BAB 24

163 15 7
                                    

Happy Reading


Charlotte sudah tiba di negara Clover lebih pagi dari yang ia perkirakan, suasana kota dan modern begitu terasa, tentu itu berbeda jauh sekali dengan di pulau hage, ia jadi ingin sekali mengajak para ibu untuk mengunjungi mansion miliknya dan melihat lihat kota Clover, pasti mereka akan sangat senang. Charlotte menginjakkan kaki dikediamannya, ia tidak berbohong kalau dirinya sangat merindukan suasana rumah.

"Nona Charlotte, selamat datang. Bagaimana perjalanan anda, apa semuanya lancar?" pulli bersama pelayan lain menyambut kedatangan Charlotte.

"Semuanya lancar, perjalanan menuju Clover cukup cepat. Bagiamana keadaan kalian?" tanya Charlotte.

"Kami baik baik saja nona, kami bersyukur anda datang kerumah. Mansion ini sangat sepi sejak anda meninggalkannya" keluh pelayan yang lain.

"Maafkan aku. bukankah jika tidak ada aku, tentu pekerjaan kalian akan lebih ringan bukan?"
kata Charlotte bergurau

"Dimana ayahku?, Pulli apa kesehatan ayahku semakin memburuk?"

"Sepertinya begitu nona, Tuan Julius seperti dikamar saja tidak mau keluar" tutur Pulli

Mendengar penuturan para pelayan,Charlotte segera menemui Julius untuk melihat kondisinya.

"Ayah, aku sudah pulang, boleh aku membuka pintunya?"

***

Julius diundang oleh Dante untuk menemuinya, mereka berdua sibuk merencanakan pernikahan dan visi bisnis mereka kedepannya. Walaupun Julius tidak menyukai Dante, pada akhirnya ia hanya bisa pasrah dan menuruti keinginan Mereoleona.

"Sebentar Dante, sepertinya putriku menelpon"

Dante merasa tertarik mendengar itu. Si jelek buruk rupa yang selalu kabur rupanya datang juga. Secara tidak sopan. ia langsung mengambil telepon milik Julius.

"Ayahmu sakit sakitan dan kau malah kabur kaburan?, sekarang kau datang juga dasar buruk rupa! Sudah rupamu buruk, sifatmu pun sama buruknya" ucap Dante.

Charlotte kebingungan dengan orang tidak beradab yang kini menjawab teleponnya. jelas ini bukanlah Julius, tapi orang lain.

"Maaf apa maksudmu dengan bicara seperti itu!. Dimana Ayahku!" seru Charlotte

"Bukankah kau tidak peduli dengan ayahmu?. Oh, sepertinya aku salah menilai, hanya suaramu yang lumayan terdengar bagus"

Julius berusaha mengambil telepon miliknya, namun Dante malah berbalik mengancamnya.

Charlotte langsung menutup teleponnya, apa pria itu gila. Seenaknya dia malah memaki maki.

Ya Tuhan dimana keberadaan Julius?. Apa jangan jangan pria itu diculik.

"Pulli, apa kau tahu kemana ayah pergi?" tanya Charlotte panik

"Nona Charlotte, sebenarnya,kami tidak pernah tahu kemana Tuan Julius pergi. Beliau kadang pergi pagi dan pulang semaunya. Kami juga tidak pernah memeriksa kamarnya"

"Apa?!, lalu kalian tidak mengawasinya?, kalau terjadi sesuatu bagaimana?" kata Charlotte yang tiba tiba berubah kahwatir.

"Maaf nona Charlotte, tapi itu memang keinginan Tuan Julius sendiri. Kami tidak bisa membantah apapun" tutur Pulli.

***

Charlotte semakin tidak mengerti dengan Julius. katanya pria itu sakit sakitan, tapi sekarang Julius bahkan tidak ada ditempat.

Charlotte beristirahat dikamarnya sambil sesekali mengcek teleponnya. Ia perlu bersabar sesuai ucapan Pulli. Ia memang tidak tahu seperti apa kebiasaan Julius, tapi menurut Pulli, Julius memang kerap pergi dan datang diam diam, pria itu tidak mau diatur seenaknya. Maka sementara ini ia tidak perlu panik berlebihan.

UnhollyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang