Kedua sudut bibir Chaeyoung tertarik ke atas, melihat sosok Taehyung yang sudah siap menunggu kedatangannya.
"Kau memang tidak pernah mengecewakan, Tn. Kim." Puji wanita brunette itu saat Taehyung menghampirinya.
"Saya tahu anda tidak suka menunggu, Nona." Taehyung menimpali, lalu mengulurkan tangan untuk membuka pintu, menggantikan Chaeyoung mengemudikan sedan sport klasik berwarna biru dengan atap terbuka.
"Tidak perlu. Kali ini biarkan aku yang membawa si biru," ucap Chaeyoung sambil menepuk kemudi.
"Baik, Nona." Taehyung tersenyum, berjalan memutar lalu memasuki mobil.
Sepertinya suasana hati Chaeyoung hari ini sedang baik. Buktinya, selama dalam perjalanan dia terus bersenandung, dan sesekali melirik pria yang duduk di sebelahnya itu untuk ikut dalam kesenangannya.
"Tunggu." Wanita brunette itu menahan langkah Taehyung setelah mereka sampai di kediaman rumahnya.
Taehyung menaikkan satu alis, merasa janggal dengan apa yang dilakukan atasannya, saat wanita brunette itu melepas kaca mata, dan slim fit casual blazer yang dikenakannya.
"Kau akan makan malam dengan bibi Sarah, Tn. Kim, bukan dengan klien," kata Chaeyoung. "Pegang ini!" Perintahnya sambil menyerahkan blazer dan kaca mata pada Taehyung. Sekon berikut, dia menggulung lengan kemeja Taehyung sampai siku. "Aku tidak tahu apa yang bibi Sarah siapkan hari ini, jadi aku harap kau bisa menghargai masakannya." Kata-katanya memang tidak terdengar mengintimidasi, namun manik hazel yang terus menatap tajam itu, berhasil membuat Taehyung meneguk ludah.
"Taehyung!" Tn. Han berseru, memanggil nama pria bersurai eboni itu.
"Tn. Han." Rasanya seperti keluar dari kandang singa, begitu melegakkan hingga Taehyung ingin memeluk Tn. Han untuk mengucapkan terima kasih.
"Bagaimana kabarmu, Tae?"
"Saya baik, Tn. Han. Bagaimana kabar anda?"
"Yak! Yak! Yak! Kenapa kau selalu bicara begitu formal padaku? Bukankah kau sudah berjanji untuk menganggapku sebagai pamanmu sendiri?" Taehyung tersenyum kikuk. "Jangan terlalu tegang ... aku ini bukan Chaeyoung." Pria paruh baya itu melirik Chaeyoung.
"Hahaha ..." Chaeyoung tertawa hambar. "Paman lucu sekali. Kalau begitu aku akan masuk ke dalam melihat persiapan bibi Sarah."
Kedua lawan bicara Chaeyoung mengangguk. Setelahnya, dia melenggang pergi.
"Apa dia mengatakan sesuatu padamu?" tanya Tn. Han dengan lirih.
"Ya, dia bilang aku harus menghargai masakan bibi Sarah," jawab Taehyung sama lirihnya.
"Itu artinya kau tidak boleh menyisakan sedikit pun makanan di piringmu."
"Aku juga berpikir begitu, Paman."
"Bosmu itu terlalu menyeramkan." Taehyung terkekeh mendengar candaan Tn. Han. "Apa menurutmu dia bisa mendapatkan suami kalau terus bersikap seperti itu?"
"Ehem!" Kedua pria itu menoleh ke arah sumber suara. "Apa kalian sudah selesai?"
"Bibi." Taehyung terkejut mendapati istri Tn. Han berdiri tepat di belakangnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
WHAT'S WRONG WITH SECRETARY KIM
FanfictionBuntut dari kalah taruhan dengan duo sahabatnya, mengharuskan seorang Park Chaeyoung menonton K-drama yang dibencinya, apalagi kalau bukan What's Wrong With Secretary Kim. Chaeyoung yang mendadak terkena kutukan "tidak bisa berhenti memikirkannya" s...