BAB 5

172 26 3
                                    

Lagi pengen update cerita ini.wkwkwk

Hari ini aktivitas di gereja begitu sibuk, selain pemberkatan, upacara keagamaan, para penduduk pun sibuk untuk memasak didapur umum untuk persiapan musim dingin yang saat ini sedang berlangsung, jika musim dingin tiba, biasanya aktivitas diluar begitu terbatas karena cuaca dipulau hage yang begitu ekstrim.

Para ibu biasanya memancing dilaut, membuat makanan untuk 3 bulan kedepan, mencari kayu dan ranting ranting untuk pemanas, sedangkan kaum pria yang jumlahnya terbatas akan memperbaiki rumah rumah yang rusak akibat badai.

Yami tak mau terlihat jompo didepan semua orang, apalagi tubuhnya terlihat begitu kekar. Ia juga perlu pencitraan dan terlihat sedikit berguna didepan orang orang, dengan begitu mereka akan memaklumi dan mensyukuri kehadiran pria asing amnesia di pulau Hage.

Sejak pagi, Yami membantu pak pendeta mengarungi lautan untuk menangkap ikan. "Biar aku yang melakukannya Pak Tua, kau sebaiknya berdoa saja, di gereja" tutur Yami. "Bukankah kau trauma dengan air?" tanya pak pendeta. sial!, ini lah yang tidak terpikir Yami.

"Tentu saja, tapi itu harus aku hadapi, penduduk di sini rata rata bermata pencarian sebagai nelayan bukan?, kalau aku diam saja dan tak berbuat apa apa, aku lebih baik mati. Trauma hanya bisa disembuhkan dengan menghadapi sumber ketakutan itu,bukan?" Ucapan Yami membuat Pak pendeta terkagum kagum
" Kau sungguh luar biasa anak muda!"

Setelah selesai berlayar mencari ikan, Yami bersama para pria  memperbaiki rumah rumah penduduk yang rusak.
"Dia begitu hebat.." gumam salah satu wanita.
"sister Charlotte, Siapa tadi nama pria asing itu?" tanya wanita lain.
"Namanya Yami."

"Aaah Yami, kau menamainya dengan begitu aneh sister.." 

"Bukan aku yang menamainya, hanya saja yah, aku dan dia sepakat memanggilnya Yami" tutur Charlotte.

"Dia sepertinya pria yang pekerja keras, lihatlah.. dari sejak pagi dia mengikuti kami berlayar mencari ikan, dan kita mendapat banyak tangkapan dua kali lipat lebih banyak"
"Dia juga membantu para pria membenarkan langit langit, dan hasil pekerjaannya begitu bagus"

"Sepertinya diantara para pria, dialah yang paling tangguh. Oh Ya Tuhan, lihatlah, dia punya otot tubuh yang bagus" seru wanita yang lain. sambil memperhatikan Yami.

Charlotte yang sedang mengaduk kari, mendengar semua komentar kekaguman mereka pada Yami, mungkin saja kedatangan pria itu memang suatu berkah tersendiri. Tapi, Charlotte juga berpikir, kalau Yami masih dalam kondisi yang belum prima, pria itu juga sedang amnesia, benturan dikepalanya bisa jadi berbahaya dan parah.

Setelah memasak Kari, Charlotte segera mencari keberadaan Yami.. Para pria memberikan petunjuk bahwa si orang asing sedang berada digereja. Charlotte segera menghampiri dan memasuki gereja

. "Oh Ya Tuhan, apa yang kau lakukan!?" seru Charlotte.

"Membenarkan atap, saat kita ibadah aku merasakan adanya tetesan air, jika musim dingin bisa bisa atap hancur dan air akan menggenangi lantai"

"Aku tahu, tapi sudah turun dari tangga itu, Tangga itu sangat rapuh, kau bisa jatuh!" seru Charlotte memperingati.

kraaak

Yami merasakan adanya retakan dibagian tangga kayu yang ia pijaki, dengan cepat ia menuruninya dan melompat.

Brukkkk, Tangga kayu itu langsung hancur

"Untung saja kau segera pergi, aku sudah bilang
seharusnya kau beristirahat, dan jangan terlalu keras bekerja!, jika aku tidak datang dan memberitahumu lebih awal,kau bisa jatuh dan terluka!" ujar Charlotte geram. Yami tersenyum 

UnhollyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang