Pagi pagi sekali Charlotte mendatangi keluarga Karna, ibunya menderita sakit demam sejak kemarin dan membutuhkan pertolongan. sepertinya nyonya Caroline demam akibat perubahan cuaca, Charlotte memberinya sebuah resep obat lalu menyerahkannya pada seseorang. "Belilah obat ini, di dermaga sebrang mereka menjual jenis obat obatan yang sudah ku tulis" kata Charlotte.
"Bagaimana dengan ibuku sister Charlotte?"? tanya Karna
"Dia akan membaik, kau terus saja mengompres keningnya dan nyonya Caroline perlu makan dengan teratur, selain itu nanti siang obat demamnya akan sampai, minumlah setelah makan"
Karna mengantar Charlotte menuju depan rumahnya. "Sister Charlotte terimakasiih untuk semuanya, selain itu.. aku minta maaf karena sudah membuatmu kesal.
"Sebenarnya itu adalah ide Yami, dia ingin membuatmu cemburu,katanya.." tutur gadis itu
"kau tidak perlu minta maaf Karna, kau tidak melakukan kesalahan apapun" kata Charlotte
"Tetap saja aku merasa bersalah, dan sepertinya Yami sungguh menyukaimu" ujarnya
"Mana mungkin, Yami memang selalu bercanda jadi dia hanya bergurau saja" balas Charlotte.
Perasaan Charlotte langsung berbunga bunga. Ia juga menyukai Yami bahkan bukan sekedar rasa suka tapi juga cinta, tapi Charlotte harus berhati hati dengan hubungan keduanya.
Ia harus bersikap senormal mungkin seolah tidak ada hubungan apapun diantara mereka
Sepertinya Karna cukup bisa diandalkan.
"Karna, bisakah kau merahasiakan soal perasaan Yami padaku?." Tanya Charlotte.
"Aku tidak mau ada kabar buruk tentang Yami, kau mengerti maksudku bukan?."
Karna mengangguk setuju.
"Tentu saja Sister Charlotte, kau bisa percayakan padaku,lagi pula itu hanya ungkapan perasaan Yami saja, kau seorang biarawati tentu saja kalian tidak akan berbuat macam macam, apalagi sampai menikah, benar begitu bukan?"
***
Charlotte kembali menuju gereja dengan perasaan gelisah. Ucapan Karna terakhir cukup membuat perasaan Charlotte tercubit.
Ia selalu memikirkan dosa dan juga bagaimana hubungannya dengan Yami kelak. lalu, jika memang hubungan mereka harus berakhir, seberapa besar rasa sakit yang bisa ia tanggung.
Memikirkan itu saja membuat Charlotte tak bisa tenang.
Charlotte terperanjat saat seseorang menarik lengannya.
"Yami!, apa yang kau lakukan"
"Sssht!"
Yami langsung memeluk Charlotte lalu mencium kening perempuan itu.
"Baru saja ditinggal sebentar, aku sudah merindukanmu" kata pria itu.
"Yami... sebaiknya kita pergi, jika ada yang melihat bagaimana?"
Mereka sekarang berada dipekarangan gereja yang ditumbuhi pepohonan. Cukuplah untuk menghalangi aktivitas keduanya.
"Tidak akan"
Yami merengkuh tubuh perempuan itu dan membawanya dalam pelukan.
Tubuh Charlotte terasa pas untuk dipeluk."Aku akan pulang besok pagi,jadi kau jangan menungguku dan langsung tidur" kata Yami.
"Mengapa kau pulang lama?, apa kau berencana akan berlayar!?"
Sebenarnya Yami berencana bertemu Finral di dermaga pulau sebrang, tapi untuk sementara ia tak mau Charlotte tahu tentang ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Unholly
RomanceCharlotte Roselei pergi dari kehidupannya, ia bersembunyi di daerah terpencil dan menawarkan diri sebagai biarawati selama bertahun tahun, sampai akhirnya ia bertemu pria asing yang tiba tiba ditemukan di pantai dalam keadaan hilang ingatan. Yami Su...