Part 20

10.4K 974 22
                                    

Keesokan paginya, ara baru saja sampai disekolah.
Kemarin dia ditemani oleh chika hingga malam, chika juga membantunya mengobati luka ditubuhnya, meski ara tak memberitahu apa alasan sebenarnya hingga dia terluka seperti itu.

Semalam juga callie datang kerumahnya bersama dengan ella, ara meminta callie untuk merahasiakan kejadian kemarin pada bang kevin dan papanya.

Ara baru saja turun dari mobilnya, saat dia berjalan menuju ke kelas banyak sekali tatapan dan bisikan tak mengenakan dari murid lain yg sedang membicarakannya.
Melihat itu ara hanya bisa menghela nafas pasrah, sepertinya gosip itu sudah menyebar disekolah.

Begitu masuk ke kelas ara langsung menjadi pusat perhatian, semua teman kelasnya berbisik satu sama lain, ara mencoba tak peduli dan langsung saja duduk dimejanya.

Saat itu sahabatnya belum datang, geng chika juga belum terlihat dikelas.
Ara memilih untuk membuka bukunya, sambil mendengarkan lagu agar bisa mengabaikan bisikan teman temannya.

Tak lama kemudian, dari pintu masuk terdengar suara tawa yg cukup familiar, itu suara sahabatnya, mereka baru saja datang.

"Wah udah berani masuk lo" teriak olla ketika melihat ara

"Kirain bakal kabur terus pindah sekolah hahaha" saut adel tertawa

"Udah lah guys" ucap zee mencoba menghentikan dua sahabatnya

"Hai ra" sapa zee sambil duduk disamping ara

"Lo kemana kemaren kok ga sekolah ?" Tanya zee

"Ga kemana mana kok" jawab ara sambil tersenyum

"Bahu lo udh mendingan ?" Tanya ara

"Udah ra, btw itu dahi lo kenapa ?" Tanya zee ketika melihat luka di dahi ara

"Gapapa, kepentok aja kemaren" jawab ara sambil tersenyum

Zee terus mengajak ngobrol ara seolah tidak ada yg terjadi diantara mereka, berbeda dengan olla dan adel yg masih belum bisa berdamai dengan ara.

Tak lama setelah itu chika dan sahabatnya datang, melihat ada ara dibangkunya chika langsung menghampirinya karena takut tiga orang itu macam macam dengan ara.

"Raa, kirain ga bakal sekolah" ucap chika

"Bosen dirumah" jawab ara sambil tersenyum

"Udah baikan ?" Tanya chika pada zee

"Emang kita kenapa chik ? Baik baik aja kan ra" jawab zee sambil merangkul bahu ara

"Nih dua curut ?" Tanya chika menunjuk olla dan adel

"Kita sih ogah ya dul temenan sama pembunuh" jawab olla dengan nada mengejek

"Yoi la, ntar jadi kriminil" saut adel terkekeh

"Kriminal blog" ucap olla

"Lo berdua ya mulutnya ner bener" ucap chika kesal

"Ngomong gitu lagi coba, gue sendiri yg bakal bunuh lo berdua" ancam chika

"Serem amat chik" ucap olla

"Udah chik biarin aja, ntar cape diem sendiri" ucap zee

"Jangan didengerin ya ra, mereka sinting" ucap chika
Ara hanya mengangguk sambil tersenyum pada chika

"Permisi" ucap seorang laki laki dari arah pintu

Semua orang sontak menoleh padanya, termasuk juga chika.

"Chik, yg namanya ara dipanggil bu melody, disuruh ke ruang bk" ucap murid tersebut

"Oke fan, thanks infonya" jawab chika

ASTROPHILETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang