24

160 35 18
                                    

Mata Chaeyoung tidak sekalipun mengerjap saat menatap benda seukuran bola pingpong dalam kotak yang diberikan Wendy padanya.

Di dalam kotak itu, tersemat sebuah hiasan rambut custom dengan model wajah Chaeyoung versi karakter anime chibi. Cepol kembar surai brunette Chibi Chaeyoung membuat karakternya terlihat imut. Pipinya menggembung dengan sapuan rona merah. Alih-alih membulat, lengkungan garis mengilustrasikan manik hazelnya yang tersembunyi. Lalu, seperti halnya garis lengkung untuk representasi matanya, kedua sudut bibirnya juga membentuk kurva, meregangkan bibir atas dan bibir bawahnya.

Andaikata Chibi Chaeyoung dibekali jiwa, pastilah ilustrasi tawa renyah pada karakter itu mampu menghipnotis insan yang memandangnya untuk turut mengulum bibir, atau bahkan menyuarakan tawa. Sebab, karakter Chibi Chaeyoung yang didesain Taehyung itu menyuguhkan sisi lain dari seorang Park Chaeyoung, yang disadari atau tidak oleh sang empu, hanya diperlihatkan pada Kim Taehyung seorang.

"Mungkin kita bisa mencarinya bersama besok."

"Dia sudah menyiapkannya," kata Chaeyoung dalam hati. Matanya masih membulat, menatap hairpin kedua pemberian Taehyung.

"Kita tidak akan menemukan apa yang anda butuhkan di kasino, Nn. Park."

Satu sudut bibirnya terangkat bersamaan dengan tatapannya yang melembut. "Dan aku juga tidak akan pernah menemukan yang serupa, karena kaulah desainernya," monolognya lirih.

Sempat terpikir untuk mencoba hairpin barunya, namun Chaeyoung mengurungkan. Alih-alih, dia menutup kotak kecil itu lalu berjalan menuju meja kerjanya dan mengambil ponsel. Telunjuknya nampak sibuk menggeser nama dalam kontak. Mata mengamati dengan jeli sesuai arahan otaknya untuk mencari nama Jaemin.

Buru-buru wanita brunette itu melakukan panggilan telepon setelah mendapatkan nama yang dicari, lalu dengan singkat memberikan instruksi. "Tn. Na, tolong atur reservasi seluruh meja di Hanilkwan untuk malam ini." Jeda sesaat mendengar balasan Jaemin. "Terima kasih."

Membuang napas panjang, Chaeyoung duduk di tepi meja. Melongok kembali kelebatan percakapannya dengan Tzuyu dan Hyeri. Kali ini, Chaeyoung akui kalau ia salah. Dan dia menerka alasan Taehyung mendiaminya adalah karena dirinya enggan meminta maaf lebih dulu pada pria itu.

Akan tetapi, kalau digali lebih jauh lagi, dalam ingatan Chaeyoung tidak sekalipun ditemukan seorang Kim Taehyung berani mendiaminya seperti sekarang ini. Apalagi mengabaikannya hingga beberapa hari, dan menerapkan profesionalitas yang kaku saat berinteraksi dengan dirinya.

"Apa dia benar-benar marah padaku?" Alis Chaeyoung bertaut saat memikirkannya. "Tapi, kenapa dia marah padaku? Seharusnya aku yang marah padanya, kan?" Netranya terpejam untuk mengingat segala kemungkinan yang bisa dijadikan alasan bagi Taehyung untuk marah padanya. "What's wrong with you, Mr. Kim?" Mendesah pelan, sebelum akhirnya memutuskan untuk mengambil sikap.

Gawai ditangannya kembali dilirik, dan nama Kim Taehyung hendak ditekan untuk melakukan panggilan. Namun dia mengurungkannya. Dia memilih untuk memasukkan gawai itu ke saku, dan mengayunkan tungkainya keluar ruangan.

"Kalau kau sampai menolak permintaan maafku, aku pastikan akan mencincangmu besok." Senyum kecil terlukis di wajah Chaeyoung saat batinnya menggumam.

Boleh jadi, wanita brunette itu melupakan ego dan rasa kesal yang membuatnya uring-uringan akhir-akhir ini. Hingga langkahnya terasa ringan saat menapaki lantai ke ruangan Taehyung.

"Ng?" Kening Chaeyoung terlipat karena tidak mendapati sahutan saat mengetuk pintu ruangan PA-nya. Dia mencoba sekali lagi namun hasilnya masih sama. "Dia tidak ada di dalam?" duganya, lalu membawa tungkai menuju meja Jihyo. "Ny. Park, apa kau melihat Tn. Kim?"

WHAT'S WRONG WITH SECRETARY KIMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang