BAB 15

173 21 11
                                    

Happy Reading guys

"Permisi sister Charlotte!". suara panggilan seseorang diluar membuat Charlotte segera membukakan pintu.

"Ya, ada apa?"

Charlotte melihat Karna sedang berada di depan pintunya, gadis itu begitu berbeda, jelas ia memakai riasan diwajahnya dan terlihat sangat cantik.

"Karna, bagaimana keadaanmu?, apa kau baik baik saja?" Tanya Charlotte.

"Aku baik baik saja, aku sudah sembuh, hanya saja aku cukup takut dengan suara ombak yang besar.." katanya

"Itu wajar, karena kau sudah mnegalami hal yang buruk, sebaiknya kau berhati hati dan jangan pergi ke pantai terlebih dahulu" saran Charlotte

"Iya, aku tidak berani walau menyentuh air laut sedikit pun, bahkan jika aku membanjur kepalaku saja, aku cukup takut. Ehm,, ano.. ngomong ngomong apa dia ada disini?"

"Ehm, maksudmu Yami?" tanya Charlotte. Karna mengangguk senang.

"D-dia sedang pergi, biasanya berlayar atau membantu para pria di kebun, memangnya ada apa?"

Karna membawa sebuah bingkisan ditangannya, seharusnya ia tidak perlu bertanya tentang maksud kedatangan gadis itu.

"Oh,kau mau membawa bingkisan itu untuknya?, kau bisa menitipkannya padaku jika kau mau.."ujar Charlotte menawarkan.

"Oh tidak perlu, aku justru ingin menemuinya langsung. Aku ingin mengucapkan terimakasih dan sepertinya aku juga ingin mendapatkan saran darinya.. dia sudah tidak trauma sejak tenggelam dilautan, mungkin saja aku bisa menyembuhkan traumaku jika kita saling berbagi dan bercerita bersama"

Charlotte terhenyak sesaat, jauh didasar hatinya ada perasaan kesal sekaligus tidak rela. 'Saling berbagi dan bercerita bersama' adalah sesuatu yang intim, apalagi jika dilakukan dengan lawan jenis. Apakah ini hanya perasaan yang berlebihan saja?. Charlotte baru tersadarkan bahwa ia tidak berhak untuk melakukan apapun.

"Oh itu.. Tuan!" Karna langsung menghampiri Yami yang saat itu baru selesai pulang, dan kini berada dihalaman rumah.

"Oh,kamu.. gadis yang kemarin tenggelam" kata Yami

Karna begitu senang melihat pria itu sudah pulang, wajahnya langsung merona, kemudian gadis itu langsung menghampiri Yami.

"Tuan, aku tadi ingin menemuimu. Syukurlah akhirnya kau sudah datang" tutur Karna. "Ya, ngomong ngomong ada perlu apa kau ingin menemuiku?"

Keduanya berjalan menuju rumah. Charlotte berada didepan pintu sambil sedikit mengawasi keduanya.

"Ini hadiah kecil dariku, karena kau kemarin sudah menolongku" ujar Karna.

"Oh, terimakasih, padahal kau tidak perlu repot repot"
"Bukan masalah Tuan.."

"Hmmm, bisakah kau berhenti memanggilku Tuan?, aku belum setua itu. Aku tidak terbiasa dipanggil Tuan, apalagi  oleh gadis cantik sepertimu" kata Yami

Karna langsung merona dan salah tingkah saat Yami memujinya, Yah wajar saja.. ia memang gadis tercantik di Pulau Hage, semua orang mengakui itu. "E-ekheemm.. a-aku biasa saja" desis Karna malu malu.

Charlotte melihat kedekatan keduanya, mereka langsung akrba padahal baru saja berkenalan, Karna memang gadis yang periang dan sangat bisa beradaptasi dengan baik, melihat keduanya saling melempar pujian membuat Charlotte merasa sesak, perempuan itu pun memutuskan untuk kembali masuk ke rumah.
"Uhmm sister Charlotte!, tunggu... keluarga kami berencana untuk mengajak kalian makan malam bersama. Aku sangat senang jika kau juga ikut, bapa pendeta juga sudah kami undang" Ujar Karna.

UnhollyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang