Bab 22

1K 48 0
                                    

Selesai Qaisara menunaikan solat , dia turun ke bawah untuk makan bersama keluarganya .Qaisara menghampiri mereka yang sedang duduk di meja makan itu.

"Ada apa-apa yang Sara boleh tolong?" Tanya dia.

"Tak ada. Duduk je di meja makan dengan ayah dengan abang kamu itu"

Qaisara mengangguk.Dia duduk di sebelah abangnya .

" Sara macam mana dekat sana? Okay ke? Ada kawan?" Tanya abang nya.

"Sara okay je kat sana . Ada , tapi tak ada lah ramai sangat "

"Dah , makan . Baca doa dulu " kata Encik Rahim.

Mereka semua menikmati makanan itu.

Selesai makan , Qaisara menolong ibunya di dapur .

"Ibu ,biar Qaisara basuh pinggan ini " kata Qaisara.

"Tak apa lah , Ibu boleh buat . "

"Tak ada , biar Qaisara buat "

"Ye lah , basuh ye semua pinggan ini " Puan Maryam mengalah. Dia membiarkan Qaisara membasuh pinggan itu.

"Ibu , Sara punya gitar dekat mana? Tadi Sara cari dekat dalam bilik tak ada pun ?" Tanyanya.

"Ada dekat dalam stor . Hari itu , ibu kemas bilik Sara ibu lupa nak letak balik dekat bilik Sara "

"Tak apa lah , nanti Sara ambil dekat dalam stor selepas habis cuci pinggan ni"

Selesai membasuh pinggan

Qaisara pergi ke stor , untuk mengambil gitar nya. Setelah menjumpai gitarnya itu , dia membawa keluar gitar tersebut. Lalu, dia membawa gitar itu masuk ke dalam biliknya.

Qaisara menutup pintu bilik nya dan duduk di koridor biliknya . Dia membuka beg gitarnya itu . Dia tersenyum.

Gitar ini Aayan belikan khas untuk nya sempena hari jadi Qaisara. Qaisara terharu . Qaisara suka bermain gitar sambil bernyanyi.

Dulu, ketika mereka masih sekolah menengah , mereka selalu bernyanyi  bersama sambil bermain gitar di taman yang selalu mereka kunjungi itu.

Qaisara mengusap gitar itu. Dia merindukan gitar itu . Atau merindukan sang pemberi gitar itu? Dia merindukan keduanya. Qaisara tersengih.

Dia mula memetik gitar itu sambil menyanyi.

Mungkin ini memang jalan takdirku
Mengagumi tanpa di cintai
Tak mengapa bagiku asal kau pun bahagia
Dalam hidupmu, dalam hidupmu

Telah lama kupendam perasaan itu
Menunggu hatimu menyambut diriku
Tak mengapa bagiku mencintaimu pun adalah
Bahagia untukku, bahagia untukku

Ku ingin kau tahu
Diriku di sini menanti dirimu
Meski ku tunggu
Hingga ujung waktuku

Dan berharap rasa ini kan abadi untuk selamanya
Dan izinkan aku memeluk dirimu kali ini saja
Tuk ucapkan selamat tinggal untuk selamanya
Dan biarkan rasa ini bahagia untuk sekejap saja

Ku ingin kau tahu
Diriku di sini menanti dirimu
Meski ku tunggu
Hingga ujung waktuku

Dan berharap rasa ini kan abadi untuk selamanya
Dan izinkan aku memeluk dirimu kali ini saja
Tuk ucapkan selamat tinggal untuk selamanya
Dan biarkan rasa ini bahagia untuk sekejap saja.

Qaisara menangis . Lagu ini persis kisah hidupnya sekarang . Mencintai seseorang yang  sedang mencintai yang lain .

Hi, terima kasih pada yang sudi membaca . Jangan lupa komen dan vote . Thank you . Hv a nice day 🤍

Luka Yang KurinduWhere stories live. Discover now