Charlotte bersama dengan para wanita yang lain sedang membersihkan gereja dan pekarangan. Pulau hage termasuk pulau terpencil yang bahkan pemerintah setempat kurang memerhatikan, kebanyakan mereka mendapat sumbangan dari para relawan, termasuk merenovasi gereja dan penambahan rumah sederhana untuk warga dengan jumlah keluarga yang banyak. Yami sedang memotong kayu kayu untuk persediaan dimusim dingin, sungguh payah para pria disini selemah orang penyakitan, wajar saja jika ia dikagumi para wanita."Yami,kemarilah.." sahut pendeta.
"Ada apa pak tua?"
"Istirahatlah!, kau bekerja sangat keras, barusan kau sudah membenarkan atap gereja" kata pak pendeta khawatir.
"tidak apa apa, sebaiknya kau kembali tidur saja pak tua, nanti penyakit tulangmu kambuh, lagi pula kalau aku tidak melakukan ini sister Charlotte akan kerepotan".
Charlotte sedang membersihkan setiap sudut ruangan termasuk jendela jendela, tak sengaja ia melihat Yami yang tengah memotong kayu dengan kapaknya, walaupun pria itu kadang beperilaku tidak sopan, tapi ia harus mengakui, kalau kehadiran yami sangat membantu, di pulau ini tidak ada yang bisa diandalkan, selama ini pak pendeta hanya mampu pergi berlayar menuju kota dipulau sebrang untuk mencairkan dana, setelah itu pak pendeta akan sakit sakit dan tubuhnya begitu ringkih untuk beraktivitas lagi. Sedangkan Yami, sejak pagi hingga menjelang siang selalu bekerja tanpa pamrih, dan juga.. Charlotte menutup wajahnya dengan mantilla saat tiba tiba saja pria itu membuka bajunya.
Yami memiliki tubuh yang atletis, charlotte menduga mungkin Yami itu seorang petinju atau binaragawan, selain itu wajahnya begitu tajam dan cukup menyeramkan, dengan mata yang sipit seperti orang mengancam, dan jambang yang tumbuh disekitar dagunya menambah kesan maskulin.
Charlotte mendengar pak pendeta menyuruh Yami beristirahat, tapi pria itu menolak, dan kembali meneruskan pekerjaannya,
"tidak apa apa, sebaiknya kau kembali tidur saja pak tua, nanti penyakit tulangmu kambuh, lagi pula kalau aku tidak melakukan ini sister Charlotte akan kerepotan".
Mendengar penuturan Yami, membuat Charlotte tersipu, dan ia pun langsung pergi
Yami sepintas melihat Charlotte yang sedang memperhatikannya dibalik jendela, perempuan itu. Diam diam melihatnya terus, wajahnya semakin memerah dan salah tingkah.
setelah itu Charlotte langsung pergi setelah ketahuan Yami memergokinya dijendela.apa apaan ini.Reaksinya begitu aneh
jangan jangan Charlotte mulai menginginkan sesuatu.
Dia ingin diperawani rupanya?.
Kata Yami tersenyum jahat,
***
Dante mengadakan pesta di kondominium miliknya, ia bersuka cita atas prestasinya yang berhasil menyingkirkan Yami, alhasil ia lah yang akan mewarisi seluruh kekayaan dan kerajaan bisnis, tinggal keluarga Yami yang setelah ini akan ia singkirkan, dan menyingkirkan Ichika cukup dengan mengirimkannya ke asrama."Selamat atas pencapaianmu Dante, tidak ku sangka secepat ini kau mendapatkan apa yang kau inginkan." Morris teman sesama brengseknya tiba dengan menggandeng dua wanita.
"Oh Morris, duduk dan minumlah sepuasnya" kata Dante.
Morris memesan minuman dan mulai menenggaknya. "Kau membuat pesta kecil ditempat ini?. ini hampir seperti anak sekolah mengadakan prom night" ujar Morris.
"Mau bagaimana lagi?, kalau mengadakannya di mansionku semua orang malah curiga, yang terpenting bisa bersenang senang, ada wanita dan minuman, ngomong ngomong kau mau main judi?" tawar Dante.

KAMU SEDANG MEMBACA
Unholly
RomanceCharlotte Roselei pergi dari kehidupannya, ia bersembunyi di daerah terpencil dan menawarkan diri sebagai biarawati selama bertahun tahun, sampai akhirnya ia bertemu pria asing yang tiba tiba ditemukan di pantai dalam keadaan hilang ingatan. Yami Su...