PACIS | 43

68 17 5
                                    

Ada yang berbeda dari sikap Syifa yang membuat Rizky bertanya-tanya. Tentang bagaimana perempuan itu memandangnya, menyentuhnya dan berbicara padanya. Tentu saja kebingungan ini mendera Rizky sampai sekarang.

"Syif," panggil Rizky.

"Loh, ki-kirain aku kamu udah ti-tidur." Syifa menutup ponselnya.

"Aku boleh tanya sesuatu?"

"Boleh"

"Kamu baik-baik aja, kan?"

Syifa menerbitkan senyum manis di wajahnya. "Baik"

"Bagus kalo gitu," gumam Rizky, "Aku gak bisa tidur. Pusingnya udah hilang."

"Yang bener?"

"Iya, oh ya, kita main game, yuk?" Rizky meraih ponselnya, tapi ketika ia menatap mimik Syifa, perempuan itu seolah menolak tanpa kata. "Gak mau, ya?"

Syifa menggeleng pelan.

"Terus apa? Aku gak nyaman kalo kita jadi canggung."

"Ya ... ngobrol aja. Mmh, kamu gak mau makan sesuatu? Aku laper."

Rizky membulatkan matanya. Ia baru sadar bahwa sejak kedatangan Syifa ia belum menawari gadisnya makanan sama sekali, hanya jus mangga pemberian Rina itu pun sudah tandas saat Rizky melihatnya.

"Ayo ke dapur, Syif." Rizky bangkit dari pembaringan. Disusul dengan tangan Syifa yang siap sedia menyanggah ketidakseimbangan kekasihnya.

"Belum makan sejak kapan?"

"Sejak pagi, aku be-belum sarapan." Memang, setelah bertemu Arsa hati Syifa tidak tenang. Mengakibatkan kedatangan Syifa di rumah Rizky tanpa persiapan panjang.

Di meja makan tepatnya di balik tudung saji, tersedia beberapa lauk lezat buatan Rina yang siap santap. Syifa memandanginya, berhasil tergiur.

"Ayo makan." Rizky menarik salah satu kursi, Syifa mendudukinya dengan malu-malu. "Mau minum apa, Cintaku?"

"Ah!" Syifa menutup wajahnya. "A-aku aja yang nga--"

"Eits, gak bisa gak bisa. Kamu duduk aja yang anteng. Aku ambilin air putih sama jus mangga, yaa~"

Syifa memperhatikan punggung Rizky yang perlahan menjauh, membuka lemari pendingin dan menuangkan jus mangga ke dalam gelas. Syifa mengulas senyum ketika kupu-kupu beterbangan di hatinya. Perlakuan manis Rizky terasa sangat indah.

"Anggap aja ucapan terima kasihku karena kamu udah datang jenguk aku. Nih lihat, aku udah baikan." Rizky memperlihatkan otot tangannya seraya tersenyum lebar.

Makan siang pun dimulai, Rina sempat datang dan berbincang sebelum akhirnya pergi lagi ke ruang tengah.

"Mama kamu se-selalu kehadiran ta-tamu, ya?"

Rizky menerima suapan yang Syifa berikan. "Iya"

Syifa mengangguk beberapa kali. "Sa-sama kayak mama aku du-dulu."

"Kamu juga nggak kalah, kan. Selalu aku apelin."

Syifa berdecak.

"Ih mana lagi, aku masih laper tau." Rizky merongrong minta disuapi lagi padahal belum satu menit lelaki itu disumpali nasi beserta tumis kangkung.

Syifa dengan ketabahannya membelokkan sendok yang mulanya untuk diri sendiri, malah menuju mulut Rizky. Penerbangan aman, makanan terlahap seluruhnya.

"Iyi penama kaliya kamu nyuain ahu."

"Telan dulu."

Rizky mendorong masuk makanan di mulutnya, meneguk air kemudian menatap Syifa dengan sayang. "Ini pertama kalinya aku disuapin sama kamu. Rasanya enak."

PACAR ISTIMEWATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang