BAB 26

203 15 9
                                    

Bagaimana bisa Yami berada disini?

Charlotte tak habis pikir dengan keadaan ini. Ia masih saja termenung disaat Julius dan Yami saling berbicara soal kondisi kebun.

"Aku berjanji akan membuat taman ini bersih danterawat seperti semula"  kata Yami.

"Aku percaya pada anda, baru saja setengah hari kau sudah membuat perubahan yang cukup besar" kata Julius memuji.

Yami memandangi Charlotte yang hanya bisa diam, ia tahu Charlotte begitu tegang saat tahu ia berada di rumahnya. Melihat Charlotte yang terdiam kaku membuat Yami ingin menertawainya. Gadisnya itu begitu lucu.

"Ya, kau bisa memercayaiku Tuan Julius, aku bahkan sangat tahu persis seperti apa keinginan Nona Charlotte?"

Charlotte semakin tegang mendengar ucapan Yami. Pria itu benar benar nekat dan tidak tahu malu, bahkan sekarang Yami malah memancingnya dengan ucapan yang terdengar mesum.

"Apa yang kau ucapkan?" kata Charlotte tanpa bersuara.

"Oh ya, memangnya apa keinginan putriku?" tanya Julius penasaran.

Yami kembali melihat Charlotte tatapan tengil dibalik matanya yang tajam. Charlotte mencengkram tepi bajunya, ia begitu takut dengan ucapan Yami yang selalu sembarangan.

"Sebuah sentuhan mungkin.."

Charlotte merasa bibirnya kelu.

Sialan Yami!. Tidak seharusnya pria itu mengatakan sesuatu yang ambigu. Wajah perempuan itu semakin merona dan Yami malah menyukai itu.

"Sentuhan?!. Itu terdengar aneh.." ujar Julius.

"Oh,maaf biar aku perjelas, maksudku bukankah anda pernah bilang, Nona Chralotte menyukai taman ini bukan?, sebuah sentuhan yang akan ku buat dikebun yang tidak terawat ini akan membuat nona Charlotte menyukainya"

"Oh begitu rupanya. Aku paham. Baiklah kau bisa melanjutkan pekerjaanmu, sampai nanti"

Julius angkat kaki menuju kediamannya, sementara Charlotte masih terpekur ditempat, berharap ini hanyalah mimpi. 

Ia merasakan sebuah lengan menyentuh perutnya, Charlotte menegang sambil memejamkan mata. Ini memang Yami, ia masih tidak percaya pria itu nekat berada di rumahnya dan bekerja sebagai tukang kebun.

"Ehem, inilah akibatnya kalau kau tidak pulang lebih dari 2 minggu" bisik Yami.

Charlotte berbalik hendak membalas ucapan Yami, tapi ia sadar ada pelayan lain yang kebetulan lewat diantara mereka.

Perempuan itu mundur beberapa langkah sebelum akhirnya pergi meninggalkan Yami.

***

"Ayah.bagaimana bisa ayah mempekerjakan orang lain disaat keuangan kita sedang tidak baik baik saja?, dan bagaimana ayah bertemu orang itu?, lalu mengapa ayah menerimanya begitu saja?!"

Charlotte langsung memborbardir Julius dengan sebuah pertanyaan.

"Tenanglah Charlotte. Pertama, kepala pelayan kita yang merekomendasikannya, yang kedua kabar baiknya adalah.. orang yang bernama Yami itu sangat menyukai kebun dia hanya perlu makan dan tempat tinggal saja"

"Apa?!." 

"Ya.."

"Dan Ayah percaya?"

"Selama ini yang mengurus para pegawai adalah kepala pelayan, dan sejauh ini memang bisa dipercaya" tutur Julius.

Charlotte kehilangan kata kata, ia begitu bingung, Yami seperti intel yang tahu kemana kebaradaannya dan bahkan bagaimana bisa Yami pergi menuju Clover dengan kondisi tidak punya satu sen pun. 

UnhollyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang