BAB 30

286 8 12
                                    

WARNING 21+

Update lagi di 2024 wkwkw

Charlotte dan Yami sedang dilanda kasmaran, mereka seperti tidak bisa melepaskan satu sama lain. Charlotte begitu jatuh cinta pada pria itu, ia seperti lupa akan segalanya,lupa akan prinsipnya yang akan menjunjung tinggi norma kesopanan, sedangkan dirinya kini berada diatas ranjang tanpa sehelai benang pun berada diatas pria itu, bercinta dengan panas.

Mereka berbaring untuk sesaat,merasakan kehangatan tubuh masing masing yang bergejolak usai percintaan yang panjang.  

"Ada apa sayangku?" tanya Yami.

Charlotte bersandar di dada pria itu, ia merasa nyaman hingga setengah mengantuk.

"ah.. tidak ada, hanya saja terkadang aku  merindukan Pulau Hage"

Charlotte berkata jujur saat Yami menanyakan itu, terkadang ia ingin tahu kabar penduduk pulau Hage, 2 hari yang lalu nyonya Mills menelponnya untuk segera kembali, penduduk disana begitu mengkhawatirkannya

"Kalau begitu kita akan pulang kesana, setelah ayahmu berhenti berpura pura sakit dan urusanku sudah selesai, kau mau?" tanya Yami.

Charlotte mengangguk setuju. Ia sangat ingin kembali kesana, penduduk disana serba kekurangan dan ia cukup prihatin, mendengar bahwa Yami setuju dan akan  ikut bersamanya membuat ia senang. 

"Kau ingin kita tinggal disana, sayang? dan Membesarkan anak kita disana?" kata Yami. 

Charlotte membenamkan dirinya dalam selimut. Ia cukup malu saat Yami bertanya demikian, Kenapa Yami berpikir sampai sejauh itu, Ya Tuhan.

Bukan berarti dia tidak mau, hanya saja ucapan pria itu terdengar sungguh sungguh.

"Ya, aku berharap kita akan tinggal di pulau Hage.." tutur Charlotte, Yami memeluk wanita itu sambil menyentuh kepalanya

"Mengapa kau ingin kita tinggal disana?" tanya Yami

"Aku sangat ingin membantu pulau Hage walaupun sedikit, mereka serba kekurangan dan aku begitu prihatin dengan keadaan mereka".

Yami tersenyum setengah mengernyit, Charlotte seperti perempuan naif yang selalu berpikir positif untuk orang lain, tapi hal itu lah yang membuat ia menyukai Charlotte. 

Saat ini Charlotte mungkin tidak tahu kalau dirinya seorang pewaris. Disaat wanita lain hanya berpikir soal materi, tapi Charlotte sejak awal memilih dirinya yang hanya orang asing. Bahkan perempuan itu menginginkan kehidupan sederhana di Pulau Hage.

"Ya Tuhan, kau itu benar benar malaikat. kalau kau mau seperti itu tentu aku juga akan membantumu. Ngomong ngomong.. Aku juga sangat merindukanmu" kata Yami. 

"Merindukanku?, bukankah aku ada disini?" tanya Charlotte

Yami tersenyum menyeringai.

"Maksudku aku merindukan Sister Charlotte dengan seragam biarawatinya. Kau begitu cantik dan baik, bokong dan payudaramu selalu terlihat berguncang setiap kali kau berjalan setengah berlalri,  aku jadi ingin bercinta denganmu saat itu juga"

Charlotte menutup mulutnya sambil menahan malu., berarti dugaannya tidak salah,kalau  pria itu memang sering melihatnya cukup lama dengan tatapan sedikit mesum. Charlotte mengira itu hanya perasaannya saja, tapi sekarang Yami mengatakannya dengan blak blakan dan tidak tahu malu.

"Oh,  Hentikan, ucapanmu itu tidak sopan"

Charlotte turun dari ranjang sambil memakai kembali pakaiannya. Ia tidak mau terjebak sepanjang hari bersama Yami, Ia pasti akan lupa dengan kewajibannya mengurus Julius dan juga Rumah.

UnhollyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang