Unholly

Bab 27

Serius deh, gue berharap yang baca cerita gue ini dikitan, tapi ternyata ada juga pembaca baru. Apa karena Black Clover Movie tayang kali yah?.🫠🫠 Hmmm

"Charlotte, kenapa kau hanya diam?"

Charlotte memejamkan matanya, ingatan beberapa tahun yang lalu membuatnya sadar akan janjinya pada seseorang.

Yami menyentuh lengan Charlotte, berusaha memberi sedikit perhatian pada wanita itu.

"Charlotte, ada apa?"

Wanita itu menjauh dari Yami sambil menepis tangan Yami.

"Diam!, jangan berkata seolah kau tahu segalanya"

"Aku tidak bermaksud begitu.., siapa itu sister Lily?, mengapa malah kau yang jadi biarawati?"

"Sebaiknya kau pergi Yami!"

Yami tidak menggubris ucapan Charlotte, apa mungkin Charlotte tersinggung karena ia mengatakan Charlotte selama ini sedang Cosplay menjadi biarawati.

Yami memeluk tubuh Charlotte dari belakang.

"Maafkan aku, aku begitu lancang dengan ucapanku barusan. Aku tahu pastii kau punya alasan tersendiri mengapa mengorbankan dirimu menjadi seorang biarawati"

Yami melepaskan rengkuhannya, ia bisa mendengar Charlotte sedikit menangis.

"Charlotte, aku tidak bermaksud membongkar ini semua. Itu terjadi begitu saja, kau ingat saat aku mengemasi barang barangmu dikamar?. Secara tidak sengaja dokumen pribadimu tercecer dan aku membacanya"

Yami tidak mau membuka luka lama Charlotte dan membuatnya sedih, ia sudah mengakui apa yang terjadi, dan sekarang mungkin bukan waktunya mengungkit hal ini.

"A-aku, waktu itu.. Seandainya saja aku tidak menyuruh sister lily untuk bertemu, mungkin dia tidak akan meninggal"

Perkataan Charlotte menghentikan langkah Yami yang hendak keluar dari kamar.

"Aku dan Sister Lily, kami sangat dekat sejak kecil kami berada di lingkungan Yang sama di Kota Clover. Hari itu, Sister lily sudah resmi ditugaskan menuju pulau Hage, sehari sebelum penugasannya aku ingin bertemu dengannya untuk terakhir kali dan menyuruhnya menemuiku di restoran."

Charlotte mengusap wajahnya yang lembap oleh air mata.

"Kejadian nya begitu cepat, Sister Lily meninggal tepat di depan restoran karena kecelakaan mobil yang di tumpanginya"

"Aku tahu, sister Lily sangat senang dan ingin mengabdikan hidupnya di pulau Hage, tapi itu semua sirna karena aku.., secara tidak langsung aku adalah penyebab kematiannya.."

Charlotte menangis lebih keras, tubuhnya bergetar. Rasa bersalah itu terus saja menghantuinya, hingga ia memutuskan menggantikan posisi sister Lily dan langsung berangkat menuju Pulau Hage.

Yami memeluk Charlotte sambil menenangkannya.

"Apa Bapa tahu tentang ini?" tanya Yami

"Ya, hanya bapa yang tahu soal ini"

Setiap orang mempunyai rahasianya masing masing, termasuk dirinya saat ini.

"Ssssh, Charlotte itu hal yang salah jika kau merasa terus saja menyalahkan dirimu atas kematian sister lily"

"Mudah bagi seseorang mengatakan itu Yami, tapi aku tidak bisa melupakannya"

Yami menegakkan kedua bahu Charlotte, ia ingin Charlotte sadar, bahwa ia sudah cukup berkorban banyak dan menanggung rasa bersalah selama bertahun tahun.

"Itu semua adalah Takdir.Tuhan begitu menyayangi sister Lily hingga dipanggil oleh Tuhannya, Charlotte dengarkan aku.. sudah cukup perasaan bersalahmu itu, berapa banyak manusia yang meninggal saat dokter berusaha memeriksanya? dan berusaha melakukan operasi?. Apakah dokter dokter itu merasa bersalah?. Untuk sesaat mungkin ya.. tapi mereka sadar semua itu ada campur tangan Tuhan didalamnya"