BAB 12

217 19 7
                                    

"Sadarlah Charlotte!, kau tidak boleh bergantung pada pria itu!, kau harus menjauh darinya, dan anggap pria itu adalah orang lain!, jangan bersikap terlalu baik, atau Yami akan menggodanya. Godaan godaan itu adalah kesalahan dan dosa."

Yami masih tidak mengerti dengan sikap Charlotte, bahkan ketika mereka sudah tiba di pulau hage, Charlotte langsung buru buru ke kamar, tanpa mengucapkan satu kata pun. Ya Ampun, Rasanya ingin sekali ia membaca isi pikiran perempuan itu. tapi setelah ia pikir pikir,kemungkinan besar memang Charlotte sedang bergairah, karena tidak mungkin perubahannya begitu cepat. Memangnya dia punya salah apa?. Yami tersenyum jahat.

Apakah ini saatnya ia melangkah lebih jauh?.

"Sister Charlotte, aku sudah memasak untuk makan malam, sebaiknya kau makan, jangan berdiam diri dikamar" kata Yami.

"Kau duluan saja!, aku tidak lapar!" kata Charlotte. Ia tidak mau berinteraksi dengan pria itu, dan memang ia tidak mau membuka percakapan.

"Kau yakin tidak lapar?, sayang sekali aku sudah memasak banyak.."

Yami memasak untuknya?, sepintas Charlotte terkesan dengan Yami yang perhatian padanya,

Tidak Tidak TIdak.

  ia tidak boleh terperangkap pada perasaan. hati hati Charlotte kau tidak boleh terpesona!, "bagikan saja pada tetangga, aku tidak lapar!, dan jangan bicara denganku!" balas Charlotte.

"Ya ampun, kasar sekali.." ujar Yami. 

"ckckck, apasih maunya perempuan itu?,kalau dia minta dipuaskan,  kan tinggal bilang saja"

***

Suara nyanyian anak anak di hari minggu terdengar keras sampai diluar ruangan , mereka melantunkan lagu lagu rohani bersama sister Charlotte. Charlotte begitu senang melihat antusias para anak anak, mereka bersuka cita dan terlihat betah berada di gereja.

Yami yang sedang memotong kayu, melihat aktivitas Charlotte bersama anak anak di gereja. Ia bisa mendengar suara Charlotte sedang bernyanyi. Sedang bernyanyi saja merdu, apalagi kalau perempuan itu mendesah kenikmatan. sial ia jadi berpikir yang tidak tidak.

"Hati hati, segeralah pulang ke rumah.." Charlotte menyuruh anak anak untuk segera pulang saat ia melihat tanda tanda akan hujan badai. Ia juga perlu memeriksa gereja dan memastikan jendela jendela tertutup rapat.

Siang itu orang orang segera mengakhiri aktivitas mereka, langit begitu gelap dan angin berhembus cukup kencang,menandakan akan datangnya badai.'

Charlotte buru buru segera menuju rumah dan menyiapkan masakan dan air hangat. Tiba tiba saja ia teringat Yami, rumah terlihat sepi tanpa pria itu, apa jangan jangan Yami masih bekerja?. Terakhir kali ia melihat pria itu pergi bersama para pria lainnya. Perasaan khawatir berkecamuk dalam pikiran Charlotte. Tiba tiba Charlotte merasa takut sekali. 

Ya Tuhan.. Ia sangat khawatir pada Yami, Charlotte kembali keluar rumah sambil memeriksa keadaan sekitar. Tapi ia tidak melihat tanda tanda kehadiran pria itu.

Charlotte langsung mendatangi rumah bapa untuk memastikan. "Permisi bapa!"

"Sister Charlotte?,ada apa.."

"bapa apa kau melihat Yami?" tanya Charlotte panik "Tidak, apakah dia sudah kembali?, terakhir kali aku melihat Yami sedang pergi berlayar"Charlotte tak bisa menahan rasa panik sekaligus takut. Kakinya mendadak lemas dan tubuhnya seperti tidak bernyawa. wajah charlotte langsung pucat pasi, dan nafasnya sudah tidak beraturan.

 "Sister Charlotte.. sister Charlotte.. kau baik baik saja?"

Charlotte berjalan gontai sambil terus mencari keberadaan pria itu.

UnhollyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang