisa pergi dengan manajermu, Berengsek." Suara Chaeyoung terdengar tajam, seperti tatapannya yang terpaku pada wajah menyebalkan Jungkook.
"Ehem!" Taehyung berdehem untuk mengingatkan atasannya tentang menjaga lisan, atau apapun yang berkaitan dengan menjadi wanita anggun.
"Aku adalah manajer untuk diriku sendiri, Chaeyoung-ssi." Sebuah seringai tampak tersungging di bibir Jungkook. "Apa hyung-ku tersayang tidak memberitahumu kalau aktor hebat ini bisa melakukan apapun seorang diri, bahkan untuk menyusun jadwal padatnya?"
Rungu Chaeyoung dapat mendengar desahan pelan dari bibir Taehyung. Dia yakin kalau sekretarisnya pasti jenuh dengan segala kelakar konyol, dan keributan yang ditimbulkan sepupunya itu.
Jungkook kembali tersenyum remeh. "Aku hanya membutuhkan ini, kau tahu?" Telunjuknya mengetuk-ngetuk pelipis kiri.
"Kau—"
"Yak! Chaeyoung!"
Kalau saja si pendek Jimin tidak menghambur keluar dari rumah Taehyung dan meneriakkan namanya, mungkin kini wanita cantik itu sudah menarik paksa Jungkook keluar dari mobil.
KAMU SEDANG MEMBACA
WHAT'S WRONG WITH SECRETARY KIM
FanfictionBuntut dari kalah taruhan dengan duo sahabatnya, mengharuskan seorang Park Chaeyoung menonton K-drama yang dibencinya, apalagi kalau bukan What's Wrong With Secretary Kim. Chaeyoung yang mendadak terkena kutukan "tidak bisa berhenti memikirkannya" s...