BAB 21

228 14 8
                                    


Dante dan Mereoeleona telah tiba di kediaman Roselei, mereka disambut hangat oleh Julius. sejak ia memasuki mansion Roselei, Dante mendengus dan mengumpat dalam hati, dari taman dan interiornya, jelas keluarga ini cukup terpandang tapi tentu tidak sekaya keluarganya.

Saat melihat Julius, Dante langsung tahu bahwa laki laki ini sedang sulit dalam keuangan, Fotonya dalam figura besar berbeda dengan kondisinya saat ini, sepertinya Tuan Julius cukup stres, mungkin karena putrinya yang kabur dan masih melajang atau karena kondisi keuangan.

"Nyonya Mereoleona, sepertinya sudah lama kita tidak bertemu"

"Ya, sangat lama, terimakasih sudah meluangkan  waktu untuk menjamu kami" sapa Mereoleona.

"Sebelumnya Nyonya, aku turut berduka cita atas kepergian cucu anda, aku belum sempat ke rumah duka"

"Tidak apa apa Tuan Julius, aku memahami bahwa kesehatanmu yang cukup buruk setahun terakhir ini" tutur wanita itu.

Obrolan mereka terpotong saat beberapa pelayan menyajikan aneka makanan dan teh.

"Tuan Julius, anda belum pernah bertemu langsung cucuku yang kedua, aku sengaja membawanya datang dalam rangka mempererat hubungan yang sebelumnya kita sepakati"

Julius seperti paham maksud dari Mereoleona, jadi setelah cucu pertamanya meninggal, dia berencana menikahkan Charlotte dengan pria ini. Cukup sekilas saja Julius langsung bisa menilai seperti apa pria ini.

"Aku Dante Zogratis, senang bertemu dengan anda Tuan Julius"

"Senang berkenalan denganmu juga Dante, jadi ini cucumu yang lainnya, nyonya Mereoeleona?"

"Ya, dialah yang akan mewarisi harta peninggalanku, tentu kau tahu kalau aku menginginkan calon pewarisku untuk menikah terlebih dahulu dan aku tidak bisa mempercayakan pendamping cucuku selain pada salah satu anggota keluargamu"

Julius sedikit putus asa, masalahnya Charlotte pergi menjauh darinya hanya karena tidak mau menikah.

"Nyonya, aku sangat menerima dengan terbuka siapapun yang berniat melamar putriku. Tapi, anda tahu sendiri.. Charlotte tidak ingin menikah, sampai saat ini ia masih pergi dan menetap dinegeri orang. Aku sedikit kesulitan untuk membuka percakapan dengan putriku, terutama soal pernikahan"tutur Julius

Dante sedikit lega mengetahui itu, terus saja perempuan ini kabur, itu lebih baik. ia berharap Mereoleona luluh lalu membatalkan klausul pernikahan

"Tuan Julius, tidak bisakah kau membujuk putrimu?, ingat janji yang telah kita ucapkan soal pernikahan cucu kita?, seharusnya anda mengingat hal apa saja yang telah terjadi diantara kita 20 tahun yang lalu" Mereoleona masih ingat akan keluarga Roselei yang berhutang banyak padanya, dan hanya menikahkan putrinya saja apakah sebegitu sulitnya?

"Nenek, kita tak bisa memaksa kehendak seseorang. apalagi jaman sekarang wanita memilih independen dan mungkin saja.. ekhem.. orientasinya pun berubah"

Mereoleona berdiri dengan penuh amarah.

"Mengapa semua orang tidak setuju tentang pernikahan!, selalu saja banyak alasan dan anda!".
Mereoleona memberikan tatapan sengit pada Julius.

"Anda seharusnya bisa mengendalikan putri anda bagaimana pun caranya, anggap saja hari ini aku menagih hutang yang dulu pernah kau janjikan!"

Suasana berubah menjadi tegang ketika Mereoleona berbicara serius, Julius seperti  tersadarkan akan janjinya pada keluarga Mereoleona.

"Dante!. Kau kelihatan senang karena kondisi ini?" ujar Mereoleona menyindir

Dante sedikit gugup menghadapi neneknya sendiri.

"jika tidak ada pernikahan, maka tidak ada warisan. Biar saja harta warisanku terkubur bersama dengan tubuhku!"

UnhollyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang