"Tn. Kim?" Chaeyoung menatap pria yang sepertinya ia rindukan, Kim Taehyung.
Pria bersurai eboni itu berdiri di dekat tungku perapian, memegang bambu kecil di tangannya. Sebuah topi koki terikat di kepalanya, dan celemek setengah badan menggantung di pinggangnya.
Chaeyoung tergelitik untuk menyuarakan tawa kecil saat melihat tampang Taehyung, sebab wajah pria itu dihiasi cemong pada area hidung dan pipi kirinya. Akan tetapi, menyadari ekspresi datar Taehyung, dia pun enggan mengumbar keakraban.
"Ada yang bisa saya bantu, Nona?"
Sial. Dimanapun pria itu berada, profesionalitasnya selalu dijunjung tinggi. Chaeyoung tidak terkejut tentunya, tapi dia merasa sakit hati sebab nada bicaranya yang terdengar ramah itu, bukan ditujukan untuk Chaeyoung CEO Cloud Nine, melainkan untuk Chaeyoung sebagai pelanggan restoran.
Ya, itu memang tidak salah. Karena sekarang ini Chaeyoung memang sedang menjadi pelanggan restoran All Seasons. Tapi, apa Taehyung tidak bisa sedikit saja bersikap santai seperti biasanya? Seperti saat dia memanggil atasannya Nona Park dengan mimik dan gestur yang khas.
"Emm, ya, kami ingin memesan menu yang sama seperti—" Kalimatnya tidak pernah dirampungkan.
Nyatanya, kini Chaeyoung hanya terus memaku pandangannya pada obsidian Taehyung. Mata hitam itu seolah menyeret dirinya ke dasar rasa yang tertahan di dada.
"Apa anda sudah memutuskan pesanannya, Nona?"
Bariton yang sama kembali mengudara, tapi Chaeyoung tahu ada sesuatu yang berbeda dalam penyampaiannya.
"Kenapa lama sekali, Chaeng? Apa kau sudah—" Wendy mengurungkan niatnya menepuk bahu Chaeyoung. "Taehyung?" Terkejut saat melihat Taehyung ada di dapur.
"Noona?" Taehyung berjalan menghampiri Wendy, dan membalas pelukannya dengan senyuman.
Melihat pemandangan barusan pelipis Chaeyoung berkedut. "Mereka berpelukan? Apa mereka memang seakrab itu?" Matanya menatap nyalang dua orang yang masih berbincang, alisnya saling bertaut dan bibir bawahnya digigit menahan kesal.
"Noona bisa menunggu. Kami akan menyiapkannya." Taehyung memberi saran lalu menghilang. Dia bahkan sama sekali tidak mempedulikan eksistensi Chaeyoung yang sedari tadi berdiri mengamatinya.
"Dia benar-benar mengabaikanku. Kim Sialan itu mengabaikan CEO Cloud Nine." Manik Chaeyoung masih mengekor punggung Taehyung di saat batinnya menggerutu.
"Bukankah dia terlihat lebih tampan tanpa kacamata?" celetuk Wendy.
Oh, kenapa Chaeyoung lupa bagian itu? Apa pria itu memang tidak pernah memakai kacamatanya saat tidak bekerja?
"Eonnie, kau sudah punya Yeol-ie." Chaeyoung menghentakkan kaki, keluar dapur menuju depan.
"Apa hubungannya dengan Yeol-ie? Aku hanya mengatakan Taehyung tampan," gumam Wendy tak ambil pusing, mengikuti Chaeyoung.
Jumlah pelanggan sudah jauh berkurang dibanding dengan saat mereka datang. Mungkin karena sekarang jam makan siang sudah lewat.
Wendy tidak ikut duduk diam seperti Chaeyoung. Dia memilih untuk mengeksplorasi bangunan restoran itu.
Sementara Chaeyoung yang kembali kesal kini menutup mata. Bersidekap sambil mengatur napasnya untuk meredakan rasa kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
WHAT'S WRONG WITH SECRETARY KIM
FanfictionBuntut dari kalah taruhan dengan duo sahabatnya, mengharuskan seorang Park Chaeyoung menonton K-drama yang dibencinya, apalagi kalau bukan What's Wrong With Secretary Kim. Chaeyoung yang mendadak terkena kutukan "tidak bisa berhenti memikirkannya" s...